Friday, October 17, 2025
27 C
Jayapura

Aktivis Tolak Cycloop Diobok-obok

Dan sebagai anak Tabi dikatakan ia cukup memahami bahwa Cycloop atau Dbonsor atau Dobonsolo bukan sekadar gunung melainkan sumber air, penyedia udara dan kehidupan bagi masyarakat adat Tabi dari dulu hingga hari ini.

“Agak miris jika ada yang berfikir Cycloop bisa digarap. Jika berfikir tambangnya bisa dieksploitasi. Saya melihat rencana tambang ini bukan hanya mengancam alam tetapi juga mengusik harga diri dan warisan leluhur orang Tabi,” tegasnya.

“Cycloop bukan lahan kosong. Di bawah lerengnya ada masyarakat adat yang hidup dan bergantung penuh pada tanah, air, dan hutan yang suci itu. Kami tidak akan membiarkan kekayaan alam kami dirampas atas nama pembangunan yang hanya menguntungkan segelintir orang. Kami mendukung penuh sikap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jayapura yang menolak tambang nikel di Cycloop,” tambah Tomi Mano.

Baca Juga :  DPM PTSP Sosialisasikan Peta Potensi Investasi Wilayah Pembangunan III dan IV

Jika rencana eksplorasi dan eksploitasi ini jadi dilakukan, ia menyerukan kepada seluruh masyarakat adat untuk merapatkan rapatkan barisan dan melindungi tanah adat. “Jangan beri celah kepada korporasi yang ingin menghancurkan tanah leluhur kita dengan dalih kesejahteraan. Kita sudah melihat banyak contoh di tempat lain, masyarakat adat digusur, hutan dibabat, tanah dijarah. Jangan biarkan itu terjadi,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dan sebagai anak Tabi dikatakan ia cukup memahami bahwa Cycloop atau Dbonsor atau Dobonsolo bukan sekadar gunung melainkan sumber air, penyedia udara dan kehidupan bagi masyarakat adat Tabi dari dulu hingga hari ini.

“Agak miris jika ada yang berfikir Cycloop bisa digarap. Jika berfikir tambangnya bisa dieksploitasi. Saya melihat rencana tambang ini bukan hanya mengancam alam tetapi juga mengusik harga diri dan warisan leluhur orang Tabi,” tegasnya.

“Cycloop bukan lahan kosong. Di bawah lerengnya ada masyarakat adat yang hidup dan bergantung penuh pada tanah, air, dan hutan yang suci itu. Kami tidak akan membiarkan kekayaan alam kami dirampas atas nama pembangunan yang hanya menguntungkan segelintir orang. Kami mendukung penuh sikap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jayapura yang menolak tambang nikel di Cycloop,” tambah Tomi Mano.

Baca Juga :  Akan Tampil Totalitas, Menghargai Sportifitas

Jika rencana eksplorasi dan eksploitasi ini jadi dilakukan, ia menyerukan kepada seluruh masyarakat adat untuk merapatkan rapatkan barisan dan melindungi tanah adat. “Jangan beri celah kepada korporasi yang ingin menghancurkan tanah leluhur kita dengan dalih kesejahteraan. Kita sudah melihat banyak contoh di tempat lain, masyarakat adat digusur, hutan dibabat, tanah dijarah. Jangan biarkan itu terjadi,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya