Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Ini Lokasi Pembangunan Rumah Sakit Kelas B di Papua.

JAYAPURA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan segera membangun Rumah Sakit UPT Vertikal Kelas B di Papua.

Menurut Penjabat Pembuat Komitment (PPK) Perencanaan Pembangunan RS UPT Vertikal Papua di Jayapura, Siti Ulfa Chanifah, RS Vertikal tersebut akan dibangun di Kawasan Univeritas Cendrawasih (Uncen), di Jayapura Prvinsi Papua.

“Rencana pembangunan akan dimulai tahun 2023, dengan jangka waktu pengerjaanya selama 15 bulan. Sementara pagu anggaran sebesar Rp. 670 Milyar,” kata Ulfa saat Gelar Konsultasi Publik bersama stakholder di Jayapura, Kamis (10/8).

Perencanaan pembangunan RS Vertikal Kelas B di Papua. (FOTO:Karel/Cepos)

Diapun mengatakan RS Vertikal tersebut berkonsep taraf internasional, tentu dengan begitu, maka akan menjadi rujukan bagi rumah sakit lainnya yang ada di Papua.

Baca Juga :  Permintaan Keluarga, Dibawa ke Jayapura

“Selain itu yang membedakan dengan RS pada umunya, karena RS Vertikal ini tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tapi juga menjadi pusat pendidikan bagi para dokter,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan tujuan dari pembangunan RS tersebut untuk menurunkan disparitas pelayanan kesehatan di wilayah Papua.

“Diharapkan RS ini menjadi rujukan tersia di Pulau Papua. Karena saat ini sudah berkembang mungkin ini bisa menjadi rujukan bagi rumah sakit lainnya,” harapnya.

Selain itu diharapkan lanjut Ulfa, RS tersebut bisa membobilisasi semua sumber daya manusia, maupun teknologi yang ada di Papua.

“Kami sangat mengharapkan kehadiran RS Vertikal ini bisa mendorong petumbuhan ekonomi masyarakat di Papua,” harapnya.

Baca Juga :  Bawa Ganja, 4 Orang Pemuda Diamankan

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Roby Kayame, mengatakan, pembangunan Rumah Sakit vertikal kelas B ini, dilakukan untuk menjawab persmasalahan kesehatan di Papua. Sebab tingginya angka kematian di Papua disebabkan karena keterbatasan sumber daya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kemenkes karena telah memikirkan persoalan di Papua., Juga kepada Gubernur non aktif, Lukas Enembe walaupun saat ini sedang dirundung berbagai permasalahan, tapi dia masih memikirkan kesehatan orang Papua,” pungkasnya. (rel/tho)

JAYAPURA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan segera membangun Rumah Sakit UPT Vertikal Kelas B di Papua.

Menurut Penjabat Pembuat Komitment (PPK) Perencanaan Pembangunan RS UPT Vertikal Papua di Jayapura, Siti Ulfa Chanifah, RS Vertikal tersebut akan dibangun di Kawasan Univeritas Cendrawasih (Uncen), di Jayapura Prvinsi Papua.

“Rencana pembangunan akan dimulai tahun 2023, dengan jangka waktu pengerjaanya selama 15 bulan. Sementara pagu anggaran sebesar Rp. 670 Milyar,” kata Ulfa saat Gelar Konsultasi Publik bersama stakholder di Jayapura, Kamis (10/8).

Perencanaan pembangunan RS Vertikal Kelas B di Papua. (FOTO:Karel/Cepos)

Diapun mengatakan RS Vertikal tersebut berkonsep taraf internasional, tentu dengan begitu, maka akan menjadi rujukan bagi rumah sakit lainnya yang ada di Papua.

Baca Juga :  Permintaan Keluarga, Dibawa ke Jayapura

“Selain itu yang membedakan dengan RS pada umunya, karena RS Vertikal ini tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tapi juga menjadi pusat pendidikan bagi para dokter,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan tujuan dari pembangunan RS tersebut untuk menurunkan disparitas pelayanan kesehatan di wilayah Papua.

“Diharapkan RS ini menjadi rujukan tersia di Pulau Papua. Karena saat ini sudah berkembang mungkin ini bisa menjadi rujukan bagi rumah sakit lainnya,” harapnya.

Selain itu diharapkan lanjut Ulfa, RS tersebut bisa membobilisasi semua sumber daya manusia, maupun teknologi yang ada di Papua.

“Kami sangat mengharapkan kehadiran RS Vertikal ini bisa mendorong petumbuhan ekonomi masyarakat di Papua,” harapnya.

Baca Juga :  Sikap Pantang Menyerah Para Pahlawan Perlu Dicontoh

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Roby Kayame, mengatakan, pembangunan Rumah Sakit vertikal kelas B ini, dilakukan untuk menjawab persmasalahan kesehatan di Papua. Sebab tingginya angka kematian di Papua disebabkan karena keterbatasan sumber daya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kemenkes karena telah memikirkan persoalan di Papua., Juga kepada Gubernur non aktif, Lukas Enembe walaupun saat ini sedang dirundung berbagai permasalahan, tapi dia masih memikirkan kesehatan orang Papua,” pungkasnya. (rel/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya