Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Penyebab Kematian Belum Diiketahui, 27 Anggota Polisi Diperiksa

JAYAPURA – Proses penyelidikan terhadap kasus bentrok aparat keamanan dengan warga di pertigaan Arggapura Resimen, Hamadi Distrik Jayapura Selatan pada 5 mei lalu hingga kini masih didalami.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan apa penyebab kematian seorang pria berinisial MD ini. Apalagi usai dilaporkan meninggal, pihak keluarga ternyata tidak setuju dilakukan otopsi terhadap tubuh jenasah sehingga hanya dilakukan pemeriksaan visum luar.

“Belum bisa dipastikan sebab setelah meninggal jenasah dibawa ke RS Bhayangkara namun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi jadi kami buatkan surat berita acara penolakannya dan hanya dilakukan visum luar,” beber Wakapolresta Jayapura Kota, AKBP Hendriyana melalui ponselnya, Kamis (11/5).

Wakapolres diberi mandate oleh kapolres untuk menjelaskan kasus ini. Dan kata Wakapolres kasus ini berawal dari Laporan Polisi di Polsek Jayapura Selatan berupa kasus  pengancaman, penganiayaan, pencurian  dan terakhir pengrusakan. Jadi sebelumnya pernah ada anggota Pol Air Polda Papua yang berbelanja disekitar lokasi kemudian dilempar .

Baca Juga :  Polisi Diminta Bebaskan Mahasiswa yang Ikut Mimbar Bebas

Lalu ada juga kasus pencurian yang diduga dilakukan MD dan ketika itu polisi hendak mengamankan MD namun terjadi penolakan bahkan keributan sehingga muncul perlawanan dan dua unit mobil polisi dirusak. “Lalu ada juga anggota kami yang mengalami luka saat kejadian,” bebernya.

Jadi lanjut Wakapolresta saat itu aparat akan mengamankan MD namun malah terjadi penolakan dan aparat justru ikut diserang. Disini nantinya kata mantan Kpaolres Yahukimo itu ada beberapa masyarakat yang akan dimintai keterangan seputar penganiayaan, pengancaman dan pengrusakan sedangkan untuk penyebab kematian MD hingga kini masih diselidiki.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah MD tewas karena tertembak atau ada penyebab lain mengingat ketika dilakukan visum luar hanya terlihat luka memar di bagian mulut dan wajah. “Cuma kami dengar pihak keluarga siap jika seandainya mau dilakukan otopsi jenasah untuk mengetahui penyebab kematian,” tambah Hendriyana.

Baca Juga :  Meski Pro Kontra, Otsus Tetap Perlu Dilanjutkan

Sementara untuk internal kepolisian sendiri kata Wakapolres pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 27 anggota polisi baik dari Polresta maupun Polsek Japsel yang malam itu ikut dalam upaya penangkapan MD.

Hanya hingga kini belum diperoleh kesimpulan dari pemeriksaan 27 anggota tersebut. “Nanti kami konfrontir juga dengan keterangan warga mengapa sampai MD bisa ditemukan meninggal. Apakah ada yang melihat ia tertembak atau seperti apa,” imbuhnya.(ade/wen)

JAYAPURA – Proses penyelidikan terhadap kasus bentrok aparat keamanan dengan warga di pertigaan Arggapura Resimen, Hamadi Distrik Jayapura Selatan pada 5 mei lalu hingga kini masih didalami.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan apa penyebab kematian seorang pria berinisial MD ini. Apalagi usai dilaporkan meninggal, pihak keluarga ternyata tidak setuju dilakukan otopsi terhadap tubuh jenasah sehingga hanya dilakukan pemeriksaan visum luar.

“Belum bisa dipastikan sebab setelah meninggal jenasah dibawa ke RS Bhayangkara namun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi jadi kami buatkan surat berita acara penolakannya dan hanya dilakukan visum luar,” beber Wakapolresta Jayapura Kota, AKBP Hendriyana melalui ponselnya, Kamis (11/5).

Wakapolres diberi mandate oleh kapolres untuk menjelaskan kasus ini. Dan kata Wakapolres kasus ini berawal dari Laporan Polisi di Polsek Jayapura Selatan berupa kasus  pengancaman, penganiayaan, pencurian  dan terakhir pengrusakan. Jadi sebelumnya pernah ada anggota Pol Air Polda Papua yang berbelanja disekitar lokasi kemudian dilempar .

Baca Juga :  Fakultas Teknik dan SI Uniyap Papua Hadirkan Kurikulum Prodi SI Arsitektur

Lalu ada juga kasus pencurian yang diduga dilakukan MD dan ketika itu polisi hendak mengamankan MD namun terjadi penolakan bahkan keributan sehingga muncul perlawanan dan dua unit mobil polisi dirusak. “Lalu ada juga anggota kami yang mengalami luka saat kejadian,” bebernya.

Jadi lanjut Wakapolresta saat itu aparat akan mengamankan MD namun malah terjadi penolakan dan aparat justru ikut diserang. Disini nantinya kata mantan Kpaolres Yahukimo itu ada beberapa masyarakat yang akan dimintai keterangan seputar penganiayaan, pengancaman dan pengrusakan sedangkan untuk penyebab kematian MD hingga kini masih diselidiki.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah MD tewas karena tertembak atau ada penyebab lain mengingat ketika dilakukan visum luar hanya terlihat luka memar di bagian mulut dan wajah. “Cuma kami dengar pihak keluarga siap jika seandainya mau dilakukan otopsi jenasah untuk mengetahui penyebab kematian,” tambah Hendriyana.

Baca Juga :  Raih Penghargaan Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah se Nusampua

Sementara untuk internal kepolisian sendiri kata Wakapolres pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 27 anggota polisi baik dari Polresta maupun Polsek Japsel yang malam itu ikut dalam upaya penangkapan MD.

Hanya hingga kini belum diperoleh kesimpulan dari pemeriksaan 27 anggota tersebut. “Nanti kami konfrontir juga dengan keterangan warga mengapa sampai MD bisa ditemukan meninggal. Apakah ada yang melihat ia tertembak atau seperti apa,” imbuhnya.(ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya