Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Terkendala Komunikasi, Sulit Tangkap Pelaku  Pembunuhan

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, terkendala komunikasi menyebabkan Polisi sulit menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo pada Agustustu lalu.

“Kendala kami dikomunikasi, ketika keluar dari area Polres Yahukimo, anggota sudah tidak bisa lagi berkomunikasi,” ucap Kapolda kepada wartawan usai pembagian masker di Taman Imbi, Kamis (10/9).

Seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu, terjadi tiga kasus pembunuhan di Yahukimo pada Agustus lalu, dimana 11 Agustus 2020  pembunuhan terhadap Henry Jovinski (25) Staff KPU Kabupaten Yahukimo. Kasus kedua 20 Agustus kasus pembunuhan dengan korban Muhammad Thoyib (39) tukang meubel dan kasus pembunuhan ketiga yakni dengan korban Yauzan Alias Ocang (34) tukang antar batako.

Baca Juga :  Kadishut : Mencabut Plang Akan Mendapat  Konsekwensi Hukum

Menurut Kapolda Paulus Waterpauw, terkait dengan kasus pembunuhan beruntun di Kabupaten Yahukimo, Dirkrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intel Polda Papua masih terus intensif menangani kasus ini.

“Tiga pejabat utama kami masih terus berkoordinasi dengan satuan tugas di sana (Yahukimo-red) untuk melakukan upaya-upaya mengejar pelaku,” paparnya.

Dikatakan, dua kali pernah ada dugaan yang dimaksud upaya untuk mengkomunikasi  dengan anggota bantuan. Namun hal ini sulit lantaran komunikasi di daerah tersebut.“Doakan saja semua bisa terungkap, kami mau agar  kasus ini semuanya jelas,” kata Kapolda

Sebelumnya, pasca kasus pembunuhan di Yahukimo, anggota gabungan melakukan penyisiran dan razia Sajam dilakukan ditiga titik yakni titik pertama di jembatan Kali Buatan. Titik kedua di lokasi pasar baru dan titik ketiga di kompleks Perumahan DPRD lama.

Baca Juga :  Soal Calon Wagub, Gubernur Minta Dua Nama

Dari hasil penyisiran dan razia sajam di tiga titik tersebut, tim berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 7 buah busur panah, 100 buah anak panah, 4 buah senapan angin, 3 buah tas noken bercorak bintang kejora, 4 buah gelang tangan bercorak bintang kejora, 1 buah topi sulam bercorak bintang kejora, 2 buah tombak, 3 buah parang panjang. (fia/nat)

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, terkendala komunikasi menyebabkan Polisi sulit menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo pada Agustustu lalu.

“Kendala kami dikomunikasi, ketika keluar dari area Polres Yahukimo, anggota sudah tidak bisa lagi berkomunikasi,” ucap Kapolda kepada wartawan usai pembagian masker di Taman Imbi, Kamis (10/9).

Seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu, terjadi tiga kasus pembunuhan di Yahukimo pada Agustus lalu, dimana 11 Agustus 2020  pembunuhan terhadap Henry Jovinski (25) Staff KPU Kabupaten Yahukimo. Kasus kedua 20 Agustus kasus pembunuhan dengan korban Muhammad Thoyib (39) tukang meubel dan kasus pembunuhan ketiga yakni dengan korban Yauzan Alias Ocang (34) tukang antar batako.

Baca Juga :  Dua Hari Buron, Pelaku Pemerkosaan di Buper Ditangkap

Menurut Kapolda Paulus Waterpauw, terkait dengan kasus pembunuhan beruntun di Kabupaten Yahukimo, Dirkrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intel Polda Papua masih terus intensif menangani kasus ini.

“Tiga pejabat utama kami masih terus berkoordinasi dengan satuan tugas di sana (Yahukimo-red) untuk melakukan upaya-upaya mengejar pelaku,” paparnya.

Dikatakan, dua kali pernah ada dugaan yang dimaksud upaya untuk mengkomunikasi  dengan anggota bantuan. Namun hal ini sulit lantaran komunikasi di daerah tersebut.“Doakan saja semua bisa terungkap, kami mau agar  kasus ini semuanya jelas,” kata Kapolda

Sebelumnya, pasca kasus pembunuhan di Yahukimo, anggota gabungan melakukan penyisiran dan razia Sajam dilakukan ditiga titik yakni titik pertama di jembatan Kali Buatan. Titik kedua di lokasi pasar baru dan titik ketiga di kompleks Perumahan DPRD lama.

Baca Juga :  DPO Kasus Pembelian Senpi dan Amunisi  Dibekuk

Dari hasil penyisiran dan razia sajam di tiga titik tersebut, tim berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 7 buah busur panah, 100 buah anak panah, 4 buah senapan angin, 3 buah tas noken bercorak bintang kejora, 4 buah gelang tangan bercorak bintang kejora, 1 buah topi sulam bercorak bintang kejora, 2 buah tombak, 3 buah parang panjang. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya