Monday, April 14, 2025
26.7 C
Jayapura

Tradisi Pukul Manyapu Meriahkan Moment Idulfitri

JAYAPURA-Dalam rangka memperingati hari raya Idulfitri masyarakat Maluku, khususnya warga asal Kampung Morela yang tinggal di Kota Jayapura, menggelar pertunjukan budaya tradisional Pukul Manyapu di Pelabuhan Purasko, Kota Jayapura, Senin (7/4).

Acara budaya yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berhasil menarik perhatian masyarakat luas, terutama mereka yang belum pernah menyaksikan tradisi khas Maluku tersebut.

Pertunjukan Pukul Manyapu ini biasa dilakukan satu minggu setelah lebaran. Yang yang terlihat adalah pertunjukan dua pria yang saling berhadapan dan bergantian memukul satu sama lain dengan menggunakan lidi dari pohon enau.

Uniknya, para peserta tidak menggunakan pelindung tubuh dan tetap tegar meskipun pukulan menyebabkan memar hingga luka lecet dengan jumlah ratusan. Yang menarik, para peserta sama sekali tidak menunjukkan ekspresi kesakitan ataupun mundur selangkah pun selama pertunjukan berlangsung.

Baca Juga :  Tegas, Pemalangan TPU Buper Akan Dibongkar Paksa

Hal ini menunjukkan keteguhan hati dan kekuatan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. Ketua Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) Papua, Christian Sohilait, menyampaikan bahwa tradisi Pukul Manyapu merupakan warisan budaya leluhur dari Kampung Morela, Maluku. Tradisi ini tidak bisa dimainkan sembarangan, karena hanya orang-orang dari Kampung Morela yang memiliki keahlian dan keberanian untuk melakukannya.

JAYAPURA-Dalam rangka memperingati hari raya Idulfitri masyarakat Maluku, khususnya warga asal Kampung Morela yang tinggal di Kota Jayapura, menggelar pertunjukan budaya tradisional Pukul Manyapu di Pelabuhan Purasko, Kota Jayapura, Senin (7/4).

Acara budaya yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berhasil menarik perhatian masyarakat luas, terutama mereka yang belum pernah menyaksikan tradisi khas Maluku tersebut.

Pertunjukan Pukul Manyapu ini biasa dilakukan satu minggu setelah lebaran. Yang yang terlihat adalah pertunjukan dua pria yang saling berhadapan dan bergantian memukul satu sama lain dengan menggunakan lidi dari pohon enau.

Uniknya, para peserta tidak menggunakan pelindung tubuh dan tetap tegar meskipun pukulan menyebabkan memar hingga luka lecet dengan jumlah ratusan. Yang menarik, para peserta sama sekali tidak menunjukkan ekspresi kesakitan ataupun mundur selangkah pun selama pertunjukan berlangsung.

Baca Juga :  Tak Hanya Berharap Belas Kasihan, Tetap Produktif Bekerja dan Semangat Belajar

Hal ini menunjukkan keteguhan hati dan kekuatan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. Ketua Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) Papua, Christian Sohilait, menyampaikan bahwa tradisi Pukul Manyapu merupakan warisan budaya leluhur dari Kampung Morela, Maluku. Tradisi ini tidak bisa dimainkan sembarangan, karena hanya orang-orang dari Kampung Morela yang memiliki keahlian dan keberanian untuk melakukannya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya