Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Sang Leader yang Berani Ambil Resiko

“Tentu ada perubahan di kota ini, namun ada keberlanjutan, karena berbicara pembangunan pemerintahan adalah keberlanjutan dan kesinambungan,” jelasnya. Ia menyampaikan soal dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, kemudian nantinya disusun kembali 5 tahun dalam bentuk RPJMD  dan itulah dasar baginya membangun Kota Jayapura kedepan. Kesimpulannya, puluhan tahun di pemerintahan mencatat bahwa pasangan ini jelas buka kaleng kaleng.

Iapun meyakinkan agar masyarakat Kota Jayapura jangan merasa ragu dengan pasangan ini  karena konsep keberlanjutan dan memperbaiki yang kurang dengan mengkobinasikan inovasi baru. “Tentu ada perubahan di Kota ini, namun ada keberlanjutan, karena berbicara pembangunan pemerintahan adalah keberlanjutan dan kesinambungan,” jelas Pekei.

Pekei memastikan jika ia dan Mansur bukan type pemimpin yang berkerja dibalik meja kemudian menunggu laporan. Ini menurutnya pola lama dan sudah tidak sesuai dengan karakternya. Kalimat negara harus hadir paling tidak sudah bisa dijabarkan dimana ketika ada masalah maka negara atau pemerintah harus turun, melihat, mendengar dan memberikan solusi. Bukan  sekedar menerima laporan dan asal bapak senang.

Baca Juga :  Presiden Mendatang Harus Beri Perhatian Serius Rakyat Papua

Pekei didampingi Mansur dipastikan bakal menjadi leader yang berani mengambil resiko. Ia merupakan putera asli Kabupaten Paniai Provinsi Papua Pegunungan. Ia lahir pada 16 Juni 1967 di Kampung Waghete, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah. Dirinya berpendapat bahwa  merantau adalah proses menuju pembenahan diri.

Jalan ini kemudian iapilih dan Kota Jayapura Provinsi Papua menjadi tujuan masa depan serta karirnya.  Jalan berliku dilewati sebelum orang mengenalnya sebagai satu pejabat publik. Sejak tahun 90an ia sudah merantau dan tak banyak yang tahu jika adalah pejuang kemerdekaan Indonesia kala itu. “Darah perjuangan mengalir dalam diri saya untuk demi tanah Papua dan NKRI tercinta. Kerasnya kehidupan di Jayapura menempa dan membentuk saya menjadi manusia yang kuat dan pantang menyerah,” cerita Frans Pekei.

Baca Juga :  Dituntut Netral, ASN Harus Tetap Gunakan Hak Pilih

Ia memulai karir sebagai calon pegawai negeri sipil Irian Jaya pada tahun 1994. Kemudian diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) oleh Walikota Jayapura hingga hampir 40 tahun. Dari staf hingga dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Kota Jayapura tahun 2019 termasuk sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Jayapura pada tanggal 27 Mei 2022 oleh Presiden Jokowi.

Pada Pilkada 2024 ia mencoba melompat menuju Walikota Jayapura 2024-2029. “Saya mengandalkan dukungan dari partai politik, tokoh adat, para kepala suku serta organisasi masyarakat yang telah berkomitmen mendukung saya sebagai Walikota Jayapura terpilih. Sayapun berani ambil resiko dan bertarung untuk menang,” tegasnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Tentu ada perubahan di kota ini, namun ada keberlanjutan, karena berbicara pembangunan pemerintahan adalah keberlanjutan dan kesinambungan,” jelasnya. Ia menyampaikan soal dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, kemudian nantinya disusun kembali 5 tahun dalam bentuk RPJMD  dan itulah dasar baginya membangun Kota Jayapura kedepan. Kesimpulannya, puluhan tahun di pemerintahan mencatat bahwa pasangan ini jelas buka kaleng kaleng.

Iapun meyakinkan agar masyarakat Kota Jayapura jangan merasa ragu dengan pasangan ini  karena konsep keberlanjutan dan memperbaiki yang kurang dengan mengkobinasikan inovasi baru. “Tentu ada perubahan di Kota ini, namun ada keberlanjutan, karena berbicara pembangunan pemerintahan adalah keberlanjutan dan kesinambungan,” jelas Pekei.

Pekei memastikan jika ia dan Mansur bukan type pemimpin yang berkerja dibalik meja kemudian menunggu laporan. Ini menurutnya pola lama dan sudah tidak sesuai dengan karakternya. Kalimat negara harus hadir paling tidak sudah bisa dijabarkan dimana ketika ada masalah maka negara atau pemerintah harus turun, melihat, mendengar dan memberikan solusi. Bukan  sekedar menerima laporan dan asal bapak senang.

Baca Juga :  Dua Kebakaran Beruntun Terjadi di Sentani

Pekei didampingi Mansur dipastikan bakal menjadi leader yang berani mengambil resiko. Ia merupakan putera asli Kabupaten Paniai Provinsi Papua Pegunungan. Ia lahir pada 16 Juni 1967 di Kampung Waghete, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah. Dirinya berpendapat bahwa  merantau adalah proses menuju pembenahan diri.

Jalan ini kemudian iapilih dan Kota Jayapura Provinsi Papua menjadi tujuan masa depan serta karirnya.  Jalan berliku dilewati sebelum orang mengenalnya sebagai satu pejabat publik. Sejak tahun 90an ia sudah merantau dan tak banyak yang tahu jika adalah pejuang kemerdekaan Indonesia kala itu. “Darah perjuangan mengalir dalam diri saya untuk demi tanah Papua dan NKRI tercinta. Kerasnya kehidupan di Jayapura menempa dan membentuk saya menjadi manusia yang kuat dan pantang menyerah,” cerita Frans Pekei.

Baca Juga :  SDM Minim, Persoalan Dasar Tingginya Angka Stunting 

Ia memulai karir sebagai calon pegawai negeri sipil Irian Jaya pada tahun 1994. Kemudian diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) oleh Walikota Jayapura hingga hampir 40 tahun. Dari staf hingga dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Kota Jayapura tahun 2019 termasuk sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Jayapura pada tanggal 27 Mei 2022 oleh Presiden Jokowi.

Pada Pilkada 2024 ia mencoba melompat menuju Walikota Jayapura 2024-2029. “Saya mengandalkan dukungan dari partai politik, tokoh adat, para kepala suku serta organisasi masyarakat yang telah berkomitmen mendukung saya sebagai Walikota Jayapura terpilih. Sayapun berani ambil resiko dan bertarung untuk menang,” tegasnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya