Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

KKB Tewas, Aparat hingga Warga Sipil Tertembak

*Kontak Tembak di Sugapa, Intan Jaya

JAYAPURA-Kontak tembak antara TNI-Polri dan kelompok bersenjata kembali terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (5/11). Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota KKB dilaporkan tewas.

Selain anggota KKB yang tewas, dua anggota terkena rekoset dan satu warga terkena peluru aparat. Untuk dua personel yang terkena rekoset sudah dievakuasi ke Kabupaten Mimika (6/11) untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes  Pol AM Kamal menerangkan, kontak tembak berawal personel gabungan melakukan pemantaun di ketinggian dan melihat 10 orang memegang senjata api laras panjang dari arah semak pepohonan, sekitar Dusun Bilogai.

Dari pemantauan yang dilakukan, 10 orang tersebut terlihat ditemui oleh mama-mama dan diduga mendapat dorongan bahan makanan. Tak lama kemudian, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.

Sekira pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat mama-mama di sekitar klinik.

Sekira pukul 15.17 WIT, 1 orang KKB yang membawa senjata api panjang di sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai melakukan tembakan ke arah Pos Satgas Yon Mekanik 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli, dimana selanjutnya personel Satgas Yon Mekanik 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli. 

Tak lama kemudian, sekira pukul 15.21 WIT, personel gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa tiba- tiba mendapat tembakan dari KKB arah perumahan Sat Pol PP dan Tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.

“Personel gabungan menggunakan 1 unit mobil double cabin yang datang untuk membackup kontak tembak di sekitar TKP Ramli, saat ditanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP tiba-tiba mendapat tembakan dari arah perumahan Satpol PP yang mengakibatkan  2 personel terkena rekoset,” terang Kamal, Sabtu (6/11)/ 

Baca Juga :  Saat Kejadian Banyak Penjarahan

Untuk jenazah KKB beserta sepucuk senpi laras panjang tidak dapat diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola kompleks Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli. 

“Setelah dilakukan pengecekan di sekitar TKP, ditemukan 1 orang bernama Apoli Belau keadaan terluka. Yang bersangkutan langsung dibawa ke Polsek Sugapa untuk  dilakukan perawatan medis dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kamal.

Dikatakan Kamal, personel gabungan TNI-Polri yang ada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya hingga saat ini masih melaksanakan penjagaan dan pengawasan dalam Kota Sugapa, termasuk obyek vital Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya. 

“Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktifitas penerbangan di Bandara Bilorai  berjalan lancar,” kata Kamal

Secara terpisah, salah seorang tokoh agama yang namanya enggan dikorankan menyampaikan, dalam kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB seorang pengungsi bernama Apoli Belau tertembak aparat.

Dijelaskan, pemuda 22 tahun itu terkena tembakan saat sedang memantau drone yang diterbangkan aparat untuk memantau keberadaan TPNPB,  Jumat (5/11) petang. “Dia (korban-red) dikira OPM makanya ditembak aparat,” jelasnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Sabtu (6/11)

Dikatakan, pemuda 22 tahun yang tertembak aparat merupakan pengungsi yang namanya terdaftar di buku pengungsian. Ia mengungsi di Bilogai sejak kontak senjata yang terjadi di Intan Jaya pada (26/10) lalu.

“Dia warga sipil termasuk pengungsi. Kami sudah melihatnya di Polres dan melapor ke Polres bahwa korban adalah pengungsi ada dalam daftar nama,” tuturnya.

Ditambahkan, warga masih berada di lokasi pengungsian dan belum diizinkan untuk kembali ke rumah mereka masing masing. “Utuk kios masih tutup, mama-mama belum berjualan,” pungkasnya. 

Secara terpisah, Juru Bicara  TPN/PB, Sebby Sembom menyebut bahwa manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari Intan Jaya bahwa telah terjadi kontak senjata antara TNI Polri pasukan TPNPB. 

Baca Juga :  Kapolresta: Kalau Ada yang Keberatan Bisa Dilakukan dengan Cara yang Bijak

Dari kontak tembak ini salah satu anggota TPN-OPM  atas nama Oceh Belau tewas. Pimpinan TPN-OPM/PB Wilayah Intan Jaya, Undius Kogoya  tak menampik kejadian tersebut. 

Hanya kata dia, sejatinya  anggotanya tidak mungkin tewas bila saja tak ada bombardir  mortar yang ditembakkan secara bertubi- tubi. 

“Ada satu anggota kami tertembak. Kalau tidak pakai alat canggih saya pikir tidak mungkin tertembak,” jelas Sebby dalam rilisnya pekan kemarin. 

Ia menyoroti cara TNI-Polri yang menggunakan peralatan modern  dan menyerang dengan kekuatan besar sehingga ada yang tewas. “ Indonesia menggunakan berbagai alat canggih yang cukup besar di penggunaan papua dan lebih khususnya Intan Jaya. 

Undius menyebut dengan jumlah pasukannya sebanyak 63 orang dirinya memastikan bahwa pasukan TPNPB tidak akan mundur dan tetap lawan kolonial TNI-Polri di Intan Jaya hingga Papua merdeka.

 Hingga kini dikatakan Intan Jaya masih sering terjadi baku tembak dan sesuai komitmen yang ada maka pasukan TPN-OPM tidak akan ke mana – mana. “Tak ada harga tawar untuk kami mundur apalagi pergi, ini tanah leluhur kami dan tanah dan alam dan leluhur mendoakan perjuangan kami,” imbuh Sebby. 

Sementara terkait  kondisi Intan Jaya, Ketua Kelompok Khusus, Jhon Gobay  meminta kepada aparat TNI-Polri untuk tidak gegabah dalam melakukan penegakan hukum.  Jhon menyebut pemerintah pusat perlu menarik seluruh anggota keamanan TNI-Polri yang diturunkan secara non organik di Intan Jaya. Kedua segera dilakukan gencatan senjata, antara kedua pihak  dan ketiga, pemerintah segera menciptakan kedamaian di Intan Jaya dengan mengupayakan pelayanan sosial yang baik dan juga merangkul semua kelompok masyarakat yang ada di Intan Jaya. “Tiga poin ini perlu dilaksanakan untuk kedamaian Intan Jaya,” singkat Jhon. (fia/ade/nat) 

*Kontak Tembak di Sugapa, Intan Jaya

JAYAPURA-Kontak tembak antara TNI-Polri dan kelompok bersenjata kembali terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (5/11). Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota KKB dilaporkan tewas.

Selain anggota KKB yang tewas, dua anggota terkena rekoset dan satu warga terkena peluru aparat. Untuk dua personel yang terkena rekoset sudah dievakuasi ke Kabupaten Mimika (6/11) untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes  Pol AM Kamal menerangkan, kontak tembak berawal personel gabungan melakukan pemantaun di ketinggian dan melihat 10 orang memegang senjata api laras panjang dari arah semak pepohonan, sekitar Dusun Bilogai.

Dari pemantauan yang dilakukan, 10 orang tersebut terlihat ditemui oleh mama-mama dan diduga mendapat dorongan bahan makanan. Tak lama kemudian, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.

Sekira pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat mama-mama di sekitar klinik.

Sekira pukul 15.17 WIT, 1 orang KKB yang membawa senjata api panjang di sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai melakukan tembakan ke arah Pos Satgas Yon Mekanik 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli, dimana selanjutnya personel Satgas Yon Mekanik 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli. 

Tak lama kemudian, sekira pukul 15.21 WIT, personel gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa tiba- tiba mendapat tembakan dari KKB arah perumahan Sat Pol PP dan Tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.

“Personel gabungan menggunakan 1 unit mobil double cabin yang datang untuk membackup kontak tembak di sekitar TKP Ramli, saat ditanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP tiba-tiba mendapat tembakan dari arah perumahan Satpol PP yang mengakibatkan  2 personel terkena rekoset,” terang Kamal, Sabtu (6/11)/ 

Baca Juga :  Umat Kristiani Harus Mampu Bawa Suka Cita Untuk Orang Lain

Untuk jenazah KKB beserta sepucuk senpi laras panjang tidak dapat diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola kompleks Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli. 

“Setelah dilakukan pengecekan di sekitar TKP, ditemukan 1 orang bernama Apoli Belau keadaan terluka. Yang bersangkutan langsung dibawa ke Polsek Sugapa untuk  dilakukan perawatan medis dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kamal.

Dikatakan Kamal, personel gabungan TNI-Polri yang ada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya hingga saat ini masih melaksanakan penjagaan dan pengawasan dalam Kota Sugapa, termasuk obyek vital Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya. 

“Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktifitas penerbangan di Bandara Bilorai  berjalan lancar,” kata Kamal

Secara terpisah, salah seorang tokoh agama yang namanya enggan dikorankan menyampaikan, dalam kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB seorang pengungsi bernama Apoli Belau tertembak aparat.

Dijelaskan, pemuda 22 tahun itu terkena tembakan saat sedang memantau drone yang diterbangkan aparat untuk memantau keberadaan TPNPB,  Jumat (5/11) petang. “Dia (korban-red) dikira OPM makanya ditembak aparat,” jelasnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Sabtu (6/11)

Dikatakan, pemuda 22 tahun yang tertembak aparat merupakan pengungsi yang namanya terdaftar di buku pengungsian. Ia mengungsi di Bilogai sejak kontak senjata yang terjadi di Intan Jaya pada (26/10) lalu.

“Dia warga sipil termasuk pengungsi. Kami sudah melihatnya di Polres dan melapor ke Polres bahwa korban adalah pengungsi ada dalam daftar nama,” tuturnya.

Ditambahkan, warga masih berada di lokasi pengungsian dan belum diizinkan untuk kembali ke rumah mereka masing masing. “Utuk kios masih tutup, mama-mama belum berjualan,” pungkasnya. 

Secara terpisah, Juru Bicara  TPN/PB, Sebby Sembom menyebut bahwa manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari Intan Jaya bahwa telah terjadi kontak senjata antara TNI Polri pasukan TPNPB. 

Baca Juga :  Bakal Ada 7 Provinsi di Tanah Papua

Dari kontak tembak ini salah satu anggota TPN-OPM  atas nama Oceh Belau tewas. Pimpinan TPN-OPM/PB Wilayah Intan Jaya, Undius Kogoya  tak menampik kejadian tersebut. 

Hanya kata dia, sejatinya  anggotanya tidak mungkin tewas bila saja tak ada bombardir  mortar yang ditembakkan secara bertubi- tubi. 

“Ada satu anggota kami tertembak. Kalau tidak pakai alat canggih saya pikir tidak mungkin tertembak,” jelas Sebby dalam rilisnya pekan kemarin. 

Ia menyoroti cara TNI-Polri yang menggunakan peralatan modern  dan menyerang dengan kekuatan besar sehingga ada yang tewas. “ Indonesia menggunakan berbagai alat canggih yang cukup besar di penggunaan papua dan lebih khususnya Intan Jaya. 

Undius menyebut dengan jumlah pasukannya sebanyak 63 orang dirinya memastikan bahwa pasukan TPNPB tidak akan mundur dan tetap lawan kolonial TNI-Polri di Intan Jaya hingga Papua merdeka.

 Hingga kini dikatakan Intan Jaya masih sering terjadi baku tembak dan sesuai komitmen yang ada maka pasukan TPN-OPM tidak akan ke mana – mana. “Tak ada harga tawar untuk kami mundur apalagi pergi, ini tanah leluhur kami dan tanah dan alam dan leluhur mendoakan perjuangan kami,” imbuh Sebby. 

Sementara terkait  kondisi Intan Jaya, Ketua Kelompok Khusus, Jhon Gobay  meminta kepada aparat TNI-Polri untuk tidak gegabah dalam melakukan penegakan hukum.  Jhon menyebut pemerintah pusat perlu menarik seluruh anggota keamanan TNI-Polri yang diturunkan secara non organik di Intan Jaya. Kedua segera dilakukan gencatan senjata, antara kedua pihak  dan ketiga, pemerintah segera menciptakan kedamaian di Intan Jaya dengan mengupayakan pelayanan sosial yang baik dan juga merangkul semua kelompok masyarakat yang ada di Intan Jaya. “Tiga poin ini perlu dilaksanakan untuk kedamaian Intan Jaya,” singkat Jhon. (fia/ade/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya