Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

83 Kali Gempa Guncang Mamberamo Raya

JAYAPURA –  Dalam dua hari terakhir wilayah Mamberamo Raya diguncang gempa beberapa kali.  Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M 4.9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.01° LS dan 138.21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 38 km Timur Laut Kasonaweja . Gempa bumi ini memiliki kedalaman 16 km.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya menerangkan Jenis dan Mekanisme Gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Sesar Anjak Mamberamo.

Gempa bumi M 4.9 berdampak dan dirasakan oleh masyarakat di daerah Kasonaweja Mamberamo Raya dan Sarmi dengan skala intensitas II-III MMI  ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ).

Gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi M5,9; M6,0; M5,5; M6,2; dan M4,9. Hingga pukul 20.20 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 83 (Delapan Puluh Tiga) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).

Baca Juga :  Ratusan Warga Long March di Wamena

Selanjutnya BMKG mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Sementara pada Sabtu (9/9) lalu  Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update gempa pertama dengan magnitudo M6,1, gempa kedua M5,9, gempa ketiga M5,5 dan gempa keempat M6,2.

Adapun episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 2,21° LS ; 138,25° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 Km arah Timur Laut Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 19 km.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si menyampaikan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, empat gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo.

Baca Juga :  Komisi V DPR Papua Siap Menyurati Gubernur

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa keempat gempa bumi yang tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust-fault),” kata Daryono sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (11/9).

Lanjutnya menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Mamberamo dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Ia menyebut terasa getaran seakan akan truk berlalu dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang di gantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya. (rel/fia/wen)

JAYAPURA –  Dalam dua hari terakhir wilayah Mamberamo Raya diguncang gempa beberapa kali.  Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M 4.9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.01° LS dan 138.21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 38 km Timur Laut Kasonaweja . Gempa bumi ini memiliki kedalaman 16 km.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya menerangkan Jenis dan Mekanisme Gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Sesar Anjak Mamberamo.

Gempa bumi M 4.9 berdampak dan dirasakan oleh masyarakat di daerah Kasonaweja Mamberamo Raya dan Sarmi dengan skala intensitas II-III MMI  ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ).

Gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi M5,9; M6,0; M5,5; M6,2; dan M4,9. Hingga pukul 20.20 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 83 (Delapan Puluh Tiga) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).

Baca Juga :  Tak Seriusi  Stunting, Penjabat Kepala Daerah Diganti

Selanjutnya BMKG mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Sementara pada Sabtu (9/9) lalu  Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update gempa pertama dengan magnitudo M6,1, gempa kedua M5,9, gempa ketiga M5,5 dan gempa keempat M6,2.

Adapun episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 2,21° LS ; 138,25° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 Km arah Timur Laut Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 19 km.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si menyampaikan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, empat gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo.

Baca Juga :  Komisi V DPR Papua Siap Menyurati Gubernur

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa keempat gempa bumi yang tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust-fault),” kata Daryono sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (11/9).

Lanjutnya menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Mamberamo dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Ia menyebut terasa getaran seakan akan truk berlalu dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang di gantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya. (rel/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya