Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Ribuan Pengangguran di Kota Jayapura, Didominasi Sarjana

JAYAPURA-Lebih dari 10 ribu orang tercatat sebagai pengangguran di Kota Jayapura. Sebagian besar data pengangguran ini didominasi oleh masyarakat lulusan pendidikan sarjana.

“Tingkat partisipasi angkatan kerja di kota Jayapura sudah mencapai 5,16 persen dari angka pengangguran di Kota Jayapura itu 10.535 orang dan tingkat angkatan kerja itu sudah 153.000 dari jumlah penduduk 403 ribu jiwa yang ada di kota Jayapura,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja kota Jayapura, Djoni Naa, Selasa (9/5).

Dia menyebut, selain lulusan S1, para pencaker yang tercatat masih menganggur itu ada yang berijazah S2, selain itu ada juga yang masih lulusan SMA dan SMK.

“Kemudian diikuti oleh SMA dan SMK. Kalau dari SD SMP sudah tidak ada lagi, artinya sudah jarang,” ujarnya.

Baca Juga :  Bertambah Lagi TNI yang Gugur

Lanjut dia, data pengangguran 10.535 orang ini terdata sejak tahun 2019, sebelumnya ada dikisaran 12 ribuan pengangguran. Namun masuk di tahun 2020 dan 2021 itu sudah berkurang. Itu kemungkinan besarnya sudah tersebar dan terserap di beberapa kabupaten pemekaran baru di Papua. Kemudian dipastikan jumlah ini selanjutnya akan terus berkurang menyusul adanya pemekaran provinsi baru di Papua. Sudah pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja lulusan sarjana. (roy/tri)

JAYAPURA-Lebih dari 10 ribu orang tercatat sebagai pengangguran di Kota Jayapura. Sebagian besar data pengangguran ini didominasi oleh masyarakat lulusan pendidikan sarjana.

“Tingkat partisipasi angkatan kerja di kota Jayapura sudah mencapai 5,16 persen dari angka pengangguran di Kota Jayapura itu 10.535 orang dan tingkat angkatan kerja itu sudah 153.000 dari jumlah penduduk 403 ribu jiwa yang ada di kota Jayapura,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja kota Jayapura, Djoni Naa, Selasa (9/5).

Dia menyebut, selain lulusan S1, para pencaker yang tercatat masih menganggur itu ada yang berijazah S2, selain itu ada juga yang masih lulusan SMA dan SMK.

“Kemudian diikuti oleh SMA dan SMK. Kalau dari SD SMP sudah tidak ada lagi, artinya sudah jarang,” ujarnya.

Baca Juga :  Isu Papua di MSG Tak Sekencang Dulu

Lanjut dia, data pengangguran 10.535 orang ini terdata sejak tahun 2019, sebelumnya ada dikisaran 12 ribuan pengangguran. Namun masuk di tahun 2020 dan 2021 itu sudah berkurang. Itu kemungkinan besarnya sudah tersebar dan terserap di beberapa kabupaten pemekaran baru di Papua. Kemudian dipastikan jumlah ini selanjutnya akan terus berkurang menyusul adanya pemekaran provinsi baru di Papua. Sudah pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja lulusan sarjana. (roy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya