Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

TPNPB Ajak Gencatan Senjata

JAYAPURA-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan statemen bahwa mereka ikut memerangi  global pandemi covid 19 yang dianggap berbahaya. Meski saat ini masih terjadi “saling jaga” antara TPNPB dan TNI Polri namun  dikatakan persoalan virus penting untuk dipikirkan karena ikut mengancam. 

 “Hari ini secara resmi OPM-TPNPB sebagai organisasi induk perjuangan bangsa Papua yang memiliki legitimacy tertinggi terhadap perjuangan bangsa mengeluarkan statement kemanusiaan untuk bergabung bersama negara negara diseluruh Dunia dalam memerangi pandemi Covid-19 virus Corona yang mengancam kehidupan seluruh manusia di bumi,” kata juru bicara TPNPB, Sebby Sembom dalam rilis yang dikeluarkan oleh Ketua OPM –TPNPB, Jeffrey Bomanak pekan kemarin.

Baca Juga :  10 Orang Tewas Dibantai KKB

Ia menyebut perjuangan bangsa Papua mencapai umur 60 tahun dan perang masih berjalan. Perang TPNPB OPM juga masih berlanjut di Intan Jaya, Ndugama Kodap III, Pegunungan Bintang, dan di markas Besar OPM-TPNPB Victoria. Ini direspon dengan pendropan pasukan militer Indonesia TNI-Polri dan pasukan non organik. Ini membuat OPM-TPNPB mengeluarkan statement resmi untuk menjadi perhatian. “Kami juga menghargai negara negara yang memiliki komitmen untuk memerangi pandemi Covid-19 seperti PNG dan Australia, Timur Leste sehingga kami meminta Indonesia tidak bertindak sembarang dengan operasi militer yang didalamnya akan menyebarkan virus Corona,” tulis Sebby.

 OPM-TPNPB secara terbuka menawarkan komitmen kepada Presiden Joko Widodo agar secara kemanusiaan dapat menghargai aturan international yang telah dikeluarkan oleh Sekjend PBB dalam memerangi pandemi Covid-19, Maka itu OPM-TPNPB meminta agar Indonesia menghargai itikad baik PBB dan OPM-TPNPB untuk kemanusiaan. Disinggung apakah ini bisa disebut gencatan senjata, Sebby menyebut bahwa jika Indonesia bersedia menarik pasukan maka pihaknya juga akan menyesuaikan. “Ada hak rakyat untuk diselamatkan dan kami menawarkan seperti itu, jika Indonesia bersedia (genjatan senjata) kami akan ikut,” pungkasnya. (ade/nat)

Baca Juga :  RSUD Abepura Akan Menjadi Perhatian Pemprov

JAYAPURA-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan statemen bahwa mereka ikut memerangi  global pandemi covid 19 yang dianggap berbahaya. Meski saat ini masih terjadi “saling jaga” antara TPNPB dan TNI Polri namun  dikatakan persoalan virus penting untuk dipikirkan karena ikut mengancam. 

 “Hari ini secara resmi OPM-TPNPB sebagai organisasi induk perjuangan bangsa Papua yang memiliki legitimacy tertinggi terhadap perjuangan bangsa mengeluarkan statement kemanusiaan untuk bergabung bersama negara negara diseluruh Dunia dalam memerangi pandemi Covid-19 virus Corona yang mengancam kehidupan seluruh manusia di bumi,” kata juru bicara TPNPB, Sebby Sembom dalam rilis yang dikeluarkan oleh Ketua OPM –TPNPB, Jeffrey Bomanak pekan kemarin.

Baca Juga :  10 Orang Tewas Dibantai KKB

Ia menyebut perjuangan bangsa Papua mencapai umur 60 tahun dan perang masih berjalan. Perang TPNPB OPM juga masih berlanjut di Intan Jaya, Ndugama Kodap III, Pegunungan Bintang, dan di markas Besar OPM-TPNPB Victoria. Ini direspon dengan pendropan pasukan militer Indonesia TNI-Polri dan pasukan non organik. Ini membuat OPM-TPNPB mengeluarkan statement resmi untuk menjadi perhatian. “Kami juga menghargai negara negara yang memiliki komitmen untuk memerangi pandemi Covid-19 seperti PNG dan Australia, Timur Leste sehingga kami meminta Indonesia tidak bertindak sembarang dengan operasi militer yang didalamnya akan menyebarkan virus Corona,” tulis Sebby.

 OPM-TPNPB secara terbuka menawarkan komitmen kepada Presiden Joko Widodo agar secara kemanusiaan dapat menghargai aturan international yang telah dikeluarkan oleh Sekjend PBB dalam memerangi pandemi Covid-19, Maka itu OPM-TPNPB meminta agar Indonesia menghargai itikad baik PBB dan OPM-TPNPB untuk kemanusiaan. Disinggung apakah ini bisa disebut gencatan senjata, Sebby menyebut bahwa jika Indonesia bersedia menarik pasukan maka pihaknya juga akan menyesuaikan. “Ada hak rakyat untuk diselamatkan dan kami menawarkan seperti itu, jika Indonesia bersedia (genjatan senjata) kami akan ikut,” pungkasnya. (ade/nat)

Baca Juga :  Sejumlah Gedung Mengalami Keretakan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya