Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

FRP Tolak Dialog Damai yang Digagas Komnas HAM dalam Pertemuan KTT G-20

JAYAPURA – Massa yang tergabung dalam Front Rakyat Papua (FRP) menolak dialog damai yang digagas oleh pemerintah Indonesia melalui Komnas HAM RI dan Pertemuan KTT – G 20 di Bali 15 November pekan depan.

Pemimpin aksi demonstrasi damai Front Rakyat Papua dalan orasinya di Perumnas III Waena, dengan dikawal ketat aparat melakukan orasi di putaran, Taksi Waena, Selasa, (8/10) kemarin.

Dalam aksi tersebut massa aksi membawa satu mobil komando, dengan famplet yang bertuliskan ,” No Dialog Komnas HAM RI,” dalan aktifitas demo yang sekitar puluhan orang itu, berlangsung damai, dengan mengutamakan aktifitas umum berjalan seperti biasa.

Mewakili kaum perempuan, Voni Kenelak mengatakan pihaknya sebagai perempuan Papua menolak dialog orang Papua dengan Komnas HAM.

Baca Juga :  Modus Borong Jualan, Oknum Honorer RS Perkosa Enam Orang

“Kami Orang Papua tidak pernah duduk bersama Jakarta. Pimpinan Orang Papua seperti DPRD, gubernur, dan tokoh lain tahun ini mereka mau dialog Jakarta kami tolak,” katanya. Ia mengatakan yang rakyat Papua hanya mau PBB datang ke Papua, dan pemerintah indonesia dan khususnya Presiden dapat berikan ruang Ke Papua agar PBB bisa masuk,” katanya.

“KTT  G20 dan dialok itu agenda jakarta kami tuntut Kemerdekaan dan Papua adalah Masalah Internasional, bukan masalah lokal,” katanya.

Sementara itu koordinator lapangan Kaitanus Ikinia menanggapi dialog Jakarta-Papua yang dirancang oleh Komnas HAM dan Oknum DPRP, Dewan Gereja, Sesama Pejuang Papua ULMWP tidak aspiratif maka rakyat Papua tolak.  “Karena kami lihat soal Papua ini bukan masalah yang harus diselesaikan di Indonesia tapi sudah jadi anggota dewan PBB.

Baca Juga :  Kapolda: Diduga Para Pelaku Biasa “Main” di Bandara

Sudah ada 108 negara mendesak agar Indonesia bisa buka diri tapi sampai saat ini belum ada respon, Persolan Papua harus di selesaikan dewan HAM PBB  maka Kami tolak Komnas HAM juga tolak KTT G 20 di Bali karena kami melihat KTT akan merugikan orang Papua. Jakarta akan menggadaikan kekayaan alam di Papua dengan negara – negara yang hadir. “Kami akan bertindak tegas terhadap Orang Papua yang terlibat,” katanya. (oel/wen)

JAYAPURA – Massa yang tergabung dalam Front Rakyat Papua (FRP) menolak dialog damai yang digagas oleh pemerintah Indonesia melalui Komnas HAM RI dan Pertemuan KTT – G 20 di Bali 15 November pekan depan.

Pemimpin aksi demonstrasi damai Front Rakyat Papua dalan orasinya di Perumnas III Waena, dengan dikawal ketat aparat melakukan orasi di putaran, Taksi Waena, Selasa, (8/10) kemarin.

Dalam aksi tersebut massa aksi membawa satu mobil komando, dengan famplet yang bertuliskan ,” No Dialog Komnas HAM RI,” dalan aktifitas demo yang sekitar puluhan orang itu, berlangsung damai, dengan mengutamakan aktifitas umum berjalan seperti biasa.

Mewakili kaum perempuan, Voni Kenelak mengatakan pihaknya sebagai perempuan Papua menolak dialog orang Papua dengan Komnas HAM.

Baca Juga :  Orang Tua Mahasiswa: Data Lapangan dan Data BPSDM Tidak Sesuai

“Kami Orang Papua tidak pernah duduk bersama Jakarta. Pimpinan Orang Papua seperti DPRD, gubernur, dan tokoh lain tahun ini mereka mau dialog Jakarta kami tolak,” katanya. Ia mengatakan yang rakyat Papua hanya mau PBB datang ke Papua, dan pemerintah indonesia dan khususnya Presiden dapat berikan ruang Ke Papua agar PBB bisa masuk,” katanya.

“KTT  G20 dan dialok itu agenda jakarta kami tuntut Kemerdekaan dan Papua adalah Masalah Internasional, bukan masalah lokal,” katanya.

Sementara itu koordinator lapangan Kaitanus Ikinia menanggapi dialog Jakarta-Papua yang dirancang oleh Komnas HAM dan Oknum DPRP, Dewan Gereja, Sesama Pejuang Papua ULMWP tidak aspiratif maka rakyat Papua tolak.  “Karena kami lihat soal Papua ini bukan masalah yang harus diselesaikan di Indonesia tapi sudah jadi anggota dewan PBB.

Baca Juga :  Modus Borong Jualan, Oknum Honorer RS Perkosa Enam Orang

Sudah ada 108 negara mendesak agar Indonesia bisa buka diri tapi sampai saat ini belum ada respon, Persolan Papua harus di selesaikan dewan HAM PBB  maka Kami tolak Komnas HAM juga tolak KTT G 20 di Bali karena kami melihat KTT akan merugikan orang Papua. Jakarta akan menggadaikan kekayaan alam di Papua dengan negara – negara yang hadir. “Kami akan bertindak tegas terhadap Orang Papua yang terlibat,” katanya. (oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya