Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Enam Titik Jadi Konsentrasi Aparat

JAYAPURA- Adapun rencana aksi demo yang diprakarsai kelompok PRP disikapi oleh Polresta Jayapura Kota. Sebanyak 1.181 personel gabungan telah disiapkan  untuk meladeni aksi hari ini  di Kota Jayapura. Sebanyak enam  titik yang menjadi konsentrasi massa juga telah dipetakan dan nantinya polisi akan mengantisipasi semua perkembangan di lapangan. Enam titik ini adalah Lingkaran Abepura, Expo Waena, Perumnas III Waena, Uncen Abepura, kampus USTJ dan Taman Imbi. Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, Kompol L. Guruh Prawira Negara menyampaikan bahwa ada 1.181 personel yang terdiri dari Polri dan TNI yang akan disiapkan. “Untuk wilayah Distrik Heram, Distrik Abe dan Distrik Jayapura Utara sudah kami koordinasikan dimana ada enam lokasi yang kemungkinan akan dijadikan  titik konsentrasi massa. Itu  akan distandby-kan anggota,” ungkap Guruh menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Senin (9/5). Lalu Untuk titik pengamanan terjauh nantinya dilakukan oleh Polsek Muara Tami untuk menapis warga yang ingin bergabung ke wilayah Abepura. Kata Guruh, pengamanan ini berdasarkan atas penentuan titik kerawanan yang sudah dipetakan, termasuk asrama-asrama mahasiswa yang sudah menjadi basis kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi tersebut.
Baca Juga :  Dukung Kontingen PON, Pemprov Sesuaikan Kemampuan Anggaran
“Untuk daerah rawan bisa saja berubah mengikuti eskalasi di lapangan nanti. Termasuk pergeseran personel untuk penebalan guna mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas. Untuk titik yang kami pusatkan ini tidak tentu tergantung situasi,” imbuhnya. Perwira yang pernah bertugas di kedutaan besar Indonesia di Amerika ini menegaskan bahwa aksi demo oleh PRP ini sama seperti sebelumnya yang tidak mengantongi izin. Karena tak mendapatkan izin namun tetap dipaksakan maka ia memastikan akan mengikuti perintah untuk membubarkan. “Namun dalam hal negosiasi atau penyampaian aspirasi secara baik-baik akan diberikan waktu atau difasilitasi akan tetapi apabila eskalasi meningkat hingga menimbulkan caos maka akan diambil tindakan tegas dan terukur,” imbuhnya. “Masyarakat juga tidak perlu terpancing dan terprovokasi dengan ajakan-ajakan ataupun hasutan yang akan menjerumuskan diri sendiri ke ranah hukum,” tutupnya. Sementara informasi lain beredar di media sosial yang menyebut para massa aksi demo kali ini lebih siap. Bahkan disebutkan bahwa ada bebatuan yang disiapkan di samping Jalan Raya Perumnas II Waena. Massa aksi juga telah berkoordinasi satu sama lain  untuk tetap menggelar demo. Bahkan dalam informasi di medsos tersebut disebutkan bahwa kelompok PRP siap melakukan tindak anarkis bila tak bisa memobilisasi massa ke Jayapura.
Baca Juga :  Mangkrak Bertahun-tahun, RSP Uncen Disorot Gubernur
Sementara Wakil Rektor III Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Isak Rumbarar menyamaikan empat poin kepada mahasiswanya. Pertama ia meminta mahasiswa dan civitas akademika  USTJ untuk fokus terhadap kuliah yang sudah terjadwal. Kedua, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan yang merugikan mahasiswa  seperti terlibat dalam demo dan lainnya sehingga meninggalkan perkuliahan yang berdampak pada ketidaklulusan diakhir semester. Ketiga, jika ada dinamika yang berkembang di masyarakat, mahasiswa diperbolehkan menyampaikan ke BEM USTJ  untuk dibuat kajian atau diskusi guna mendapatkan solusi-solusi yang bersifat ilmiah. Keempat  dilarang menggunakan atribut USTJ dalam kegiatan apapun di luar kampus USTJ tanpa seizin pimpinan lembaga USTJ. “Ini kami tegaskan agar tidak merugikan diri sendiri,” tutupnya. (oel/ade/nat)
JAYAPURA- Adapun rencana aksi demo yang diprakarsai kelompok PRP disikapi oleh Polresta Jayapura Kota. Sebanyak 1.181 personel gabungan telah disiapkan  untuk meladeni aksi hari ini  di Kota Jayapura. Sebanyak enam  titik yang menjadi konsentrasi massa juga telah dipetakan dan nantinya polisi akan mengantisipasi semua perkembangan di lapangan. Enam titik ini adalah Lingkaran Abepura, Expo Waena, Perumnas III Waena, Uncen Abepura, kampus USTJ dan Taman Imbi. Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, Kompol L. Guruh Prawira Negara menyampaikan bahwa ada 1.181 personel yang terdiri dari Polri dan TNI yang akan disiapkan. “Untuk wilayah Distrik Heram, Distrik Abe dan Distrik Jayapura Utara sudah kami koordinasikan dimana ada enam lokasi yang kemungkinan akan dijadikan  titik konsentrasi massa. Itu  akan distandby-kan anggota,” ungkap Guruh menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Senin (9/5). Lalu Untuk titik pengamanan terjauh nantinya dilakukan oleh Polsek Muara Tami untuk menapis warga yang ingin bergabung ke wilayah Abepura. Kata Guruh, pengamanan ini berdasarkan atas penentuan titik kerawanan yang sudah dipetakan, termasuk asrama-asrama mahasiswa yang sudah menjadi basis kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi tersebut.
Baca Juga :  Saling Menguatkan di Tengah Pandemi Corona
“Untuk daerah rawan bisa saja berubah mengikuti eskalasi di lapangan nanti. Termasuk pergeseran personel untuk penebalan guna mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas. Untuk titik yang kami pusatkan ini tidak tentu tergantung situasi,” imbuhnya. Perwira yang pernah bertugas di kedutaan besar Indonesia di Amerika ini menegaskan bahwa aksi demo oleh PRP ini sama seperti sebelumnya yang tidak mengantongi izin. Karena tak mendapatkan izin namun tetap dipaksakan maka ia memastikan akan mengikuti perintah untuk membubarkan. “Namun dalam hal negosiasi atau penyampaian aspirasi secara baik-baik akan diberikan waktu atau difasilitasi akan tetapi apabila eskalasi meningkat hingga menimbulkan caos maka akan diambil tindakan tegas dan terukur,” imbuhnya. “Masyarakat juga tidak perlu terpancing dan terprovokasi dengan ajakan-ajakan ataupun hasutan yang akan menjerumuskan diri sendiri ke ranah hukum,” tutupnya. Sementara informasi lain beredar di media sosial yang menyebut para massa aksi demo kali ini lebih siap. Bahkan disebutkan bahwa ada bebatuan yang disiapkan di samping Jalan Raya Perumnas II Waena. Massa aksi juga telah berkoordinasi satu sama lain  untuk tetap menggelar demo. Bahkan dalam informasi di medsos tersebut disebutkan bahwa kelompok PRP siap melakukan tindak anarkis bila tak bisa memobilisasi massa ke Jayapura.
Baca Juga :  Helikopter Jatuh, Balita 3 Tahun Hilang
Sementara Wakil Rektor III Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Isak Rumbarar menyamaikan empat poin kepada mahasiswanya. Pertama ia meminta mahasiswa dan civitas akademika  USTJ untuk fokus terhadap kuliah yang sudah terjadwal. Kedua, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan yang merugikan mahasiswa  seperti terlibat dalam demo dan lainnya sehingga meninggalkan perkuliahan yang berdampak pada ketidaklulusan diakhir semester. Ketiga, jika ada dinamika yang berkembang di masyarakat, mahasiswa diperbolehkan menyampaikan ke BEM USTJ  untuk dibuat kajian atau diskusi guna mendapatkan solusi-solusi yang bersifat ilmiah. Keempat  dilarang menggunakan atribut USTJ dalam kegiatan apapun di luar kampus USTJ tanpa seizin pimpinan lembaga USTJ. “Ini kami tegaskan agar tidak merugikan diri sendiri,” tutupnya. (oel/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya