Kasus Tewasnya Theys Diminta Dibuka Kembali
JAYAPURA– Moment hari pahlawan yang diperingati setiap 10 November nampaknya akan terus membekas di tengah kalangan masyarakat Papua. Bukan hanya soal sosok pahlawan yang dikagumi dan berjuang untuk kemerdekaan namun preseden lain yakni tewasnya Ketua Presidium Dewan Papua (PDP), Dortheys Hiyo Eluay dan hilangnya sang sopir, Aristoteles Masoka.
Itu terjadi pada 10 November 2001 silam. Untuk jenasah Theys sendiri telah ditemukan dan dikebumikan di Lapangan Sepakbola jalan masuk Bandara Sentani sedangkan sang sopir inilah yang masih misteri. Ari panggilan Aristoteles Masoka belum diketahui kabarnya hingga kini. Apakah masih hidup atau sudah meninggal.
“Sudah 24 tahun orang tua Aristoteles mencari tahu keberadaan anaknya, mendatangi berbagai lembaga termasuk Komnas HAM Republik Indonesia, namun hingga saat ini belum ada kejelasan apakah Aristoteles masih hidup atau sudah meninggal,” ujar Koordinator Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, Emanuel Gobay Senin (10/11).
Menurut Gobay, meski kasus pembunuhan Theys Eluay telah diproses secara hukum melalui Pengadilan Militer, dan sejumlah anggota TNI dinyatakan bersalah, namun satu hal yang tetap mengganjal adalah hilangnya Aristoteles Masoka.
“Dalam proses hukum di Pengadilan Militer sudah jelas siapa pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Theys Eluay. Aneh saja, para pelaku itu tidak dijadikan saksi atau bahkan diduga sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas hilangnya Aristoteles Masoka, padahal faktanya ia bersama Theys pada malam kejadian,” tegasnya.
Kasus Tewasnya Theys Diminta Dibuka Kembali
JAYAPURA– Moment hari pahlawan yang diperingati setiap 10 November nampaknya akan terus membekas di tengah kalangan masyarakat Papua. Bukan hanya soal sosok pahlawan yang dikagumi dan berjuang untuk kemerdekaan namun preseden lain yakni tewasnya Ketua Presidium Dewan Papua (PDP), Dortheys Hiyo Eluay dan hilangnya sang sopir, Aristoteles Masoka.
Itu terjadi pada 10 November 2001 silam. Untuk jenasah Theys sendiri telah ditemukan dan dikebumikan di Lapangan Sepakbola jalan masuk Bandara Sentani sedangkan sang sopir inilah yang masih misteri. Ari panggilan Aristoteles Masoka belum diketahui kabarnya hingga kini. Apakah masih hidup atau sudah meninggal.
“Sudah 24 tahun orang tua Aristoteles mencari tahu keberadaan anaknya, mendatangi berbagai lembaga termasuk Komnas HAM Republik Indonesia, namun hingga saat ini belum ada kejelasan apakah Aristoteles masih hidup atau sudah meninggal,” ujar Koordinator Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, Emanuel Gobay Senin (10/11).
Menurut Gobay, meski kasus pembunuhan Theys Eluay telah diproses secara hukum melalui Pengadilan Militer, dan sejumlah anggota TNI dinyatakan bersalah, namun satu hal yang tetap mengganjal adalah hilangnya Aristoteles Masoka.
“Dalam proses hukum di Pengadilan Militer sudah jelas siapa pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Theys Eluay. Aneh saja, para pelaku itu tidak dijadikan saksi atau bahkan diduga sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas hilangnya Aristoteles Masoka, padahal faktanya ia bersama Theys pada malam kejadian,” tegasnya.