Saturday, August 16, 2025
26.8 C
Jayapura

TNI Siaga Hadapi Potensi Serangan Balasan OPM

JAYAPURA-Komando Operasi (Koops) Habema memastikan peningkatan kewaspadaan pasca tewasnya salah satu tokoh kunci Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, bersama adiknya Dani Wenda dalam penyergapan oleh Satgas Koops Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Selasa (5/8/2025).

Mayer Wenda diketahui menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya dan memiliki rekam jejak panjang dalam aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

Keberhasilan dalam melumpuhkan tokoh oenting ini menjadi capaian strategis dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah, namun juga berpotensi menimbulkan serangan balasan dari kelompok separatis bersenjata lainnya.

Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap segala kemungkinan.

Baca Juga :  Kapolda : Banyak Kelompok Ingin Mendapat Pengakuan

“Dalam mengantisipasi serangan balasan OPM, kami akan semakin meningkatkan kewaspadaan intelijen serta memperkuat sistem keamanan dan pertahanan, khususnya di titik-titik rawan,” ujar Letkol Iwan dalam keterangannya, Kamis (7/8).

Namun, menurutnya, kekuatan militer bukanlah satu-satunya pendekatan yang dikedepankan. Koops Habema juga mendorong peningkatan koordinasi antar-instansi dan stakeholder lokal sebagai bagian dari strategi membangun stabilitas jangka panjang.

“Yang paling utama adalah kami akan semakin mempererat koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda lokal. Komunikasi dengan elemen masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ruang damai dan mencegah konflik lanjutan,” jelasnya.

JAYAPURA-Komando Operasi (Koops) Habema memastikan peningkatan kewaspadaan pasca tewasnya salah satu tokoh kunci Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, bersama adiknya Dani Wenda dalam penyergapan oleh Satgas Koops Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Selasa (5/8/2025).

Mayer Wenda diketahui menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya dan memiliki rekam jejak panjang dalam aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

Keberhasilan dalam melumpuhkan tokoh oenting ini menjadi capaian strategis dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah, namun juga berpotensi menimbulkan serangan balasan dari kelompok separatis bersenjata lainnya.

Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap segala kemungkinan.

Baca Juga :  Pihak Susi Air Harap Pilot Mereka Selamat

“Dalam mengantisipasi serangan balasan OPM, kami akan semakin meningkatkan kewaspadaan intelijen serta memperkuat sistem keamanan dan pertahanan, khususnya di titik-titik rawan,” ujar Letkol Iwan dalam keterangannya, Kamis (7/8).

Namun, menurutnya, kekuatan militer bukanlah satu-satunya pendekatan yang dikedepankan. Koops Habema juga mendorong peningkatan koordinasi antar-instansi dan stakeholder lokal sebagai bagian dari strategi membangun stabilitas jangka panjang.

“Yang paling utama adalah kami akan semakin mempererat koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda lokal. Komunikasi dengan elemen masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ruang damai dan mencegah konflik lanjutan,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya