Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pengawasan Keluar Masuk Papua Diperketat!

Belajar dari Kasus Liburan Idul Fitri, Libur Natal Disarankan Akan Tutup Akses dari dan ke Papua

JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri didampingi Pejabat Utama Polda Papua mengunjungi Posko Satgas Covid-19 Provinsi Papua di Kantor Dinkes Provinsi Papua, Senin (12/7) kemarin. 

Kapolda mengatakan, mengingat jumlah kasus aktif Covid-19 di Provinsi Papua semakin meningkat, ia berharap Papua bisa menerapkan seperti di wilayah lain salah satunya adalah penutupan/pembatasan keluar masuk ke Papua khususnya di Pelabuhan dan Bandara.

 “Kita harus mulai menerapkan pengecekan PCR dan wajib vaksin jika keluar masuk Bandara. Agar dilakukan evaluasi betul kasus minggu kemarin dengan kasus minggu ini,” ucap Kapolda.

 Penanggung Jawab Posko Covid-19 Provinsi Papua dr. Beeri Wopari mengatakan, usai liburan lebaran, kasus Covid-19 di daerah Jawa meningkat sampai dengan 20x lipat dan titik acunya di RS Wisma Atlet Jakarta Pusat.

Baca Juga :  Natal Gabungan IKT Meriah dan Penuh Suka Cita

 Terkait hal tersebut, kita memantau pergerakan massa usai liburan lebaran yang masuk ke Papua khususnya di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Merauke dan Kabupaten Biak untuk menemukan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang sangat drastis.

 “Naiknya kasus aktif Covid-19 di Papua yang cukup drastis, harus kita antisipasi betul-betul terlebih lagi untuk varian terbaru yakni Delta, hal tersebut karena fasilitas kesehatan kita sangat terbatas,” terangnya.

 Lanjutnya, untuk program vaksinasi kita harus terus pacu supaya penyakit lainnya terlindungi vaksin. Dimana rata rata yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 ini karena komplikasi dengan penyakit lain.

 Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku Pusat Data dan Informasi Covid-19 Papua dr. Ary Pongtiku menyarankan agar nanti hari Raya Natal kita tutup total akses keluar masuk Papua. “Kita bercermin pada liburan Hari Raya Idul Fitri kemarin dimana angka kasus aktif Covid-19 naik sangat drastis,” terangnya.

Baca Juga :  Harus Koordinasi dengan Pemerintah, dan Sharing Dana

 Dari penelitian kita selama ini, belum ditemukan adanya kasus Covid-19 varian terbaru yakni Delta. Vaksinasi harus kita genjot terus. Dimana data kita yang terkena Covid-19 sebanyak 80% karena belum divaksin dan 20% sudah divaksin namun tidak separah yang belum divaksin.

 Untuk update tanggal 1 Juli 2021, Tahap I yang sudah tervaksinasi sebanyak 34% dan tahap II yang sudah tervaksinasi sebanyak 21 persen. Untuk lansia sendiri masih sangat rendah yakni 2 persen dan angka kematian paling tinggi.

 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame mengatakan, pihaknya sementara lagi meneliti untuk mencari kasus Covid-19 di Provinsi Papua dengan varian Delta.

“Saya rasa para pimpinan daerah di Provinsi Papua sangat besar andilnya dalam penanganan Covid-19 khususnya dalam rangka vaksinasi,” tandasnya. (fia/wen) 

Belajar dari Kasus Liburan Idul Fitri, Libur Natal Disarankan Akan Tutup Akses dari dan ke Papua

JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri didampingi Pejabat Utama Polda Papua mengunjungi Posko Satgas Covid-19 Provinsi Papua di Kantor Dinkes Provinsi Papua, Senin (12/7) kemarin. 

Kapolda mengatakan, mengingat jumlah kasus aktif Covid-19 di Provinsi Papua semakin meningkat, ia berharap Papua bisa menerapkan seperti di wilayah lain salah satunya adalah penutupan/pembatasan keluar masuk ke Papua khususnya di Pelabuhan dan Bandara.

 “Kita harus mulai menerapkan pengecekan PCR dan wajib vaksin jika keluar masuk Bandara. Agar dilakukan evaluasi betul kasus minggu kemarin dengan kasus minggu ini,” ucap Kapolda.

 Penanggung Jawab Posko Covid-19 Provinsi Papua dr. Beeri Wopari mengatakan, usai liburan lebaran, kasus Covid-19 di daerah Jawa meningkat sampai dengan 20x lipat dan titik acunya di RS Wisma Atlet Jakarta Pusat.

Baca Juga :  Harus Koordinasi dengan Pemerintah, dan Sharing Dana

 Terkait hal tersebut, kita memantau pergerakan massa usai liburan lebaran yang masuk ke Papua khususnya di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Merauke dan Kabupaten Biak untuk menemukan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang sangat drastis.

 “Naiknya kasus aktif Covid-19 di Papua yang cukup drastis, harus kita antisipasi betul-betul terlebih lagi untuk varian terbaru yakni Delta, hal tersebut karena fasilitas kesehatan kita sangat terbatas,” terangnya.

 Lanjutnya, untuk program vaksinasi kita harus terus pacu supaya penyakit lainnya terlindungi vaksin. Dimana rata rata yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 ini karena komplikasi dengan penyakit lain.

 Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku Pusat Data dan Informasi Covid-19 Papua dr. Ary Pongtiku menyarankan agar nanti hari Raya Natal kita tutup total akses keluar masuk Papua. “Kita bercermin pada liburan Hari Raya Idul Fitri kemarin dimana angka kasus aktif Covid-19 naik sangat drastis,” terangnya.

Baca Juga :  Yonas Nusi: Soal Siaga Tempur Bukannya TPN OPM Dulu yang Menantang Perang?

 Dari penelitian kita selama ini, belum ditemukan adanya kasus Covid-19 varian terbaru yakni Delta. Vaksinasi harus kita genjot terus. Dimana data kita yang terkena Covid-19 sebanyak 80% karena belum divaksin dan 20% sudah divaksin namun tidak separah yang belum divaksin.

 Untuk update tanggal 1 Juli 2021, Tahap I yang sudah tervaksinasi sebanyak 34% dan tahap II yang sudah tervaksinasi sebanyak 21 persen. Untuk lansia sendiri masih sangat rendah yakni 2 persen dan angka kematian paling tinggi.

 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame mengatakan, pihaknya sementara lagi meneliti untuk mencari kasus Covid-19 di Provinsi Papua dengan varian Delta.

“Saya rasa para pimpinan daerah di Provinsi Papua sangat besar andilnya dalam penanganan Covid-19 khususnya dalam rangka vaksinasi,” tandasnya. (fia/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya