Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Theo: Peluru Aparat Melukai Hati Rakyat 

JAYAPURA-Terkait dengan kejadian tersebut, Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem menilai, TNI-Polri tidak peka dan tidak berpikir dampak yang akan terjadi setelah Lukas Enembe ditangkap. “Penangkapan Lukas Enembe kemudian ada beberapa warga sipil yang mengalami luka tembak hingga satu orang dinyatakan meninggal dunia,” kata Theo kepada Cenderawasih Pos. Jika sudah seperti ini kata Theo, lantas siapa yang akan bertanggungjawab ? Apakah Polri yang sebagai institusi, Pemerintah atau KPK. Ia juga mengingatkan bahwa Pemerintah harus hati hati dengan pendukung Lukas Enembe yang sangat besar di Papua. “Seorang pemimpin bijak di tanah Papua dengan selalu melihat persoalan yang terjadi lalu tiba tiba ditangkap. Ini akan memperkeruh suasana, sebagaimana kita ketahui situasi politik di Papua kerap terjadi masalah namun orang nomor 1 yang dianggap sebagai tokoh sentral ditangkap ini hal yang salah,” kata Theo. Menurut Theo, penangkapan Lukas Enembe sudah tentu akan menganggu situasi Kamtibmas di tanah Papua. Dan aparat diminta untuk mampu mengatasi hal ini agar tidak terjadi korban jiwa susulan dari sipil yang tidak menahu persoalan. Theo pun mewanti wanti aparat tidak asal mengeluarkan senjata, dan jangan lagi masyarakat sipil jadi korban penembakan aparat. “TNI-Polri harus mampu mengendalikan emosinya, jangan selalu mengeluarkan senjata yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Atau peluru nyasar yang berujung melukai hati rakyat,” tegasnya.
Baca Juga :  Bentrok Berlanjut, 7 Honai Dibakar
Theo menyayangkan penembakan terhadap warga sipil yang diduga dilakukan anggota Polri Polda Papua dimoment penangkapan Lukas Enembe. “Dengan penembakan yang mengakibatkan korban jiwa dari sipil, saya khawatir jangan sampai itu berdampak luas. Artinya kalau masyarakat sipil Papua  menjadi korban di tanahnya sendiri, otomatis masyarakat warga non Papua juga akan hidup dalam posisi yang terancam,” ungkap Theo. Theo meminta TNI-Polri harus mampu kendalikan emosinya dalam situasi seperti ini. Tidak melulu mengeluarkan tembakan yang berujung maut. “Saya harap tak ada lagi sipil yang menjadi korban dampak dari penangkapan Lukas Enembe,” ungkapnya. Selain itu kanta Theo, KPK juga harus memperhatikan hak hak gubernur yang dalam kondisi sakit. Termasuk hak Gubernur sebagai warga negara dan jangan melanggar hak asasi manusianya. “Jangan sampai proses hukum yang dilakukan kepada Lukas Enembe berdampak luas yang nantinya merugikan masyarakat sipil yang tidak tahu persoalan,” pungkasnya. Sementara itu, hingga Rabu (11/1) Sore, ratusan personil polisi dan brimob masih berjaga jaga disejumlah tempat di kota Sentani. Selain personil, terdapat juga mobil water canon, baracuda dan mobil pengangkut personil polisi dan brimob tampak masih bersiaga di jalan masuk bandara Sentani. Sejumlah personil juga disiagakan dijalan masuk Pos Tujuh Sentani, jalan masuk bandara, kawasan bandara, Jalan Pasar Lama. Hingga berita ini ditulis, situasi kambtibmas di kota Sentani terpantau tertib dan lancar.
Baca Juga :  Pemkab Yahukimo Pastikan Situasi Keamanan Disana Kembali Kondusif
Pasca penangkapan Gubenur Papua Lukas Enembe,  Selasa (10/1), situasi kambtibmas di Kota Sentani Kabupaten Jayapura sempat mencekam. Hal itu disebabkan karena adanya aksi spontanitas dari masa pendukung Lukas Enembe di Sentani dengan mendatangi bandara Sentani. Namun situasi saat ini, kondisi kambtibmas di Kota Sentani berangsur pulih. Terlihat sejumlah pasukan polisi dan brimob masih berjaga-jaga disekitar jalan masuk bandara Sentani termasuk diareal bandara Sentani, Rabu (11/1). “Ya tetap beraktifitas seperti biasa tapi masih was-was. Karena informasinya akan ada aksi lagi dari masyarakat,” ujar Ical salah satu sopir angkot di kota Sentani kepada media ini, Rabu (11/1). Dia mengaku, meski situasi cenderung aman, namun  tetap waspada. Bahkan dia mengaku sebagian mobil angkotan kota juga memilih beristirahat dirumah masing-masing. “Banyak yang tinggal saja dirumah karena takut. Tapi saya percaya aparat pasti bisa menjaga situasi tetap aman,” ujarnya. Pantauan media ini, arus lalulintas kendaraan sejak pagi terpantau lancar meski tidak serami biasanya. Sementara ruko dan tempat usaha lainya juga sebagian besarnya beraktivitas seperti biasa.  Sementara ini aktivitas pemerintahan di Kabupaten Jayapura juga diliburkan termasuk kegiatan belajar mengajar disekolah juga diliburkan.(ade/roy/fia).
JAYAPURA-Terkait dengan kejadian tersebut, Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem menilai, TNI-Polri tidak peka dan tidak berpikir dampak yang akan terjadi setelah Lukas Enembe ditangkap. “Penangkapan Lukas Enembe kemudian ada beberapa warga sipil yang mengalami luka tembak hingga satu orang dinyatakan meninggal dunia,” kata Theo kepada Cenderawasih Pos. Jika sudah seperti ini kata Theo, lantas siapa yang akan bertanggungjawab ? Apakah Polri yang sebagai institusi, Pemerintah atau KPK. Ia juga mengingatkan bahwa Pemerintah harus hati hati dengan pendukung Lukas Enembe yang sangat besar di Papua. “Seorang pemimpin bijak di tanah Papua dengan selalu melihat persoalan yang terjadi lalu tiba tiba ditangkap. Ini akan memperkeruh suasana, sebagaimana kita ketahui situasi politik di Papua kerap terjadi masalah namun orang nomor 1 yang dianggap sebagai tokoh sentral ditangkap ini hal yang salah,” kata Theo. Menurut Theo, penangkapan Lukas Enembe sudah tentu akan menganggu situasi Kamtibmas di tanah Papua. Dan aparat diminta untuk mampu mengatasi hal ini agar tidak terjadi korban jiwa susulan dari sipil yang tidak menahu persoalan. Theo pun mewanti wanti aparat tidak asal mengeluarkan senjata, dan jangan lagi masyarakat sipil jadi korban penembakan aparat. “TNI-Polri harus mampu mengendalikan emosinya, jangan selalu mengeluarkan senjata yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Atau peluru nyasar yang berujung melukai hati rakyat,” tegasnya.
Baca Juga :  Pembukaan Sekolah Diserahkan ke Pemda
Theo menyayangkan penembakan terhadap warga sipil yang diduga dilakukan anggota Polri Polda Papua dimoment penangkapan Lukas Enembe. “Dengan penembakan yang mengakibatkan korban jiwa dari sipil, saya khawatir jangan sampai itu berdampak luas. Artinya kalau masyarakat sipil Papua  menjadi korban di tanahnya sendiri, otomatis masyarakat warga non Papua juga akan hidup dalam posisi yang terancam,” ungkap Theo. Theo meminta TNI-Polri harus mampu kendalikan emosinya dalam situasi seperti ini. Tidak melulu mengeluarkan tembakan yang berujung maut. “Saya harap tak ada lagi sipil yang menjadi korban dampak dari penangkapan Lukas Enembe,” ungkapnya. Selain itu kanta Theo, KPK juga harus memperhatikan hak hak gubernur yang dalam kondisi sakit. Termasuk hak Gubernur sebagai warga negara dan jangan melanggar hak asasi manusianya. “Jangan sampai proses hukum yang dilakukan kepada Lukas Enembe berdampak luas yang nantinya merugikan masyarakat sipil yang tidak tahu persoalan,” pungkasnya. Sementara itu, hingga Rabu (11/1) Sore, ratusan personil polisi dan brimob masih berjaga jaga disejumlah tempat di kota Sentani. Selain personil, terdapat juga mobil water canon, baracuda dan mobil pengangkut personil polisi dan brimob tampak masih bersiaga di jalan masuk bandara Sentani. Sejumlah personil juga disiagakan dijalan masuk Pos Tujuh Sentani, jalan masuk bandara, kawasan bandara, Jalan Pasar Lama. Hingga berita ini ditulis, situasi kambtibmas di kota Sentani terpantau tertib dan lancar.
Baca Juga :  Korban Tewas Bukan Karena Peluru
Pasca penangkapan Gubenur Papua Lukas Enembe,  Selasa (10/1), situasi kambtibmas di Kota Sentani Kabupaten Jayapura sempat mencekam. Hal itu disebabkan karena adanya aksi spontanitas dari masa pendukung Lukas Enembe di Sentani dengan mendatangi bandara Sentani. Namun situasi saat ini, kondisi kambtibmas di Kota Sentani berangsur pulih. Terlihat sejumlah pasukan polisi dan brimob masih berjaga-jaga disekitar jalan masuk bandara Sentani termasuk diareal bandara Sentani, Rabu (11/1). “Ya tetap beraktifitas seperti biasa tapi masih was-was. Karena informasinya akan ada aksi lagi dari masyarakat,” ujar Ical salah satu sopir angkot di kota Sentani kepada media ini, Rabu (11/1). Dia mengaku, meski situasi cenderung aman, namun  tetap waspada. Bahkan dia mengaku sebagian mobil angkotan kota juga memilih beristirahat dirumah masing-masing. “Banyak yang tinggal saja dirumah karena takut. Tapi saya percaya aparat pasti bisa menjaga situasi tetap aman,” ujarnya. Pantauan media ini, arus lalulintas kendaraan sejak pagi terpantau lancar meski tidak serami biasanya. Sementara ruko dan tempat usaha lainya juga sebagian besarnya beraktivitas seperti biasa.  Sementara ini aktivitas pemerintahan di Kabupaten Jayapura juga diliburkan termasuk kegiatan belajar mengajar disekolah juga diliburkan.(ade/roy/fia).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya