Wednesday, April 16, 2025
24.7 C
Jayapura

Tradisi Pukul Manyapu Meriahkan Moment Idulfitri

“Saya bangga karena anak-anak Morela yang berada di Kota Jayapura bisa terus merawat adat dan tradisi mereka,” ujar Sohilait.

Ia menambahkan, pertunjukan ini sangat penting, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda Maluku yang lahir dan besar di tanah rantau agar tetap mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

Tradisi Pukul Manyapu biasanya digelar setiap tahun, tepatnya pada hari ke-7 hingga ke-9 setelah Lebaran, dan telah menjadi warisan yang masih terus hidup hingga kini di kalangan masyarakat Morela.

“Ini sudah yang keenam kalinya digelar di Kota Jayapura, dan selalu kami lakukan setiap habis Lebaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sohilait menyebut bahwa tradisi ini juga menjadi bentuk pengenalan identitas budaya Maluku kepada masyarakat luar, terutama mereka yang tinggal di perantauan. “Ini bagian dari menunjukkan bahwa orang Maluku juga memiliki budaya yang unik dan menarik, tidak kalah dengan budaya suku-suku lain yang ada di Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lampu Kuning Terakhir dari NFRPB Untuk Presiden Jokowi

Ia pun mengimbau seluruh warga Maluku yang tinggal di Kota Jayapura untuk turut serta menggelar pertunjukan seni dan budaya sebagai wadah pemersatu serta upaya melestarikan identitas leluhur.

“Melalui budaya kita bisa bersatu. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Maluku di Papua untuk terus menjaga dan melestarikan budaya kita, agar anak cucu kita tidak kehilangan jati dirinya,” pungkas Sohilait. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Saya bangga karena anak-anak Morela yang berada di Kota Jayapura bisa terus merawat adat dan tradisi mereka,” ujar Sohilait.

Ia menambahkan, pertunjukan ini sangat penting, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda Maluku yang lahir dan besar di tanah rantau agar tetap mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

Tradisi Pukul Manyapu biasanya digelar setiap tahun, tepatnya pada hari ke-7 hingga ke-9 setelah Lebaran, dan telah menjadi warisan yang masih terus hidup hingga kini di kalangan masyarakat Morela.

“Ini sudah yang keenam kalinya digelar di Kota Jayapura, dan selalu kami lakukan setiap habis Lebaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sohilait menyebut bahwa tradisi ini juga menjadi bentuk pengenalan identitas budaya Maluku kepada masyarakat luar, terutama mereka yang tinggal di perantauan. “Ini bagian dari menunjukkan bahwa orang Maluku juga memiliki budaya yang unik dan menarik, tidak kalah dengan budaya suku-suku lain yang ada di Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jembatan Merah Dipenuhi Masyarakat, Kawasan Kupang Dok II Tak Lagi Seramai Dulu

Ia pun mengimbau seluruh warga Maluku yang tinggal di Kota Jayapura untuk turut serta menggelar pertunjukan seni dan budaya sebagai wadah pemersatu serta upaya melestarikan identitas leluhur.

“Melalui budaya kita bisa bersatu. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Maluku di Papua untuk terus menjaga dan melestarikan budaya kita, agar anak cucu kita tidak kehilangan jati dirinya,” pungkas Sohilait. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya