Lanjutnya, yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal, yaitu pajak yang cukup besar, apa lagi untuk pajak yang diberlakukan untuk penerbangan domestik, sementara penerbangan Internasional tidak dikenakan pajak.
Diakuinya, ketika pemerintah menurunkan harga tiket pasti telah mempertimbangkan hal-hal semacam itu, jika tidak maka sangat mustahil penurunan harga tiket pesawat terjadi.
“Kami pada dasarnya sangat mendukung upaya pemerintah, mau menurunkan harga tiket pesawat, dengan begitu akan berdampak juga pada biaya operasional kami, ” jelasnya.
Terkait dengan Biaya Operasional, Sales Manager Trigana Air , Budiono menjelaskan investasi penerbangan di Papua cukup besar, biaya operasional khususnya untuk pembelian avtur saja Rp 13.211/liter. Menurutnya setiap saat harga avtur berubah, karena mengikuti perubahan harga minyak dunia.
“Kami untuk sekali terbang pengisian avtur 20.100 liter, dengan harga avtur Rp 13.211 totalnya Rp 265 jutaan, untuk tipe pesawat Boeing 737 500 NG, bayangkan berapa kali penerbangan, belum biaya parkir dan biaya operasional lainnya, termasuk pajak, ” terangnya. (ana/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos