Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Dua Kapal Putih Sandar, Pusat Kota Macet

MACET: Tampak kondisi arus lalu lintas di Jalan Koti tepatnya di depan Pelabuhan Jayapura saat dua kapal putih sandar, kemarin.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Arus lalu lintas di pusat Kota Jayapura, Senin (10/6) sore hingga malam kemarin, macet total. Kemacetan ini disebabkan sandarnya dua kapal putih milik PT. Pelni yaitu KM Labobar dan KM Ciremai secara bersamaan di Pelabuhan Jayapura.

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, KM. Ciremai yang lebih duli sandar yaitu sekira pukul 17.30 WIT yang disusul 30 menit kemudian oleh KM. Labobar. 

Dari pantauan Cenderawasih Pos, kemacetan terparah terjadi di Jalan Koti tepatnya di depan Pelabuhan Jayapura.  Antrean panjang kendaraan baik dari arah pusat kota maupun dari Argapura masih terlihat hingga pukul 20.15 WIT. 

Selain masuknya dua kapal putih secara bersamaan dimana keduanya sama-sama mengangkut 2.000 lebih penumpang, kemacetan juga diperparah dengan adanya angkutan umum yang mogok di Tanjakan Weref.

Namun kemacetan di Tanjakan Weref ini bisa teratasi saat anggota Polantas yang turun mengatur arus lalu lintas ikut membantu mendorong angkutan umum yang mogok agar tidak mengganggu arus lalu lintas. 

 Salah seorang buruh TKBM bernama Amri mengakui masuknya dua kapal putih di Pelabuhan Jayapura secara bersamaan ini, membuat kemacetan panjang.  “Ini macet parah, tidak seperti biasanya. Karena dua kapal datang secara bersamaan hanya selisih kurang dari 1 jam,”ungkapnya.

Baca Juga :  Kunjungi Dua Jemaat GIDI, Bupati Mamteng Bantu Rp 200 Juta

Kemacetan menurut Amri mulai berkurang sekira pukul 20.45 WIT. Meskipun demikian kendaraan menurutnya hanya bisa merayap. 

“Kalau sebelum pukul 20.00 WIT, memang kendaraan tidak bisa lewat depan pelabuhan. Karena banyak sekali penumpang yang turun dan naik,” ungkapnya. 

SANDAR BERSAMAAN: Dua kapal penumpang milik PT. Pelni, KM. Labobar dan KM. Ciremai saat sandar bersamaan di Pelabuhan Jayapura, Senin (10/6) malam. ( FOTO : Priyadi/Cepos)

Sementara itu, Laode salah seorang penumpang KM. Ciremai yang ditemui Cenderawasih Pos mengatakan, kapal yang ditumpanginya dari Pelabuhan Biak, Minggu (9/6), sudah full dari tujuan Sorong dan Manokwari. 

“Dari Pelabuhan Biak, kapal berangkat pukul 20.00 WIT. Kapal masuk Biak, penumpang memang sudah full,” ucapnya. 

Secara terpisah Kepala Pelni Jayapura, Harianto Sembiring yang dikonfirmasi mengakui masuknya dua kapal yaitu KM. Ciremai dan KM. Labobar secara bersamaan di Pelabuhan Jayapura. “Selisihnya hanya sekira 30 menit,” tuturnya saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya, tadi malam. 

“Ini merupakan upaya kami dalam meningkatan pelayanan dalam rangka momen Lebaran dan juga didukung oleh KSOP dan Pelindo sebagai pengoperasi pelabuhan Jayapura, sehingga kedua kapal ini bisa menggunakan fasilitas dua dermaga di Pelabuhan Jayapura,” sambungnya. 

Dikatakan, KM. Ciremai dan KM. Labobar yang berlayar dari wilayah barat berangkat bersamaan dengan rute tujuan yang berbeda. KM. Labobar menurutnya tiba dari Pelabuhan Serui sementara KM Ciremai dari Pelabuhan Biak. 

Baca Juga :  Anak Korban Banjir Bandang Bebas Biaya Pendidikan

Lanjutnya, kedua kapal tersebut juga mengangkut penumpang yang masuk di Pelabuhan Jayapura diangka 2.000 lebih penumpang. Penumpang yang diangkut menurut Harianto merupakan penumpang campuran yang bukan hanya intra Papua saja.

“KM. Ciremai mengangkut 2.200 penumpang  yang turun di Pelabuhan Jayapura sedangkan  KM. Labobar sebanyak 2.300 penumpang. Sementara untuk penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Jayapura, KM. Ciremai 1.400 penumpang dan untuk KM. Labobar 2.700 penumpang, angkutan penumpang tersebut masih sesuai dengan kapasitas kapal,” jelasnya.

Diakuinya, kedua kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Jayapura juga hampir bersamaan pada pukul 21.00 WIT. Hal ini membuktikan bahwa pihaknya akan tetap mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, terutama para pengguna jasa Pelni.

Pihaknya juga berharap Pelindo yang bertugas sebagai penyedia jasa pelabuhan agar ke depannya setiap kapal yang masuk bisa menggunakan dermaga baru Pelindo, agar muatan kendaraan bisa langsung dimuat menggunakan kapal laut tanpa harus menggunakan kontainer.

“Selama ini kami tidak bisa mengangkut kendaraan karena dermaga penumpang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan dermaga yang baru direnovasi. Kami harapkan dengan masuknya dua kapal ini, ke depannya dermaga baru tersebut sudah bisa dioperasikan. Semoga Pelindo dan KSOP mengizinkan pengoperasian dermaga baru tersebut,” tambahnya. (dil/ana/nat)

MACET: Tampak kondisi arus lalu lintas di Jalan Koti tepatnya di depan Pelabuhan Jayapura saat dua kapal putih sandar, kemarin.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Arus lalu lintas di pusat Kota Jayapura, Senin (10/6) sore hingga malam kemarin, macet total. Kemacetan ini disebabkan sandarnya dua kapal putih milik PT. Pelni yaitu KM Labobar dan KM Ciremai secara bersamaan di Pelabuhan Jayapura.

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, KM. Ciremai yang lebih duli sandar yaitu sekira pukul 17.30 WIT yang disusul 30 menit kemudian oleh KM. Labobar. 

Dari pantauan Cenderawasih Pos, kemacetan terparah terjadi di Jalan Koti tepatnya di depan Pelabuhan Jayapura.  Antrean panjang kendaraan baik dari arah pusat kota maupun dari Argapura masih terlihat hingga pukul 20.15 WIT. 

Selain masuknya dua kapal putih secara bersamaan dimana keduanya sama-sama mengangkut 2.000 lebih penumpang, kemacetan juga diperparah dengan adanya angkutan umum yang mogok di Tanjakan Weref.

Namun kemacetan di Tanjakan Weref ini bisa teratasi saat anggota Polantas yang turun mengatur arus lalu lintas ikut membantu mendorong angkutan umum yang mogok agar tidak mengganggu arus lalu lintas. 

 Salah seorang buruh TKBM bernama Amri mengakui masuknya dua kapal putih di Pelabuhan Jayapura secara bersamaan ini, membuat kemacetan panjang.  “Ini macet parah, tidak seperti biasanya. Karena dua kapal datang secara bersamaan hanya selisih kurang dari 1 jam,”ungkapnya.

Baca Juga :  Bandara Sentani-Jayapura Buka Posko Natal  dan Tahun Baru 2024

Kemacetan menurut Amri mulai berkurang sekira pukul 20.45 WIT. Meskipun demikian kendaraan menurutnya hanya bisa merayap. 

“Kalau sebelum pukul 20.00 WIT, memang kendaraan tidak bisa lewat depan pelabuhan. Karena banyak sekali penumpang yang turun dan naik,” ungkapnya. 

SANDAR BERSAMAAN: Dua kapal penumpang milik PT. Pelni, KM. Labobar dan KM. Ciremai saat sandar bersamaan di Pelabuhan Jayapura, Senin (10/6) malam. ( FOTO : Priyadi/Cepos)

Sementara itu, Laode salah seorang penumpang KM. Ciremai yang ditemui Cenderawasih Pos mengatakan, kapal yang ditumpanginya dari Pelabuhan Biak, Minggu (9/6), sudah full dari tujuan Sorong dan Manokwari. 

“Dari Pelabuhan Biak, kapal berangkat pukul 20.00 WIT. Kapal masuk Biak, penumpang memang sudah full,” ucapnya. 

Secara terpisah Kepala Pelni Jayapura, Harianto Sembiring yang dikonfirmasi mengakui masuknya dua kapal yaitu KM. Ciremai dan KM. Labobar secara bersamaan di Pelabuhan Jayapura. “Selisihnya hanya sekira 30 menit,” tuturnya saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya, tadi malam. 

“Ini merupakan upaya kami dalam meningkatan pelayanan dalam rangka momen Lebaran dan juga didukung oleh KSOP dan Pelindo sebagai pengoperasi pelabuhan Jayapura, sehingga kedua kapal ini bisa menggunakan fasilitas dua dermaga di Pelabuhan Jayapura,” sambungnya. 

Dikatakan, KM. Ciremai dan KM. Labobar yang berlayar dari wilayah barat berangkat bersamaan dengan rute tujuan yang berbeda. KM. Labobar menurutnya tiba dari Pelabuhan Serui sementara KM Ciremai dari Pelabuhan Biak. 

Baca Juga :  Bank Papua Raih Penghargaan TOP DIGITAL Awards 2021

Lanjutnya, kedua kapal tersebut juga mengangkut penumpang yang masuk di Pelabuhan Jayapura diangka 2.000 lebih penumpang. Penumpang yang diangkut menurut Harianto merupakan penumpang campuran yang bukan hanya intra Papua saja.

“KM. Ciremai mengangkut 2.200 penumpang  yang turun di Pelabuhan Jayapura sedangkan  KM. Labobar sebanyak 2.300 penumpang. Sementara untuk penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Jayapura, KM. Ciremai 1.400 penumpang dan untuk KM. Labobar 2.700 penumpang, angkutan penumpang tersebut masih sesuai dengan kapasitas kapal,” jelasnya.

Diakuinya, kedua kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Jayapura juga hampir bersamaan pada pukul 21.00 WIT. Hal ini membuktikan bahwa pihaknya akan tetap mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, terutama para pengguna jasa Pelni.

Pihaknya juga berharap Pelindo yang bertugas sebagai penyedia jasa pelabuhan agar ke depannya setiap kapal yang masuk bisa menggunakan dermaga baru Pelindo, agar muatan kendaraan bisa langsung dimuat menggunakan kapal laut tanpa harus menggunakan kontainer.

“Selama ini kami tidak bisa mengangkut kendaraan karena dermaga penumpang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan dermaga yang baru direnovasi. Kami harapkan dengan masuknya dua kapal ini, ke depannya dermaga baru tersebut sudah bisa dioperasikan. Semoga Pelindo dan KSOP mengizinkan pengoperasian dermaga baru tersebut,” tambahnya. (dil/ana/nat)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya