Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Warga Mulai Mengungsi, Korban Jiwa dan Luka Bertambah

WAMENA-Bentrok antara dua kelompok warga asal Kabupaten Lanny Jaya dan Nduga di Kampung Wesakma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1), sejumlah warga Wouma khususnya perempuan dan anak-anak mulai mengungsi ke tempat yang aman.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Muh. Safei  A.B., SE., menyebutkan bentrok antar dua kelompok warga ini yang mulai terjadi Minggu (9/1) sekira pukul 14.55 WIT., dimana keluarga korban Sibelu Gwijangge bergerak dari arah Ilekma menuju Wouma melalui pinggir Kali Uwe dan Walesi. Aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu mengakibatkan bertambahnya korban jiwa dan luka-luka.

“Personel Polres Jayawijaya dibackup personel Brimob dan TNI yang dipimpin Wakapolres, berhasil memukul mundur kedua kelompok yang terlibat bentrok. Namun dalam bentrok tersebut, satu warga kembali dilaporkan meninggal dunia atas nama Luwok Heluka (40). Sementara korban luka ada 35 orang yang dilarikan ke RSUD Wamena,” ungkap Kapolres Safei, Senin (10/1).

Baca Juga :  Pendaftar Panwas Distrik Capai 758 Orang

Selain korban meninggal dan luka-luka bertambah, Kapolres Safei menyebutkan rumah dan honai yang dibakar juga bertambah. Menurut Safei sudah ada 40 rumah dan honai yang dibakar.

“Ada juga dua unit mobil dan 10 sepeda motor yang dibakar. Sampai dengan Senin pagi, situasi masih memanas lantaran, kedua kelompok saling menjaga. Akibatnya, sekira 100-an warga yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke tempat yang aman,” pungkasnya.

Secara terpisah, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE., M.Si., memastikan jika sampai dengan Senin (10/1) sore Pemkab Jayawijaya belum mendapatkan laporan berapa banyak warga di Distrik Wouma yang mengungsi sementara waktu.

Bupati Jhon Banua juga menyatakan akan memberikan bantuan kepada warga Wouma yang rumahnya dibakar kemarin, khususnya untuk bahan makanan.

“Untuk pengungsi kita belum dapat laporan berapa banyak yang pergi ke tempat aman yang dekat dengan kampung mereka. Tetapi kalau situasi sudah dikendalikan seperti ini, maka kita akan panggil kembali mereka,” jelasnya, Senin (10/1).

Baca Juga :  Flashback Rivalitas

Ia juga memastikan setelah bertemu dengan warga di Wouma dan mengakui ada rumah warga Jayawijaya yang dibakar. Untuk itu, yang paling dibutuhkan saat ini adalah makanan dan sehingga sore kemarin Pemkab Jayawijaya juga pemerintah akan menggeser bahan makanan kepada korban warga yang rumahnya terbakar.

“Saya tidak bantu warga yang bentrok ya. Bantuan ini saya geser bagi warga yang terdampak dari bentrokan ini  sehingga jangan disalah artikan,” tegasnya.

 Sementara itu dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan, hingga Senin (10/1) sore kemarin sudah tidak ada bentrok antara warga lagi. Kedua kubu yang terlibat bentrok hanya berkumpul di tempat masing-masing. Sebab 3 bupati di wilayah Lapago yaitu Bupati Nduga Wentius Nimiangge, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua sudah turun langsung. (jo/nat)

WAMENA-Bentrok antara dua kelompok warga asal Kabupaten Lanny Jaya dan Nduga di Kampung Wesakma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1), sejumlah warga Wouma khususnya perempuan dan anak-anak mulai mengungsi ke tempat yang aman.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Muh. Safei  A.B., SE., menyebutkan bentrok antar dua kelompok warga ini yang mulai terjadi Minggu (9/1) sekira pukul 14.55 WIT., dimana keluarga korban Sibelu Gwijangge bergerak dari arah Ilekma menuju Wouma melalui pinggir Kali Uwe dan Walesi. Aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu mengakibatkan bertambahnya korban jiwa dan luka-luka.

“Personel Polres Jayawijaya dibackup personel Brimob dan TNI yang dipimpin Wakapolres, berhasil memukul mundur kedua kelompok yang terlibat bentrok. Namun dalam bentrok tersebut, satu warga kembali dilaporkan meninggal dunia atas nama Luwok Heluka (40). Sementara korban luka ada 35 orang yang dilarikan ke RSUD Wamena,” ungkap Kapolres Safei, Senin (10/1).

Baca Juga :  Enam Pimpinan KKB Dikejar

Selain korban meninggal dan luka-luka bertambah, Kapolres Safei menyebutkan rumah dan honai yang dibakar juga bertambah. Menurut Safei sudah ada 40 rumah dan honai yang dibakar.

“Ada juga dua unit mobil dan 10 sepeda motor yang dibakar. Sampai dengan Senin pagi, situasi masih memanas lantaran, kedua kelompok saling menjaga. Akibatnya, sekira 100-an warga yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke tempat yang aman,” pungkasnya.

Secara terpisah, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE., M.Si., memastikan jika sampai dengan Senin (10/1) sore Pemkab Jayawijaya belum mendapatkan laporan berapa banyak warga di Distrik Wouma yang mengungsi sementara waktu.

Bupati Jhon Banua juga menyatakan akan memberikan bantuan kepada warga Wouma yang rumahnya dibakar kemarin, khususnya untuk bahan makanan.

“Untuk pengungsi kita belum dapat laporan berapa banyak yang pergi ke tempat aman yang dekat dengan kampung mereka. Tetapi kalau situasi sudah dikendalikan seperti ini, maka kita akan panggil kembali mereka,” jelasnya, Senin (10/1).

Baca Juga :  Petasan, Meriam Spirtus Berbahaya

Ia juga memastikan setelah bertemu dengan warga di Wouma dan mengakui ada rumah warga Jayawijaya yang dibakar. Untuk itu, yang paling dibutuhkan saat ini adalah makanan dan sehingga sore kemarin Pemkab Jayawijaya juga pemerintah akan menggeser bahan makanan kepada korban warga yang rumahnya terbakar.

“Saya tidak bantu warga yang bentrok ya. Bantuan ini saya geser bagi warga yang terdampak dari bentrokan ini  sehingga jangan disalah artikan,” tegasnya.

 Sementara itu dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan, hingga Senin (10/1) sore kemarin sudah tidak ada bentrok antara warga lagi. Kedua kubu yang terlibat bentrok hanya berkumpul di tempat masing-masing. Sebab 3 bupati di wilayah Lapago yaitu Bupati Nduga Wentius Nimiangge, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua sudah turun langsung. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya