Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Jaga Prokes, Hindari Klaster Sekolah

BALIKPAPAN – Setelah melewati beberapa kali simulasi dan menunggu status PPKM Balikpapan turun level. Kini pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) akhirnya bisa berjalan kembali. Hari pertama PTM berlangsung sejak Senin (11/10).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memantau langsung PTM di beberapa sekolah. Di antaranya SD 003 Balikpapan Kota, SMP 1, SD Kemala Bhayangkari, dan SD-SMP Istiqamah. Rahmad menuturkan, sementara PTM hanya berlangsung selama dua jam sesuai instruksi.

Menurutnya, pelaksanaan PTM sebuah permulaan yang baik. Dia berharap sekolah maupun siswa bisa menjaga protokol kesehatan. “Karena jangan sampai ada klaster sekolah, klaster baru. Insyaallah kalau protokol kesehatan terjaga, semua bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Berdasarkan tinjauan lapangan kemarin pagi, dia melihat setiap sekolah sudah menaati protokol kesehatan. Misalnya ketersediaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan siswa taat memakai masker. “Semoga ini berlanjut jangan sampai kita lalai. Mudah-mudahan tidak ada klaster baru, PTM bisa jalan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Marinus Berikan Sinyal Gabung Klub Asal Malaysia 

Sementara itu, Kepala SMP 1 Balikpapan Arintoko menuturkan, PTM terbagi dalam dua fase. Yakni masa transisi dan masa kebiasaan baru. Saat ini masih berada di masa transisi, PTM akan berjalan satu bulan dulu. “Nanti, kita lihat mudah-mudahan tidak ada masalah dan bisa lanjut masuk PTM fase kebiasaan baru,” tuturnya.

Selama satu bulan masa transisi, PTM dibuka bertahap untuk 50 persen per kelas, dan 50 persen dari seluruh kapasitas sekolah. Ada pun total siswa SMP 1 sebanyak 1.150 siswa. Sehingga separuh siswa belajar di sekolah dan separuhnya lagi di rumah. Guru memberikan pelajaran secara streaming melalui Zoom di sekolah.

“Guru masuk kelas memberi materi pelajaran sambil streaming Zoom, jadi tidak ada bedanya siswa yang di sekolah dan rumah,” bebernya. Dia menambahkan, bagi siswa yang tidak bisa mengikuti Zoom, pihaknya akan mengaktifkan metode podcast. Artinya pembelajaran umum yang disampaikan melalui siaran podcast.

Baca Juga :  Pendekatan Keamanan Bukan untuk Perangi Masyarakat

“Setiap siswa hanya masuk dua hari per minggu. Setiap pertemuan berlangsung 3 jam,” ucapnya. Siswa akan belajar dua mata pelajaran, setiap satu jam pelajaran 40 menit. Kemudian siswa juga mendapat waktu istirahat. Siswa SMP masuk sekolah pukul 08.00 – 11.00 Wita.

Pelaksanaan PTM juga ditunjang oleh cakupan vaksinasi. Guru SMP 1 yang telah mendapat vaksinasi mencapai 90 persen. Baik vaksinasi dosis pertama dan dua. Total guru dan tenaga administrasi sebanyak 73 orang. Tersisa 4 guru yang belum vaksin karena ada penyakit comorbid dan ibu menyusui.

Mereka akan mendapat vaksin secepatnya. “Kalau siswa yang sudah vaksinasi 1.028 orang, sudah di atas 80 persen,” imbuhnya. Ada siswa yang saat ini masih tertunda belum mendapat vaksinasi dengan beragam alasan. Misalnya karena usia belum 12 tahun hingga ada yang statusnya penyintas.  (gel/ms/k15/JPG)

BALIKPAPAN – Setelah melewati beberapa kali simulasi dan menunggu status PPKM Balikpapan turun level. Kini pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) akhirnya bisa berjalan kembali. Hari pertama PTM berlangsung sejak Senin (11/10).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memantau langsung PTM di beberapa sekolah. Di antaranya SD 003 Balikpapan Kota, SMP 1, SD Kemala Bhayangkari, dan SD-SMP Istiqamah. Rahmad menuturkan, sementara PTM hanya berlangsung selama dua jam sesuai instruksi.

Menurutnya, pelaksanaan PTM sebuah permulaan yang baik. Dia berharap sekolah maupun siswa bisa menjaga protokol kesehatan. “Karena jangan sampai ada klaster sekolah, klaster baru. Insyaallah kalau protokol kesehatan terjaga, semua bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Berdasarkan tinjauan lapangan kemarin pagi, dia melihat setiap sekolah sudah menaati protokol kesehatan. Misalnya ketersediaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan siswa taat memakai masker. “Semoga ini berlanjut jangan sampai kita lalai. Mudah-mudahan tidak ada klaster baru, PTM bisa jalan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Marinus Berikan Sinyal Gabung Klub Asal Malaysia 

Sementara itu, Kepala SMP 1 Balikpapan Arintoko menuturkan, PTM terbagi dalam dua fase. Yakni masa transisi dan masa kebiasaan baru. Saat ini masih berada di masa transisi, PTM akan berjalan satu bulan dulu. “Nanti, kita lihat mudah-mudahan tidak ada masalah dan bisa lanjut masuk PTM fase kebiasaan baru,” tuturnya.

Selama satu bulan masa transisi, PTM dibuka bertahap untuk 50 persen per kelas, dan 50 persen dari seluruh kapasitas sekolah. Ada pun total siswa SMP 1 sebanyak 1.150 siswa. Sehingga separuh siswa belajar di sekolah dan separuhnya lagi di rumah. Guru memberikan pelajaran secara streaming melalui Zoom di sekolah.

“Guru masuk kelas memberi materi pelajaran sambil streaming Zoom, jadi tidak ada bedanya siswa yang di sekolah dan rumah,” bebernya. Dia menambahkan, bagi siswa yang tidak bisa mengikuti Zoom, pihaknya akan mengaktifkan metode podcast. Artinya pembelajaran umum yang disampaikan melalui siaran podcast.

Baca Juga :  Bukan Merusak Sejarah, Tetapi Perkuat Sejarah

“Setiap siswa hanya masuk dua hari per minggu. Setiap pertemuan berlangsung 3 jam,” ucapnya. Siswa akan belajar dua mata pelajaran, setiap satu jam pelajaran 40 menit. Kemudian siswa juga mendapat waktu istirahat. Siswa SMP masuk sekolah pukul 08.00 – 11.00 Wita.

Pelaksanaan PTM juga ditunjang oleh cakupan vaksinasi. Guru SMP 1 yang telah mendapat vaksinasi mencapai 90 persen. Baik vaksinasi dosis pertama dan dua. Total guru dan tenaga administrasi sebanyak 73 orang. Tersisa 4 guru yang belum vaksin karena ada penyakit comorbid dan ibu menyusui.

Mereka akan mendapat vaksin secepatnya. “Kalau siswa yang sudah vaksinasi 1.028 orang, sudah di atas 80 persen,” imbuhnya. Ada siswa yang saat ini masih tertunda belum mendapat vaksinasi dengan beragam alasan. Misalnya karena usia belum 12 tahun hingga ada yang statusnya penyintas.  (gel/ms/k15/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya