JAYAPURA-Seringnya warga sipil menjadi korban dalam konflik yang terjadi di Papua seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Nduga mendapat perhatian serius dari anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa.
Laurenzus Kadepa prihatin dengan jatuhnya korban seorang anak usia 16 tahun yang pelakunya hingga saat ini belum diketahui. Ia mengatakan bahwa situasi konflik saat ini semakim memburuk dan menyebabkan banyaknya korban dari kalangan warga sipil. Sehingga hal ini sangat memperihatinkan dan juga kegagalan pemerintah dalam penyelesaian konflik di Papua.
Dirinya mengkritisi penanganan keamanan yang dilakukan selama ini dan penanganan keamanan bukan hal yang tepat dan malah memperburuk situasi Papua. “Untuk itu, sudah selayaknya penanganan keamanan di Papua dievaluasi,” ucapnya via telepon selulernya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/4).
Menurutnya selama ini sudah banyak tokoh, pemuka agama dan bahkan DPR Papua serta MRP yang sudah meminta penghentian pendekatan keamanan demi situasi yang tidak lagi terkontrol dan semakin parah.
“Negara masih merasa pendekatan keamanan adalah jalan keluar penyelesaian konflik. Ini tidak benar dan harus dievaluasi, karena saat ini korbannya sudah masyarakat sipil,” ujarnya.
Dikatakan, persoalan konflik Papua harus dilihat dari segi kemanusiaan. Karena banyak anak-anak bangsa yang gizi buruk, kesehatan buruk, harus mengungsi, putus sekolah dan bahkan kehilangan nyawa akibat konflik yang berkepanjangan di Papua. Untuk itu, sudah selayaknyalah pendekatan keamanan dievaluasi.
“Jika pemerintah serius maka bangunlah membangun manusianya yakni ciptakan situasi aman dan ini tugas keamanan. Maknaya presiden selaku kepala negara dan panglima tertinggi, segera mengevaluasi kebijakan pendekatan keamanan agar tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban, untuk Papua,” pintanya. (gin/nat)