Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Putra Papua Pertama Sandang Bintang 3 di Kepolisian

Komjen Pol Drs. Paulus Waterpauw ( FOTO: Humas Polda Papua)

Dua Hari di Papua, Kabaintelkam Polri Akan Mengikuti Serangkaian Tradisi Sertijab Kapolda Papua

JAYAPURA-Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Drs. Paulus Waterpauw resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggantikan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/318/II/2021 tertanggal 18 Februari 2021.

Setelah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, M.Si memberi kenaikan pangkat dari Inspektur Jenderal Polisi menjadi Komisaris Jenderal Polisi.

Paulus Waterpauw lahir di Fak-fak, Papua Barat pada 25 Oktober tahun 1963. Usai 10 tahun, Waterpauw pindah ke Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur untuk belajar SD YPK Surabaya Timur tahun 1976, SMP Negeri 6 Surabaya tahun 1980 dan SMA Negeri 5 Surabaya tahun 1983.

Kegemarannya dalam olahraga khususnya di bola volly terus ia tingkatkan. banyak prestasi yang didapatkan di cabang olahraga bola volly. Salah satunya terpilih untuk bermain di Malaysia dalam kejuaraan Asean mewakili Indonesia.

Paulus Waterpauw masuk Akademi kepolisian dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun 1987. Saat itu, Waterpauw ranking 12 dari 217 orang taruna dan lulus dengan pangkat letnan dua polisi.

Penempatan pertamanya di Polda Jawa Timur tepatnya di Polres Surabaya Timur.

Paulus Waterpauw mengakhiri masa lajangnya pada tanggal 29 Desember 1995 dengan meminang putri asal Sumatra Ny. Roma Megawati Pasaribu yang dikaruniai 3 orang anak yaitu Ruth Emmanuella Waterpauw, Denzel Piereto Waterpauw dan Raisa Serafina Waterpauw.

Setelah lulus dari PTIK, Paulus Waterpauw bertugas di ibu kota Jakarta menjadi Paban Muda pada Paban IV/Kam Sintel Polri.

Selama kurun waktu 3 tahun bertugas di Metro Jaya, beberapa jabatan telah diembannya. Seperti Kapolsek Metro Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat. Kemudian Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat dan Wakapolres Tanggerang Polda Metro Jaya.

Selanjutnya Waterpauw mengikuti pendidikan Sespim Polri di Lembang Polri pada tahun 2002.

Setelah lulus Sespim Polri, Paulus Waterpauw kembali ke tanah kelahirannya dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika. Dimana saat itu, Mimika kerap terjadi perang suku. Namun tak lama setelah bertugas di Mimika, konflik dua kelompok warga pun reda.

Baca Juga :  Jembatan Kayu Terputus, Jayapura-Sarmi Tak Bisa Diakses

Dua tahun menjabat sebagai Kapolres Mimika, Paulus Waterpauw dpercaya menjabat sebagai Kapolres Jayapura Kota.

Selama kurun waktu 1 tahun menjabat sebagai Kapolres Jayapura Kota, Paulus Waterpauw dipercaya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua karena kepiawaiyannya dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Tahun 2006 merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Dimana Waterpauw yang merupakan putra Papua, dipercayakan menjadi komandan Upacara 17 Agustus di Istana Negara Jakarta.

Setelah itu, tahun 2009 dirinya ditarik ke Mabes Polri menjadi penyidik Utama tingkat II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri selama 1 tahun.

Tahun 2010, Paulus Waterpauw diangkat menjadi Widyaiswara Madya Sespim Polri. Belum lama menjabat, ia langsung dipercaya menjadi Wakapolda Papua mendampingi Irjen Pol Drs. Bekto Suprapto. Selama kurang lebih 3 tahun menjabat sebagai Wakapolda Papua, Paulus Waterpauw dipercayakan menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

Menjabat sebagai Kapolda Papua Barat selama 1 tahun, anak asli suku Kamoro ini mendapat kepercayaan menjabat sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Pol Drs. Yotje Mende.

Menjabat kurang lebih selama kurang lebih 2 tahun, Paulus Waterpauw dipercayakan menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

Jabatan Wakabaintekam diembannya selama kurang lebih dua bulan. Selanjutnya ia kembali dipercayakan memegang tongkat jabatan sebagai Kapolda Sumatra Utara. Setelah menjabat selama 1 tahun 2 bulan sebagai Kapolda Sumatra Utara, Paulus Waterpauw dipercaya menduduki jabatan sebagai Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas RI pada bulan Agustus 2018 dan pada bulan Oktober 2018 menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.

Selama kurang lebih 1 tahun menjabat sebagai analis kebijakan utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri, Paulus Waterpauw kembali dipercayakan menjabat sebaga Kapolda Papua sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST:/2569/IX/2019 tanggal 27 September 2019.

Paulus Waterpauw menjabat Kapolda Papua selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Penunjukan menjadi Kapolda Papua untuk kedua kalinya oleh Kapolri Jendral (Purn) Tito Karnavian kala itu bertepatan dengan maraknya unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah daerah di Papua.

Baca Juga :  Salah Satu Kampung Penghasil Gerabah Terbaik di Indonesia

Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus Waterpauw mempunyai strategi di antaranya menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata dan Kelompok Separatis Politik, antisipasi berita hoax dan ujaran kebencian, merubah mindset anggota Polda Papua dan masyarakat, serta kesiapan Pelaksanaan PON ke XX Tahun 2021 di Provinsi Papua.

Dibawah kepemimpinan Paulus Waterpauw, trend gangguan Kamtibmas terkait kejahatan konvensional di wilayah hukum Polda Papua mengalami penurunan diantaranya kasus Curanmor, Curas, Curat, dan pembunuhan.

Kerap berdinas di Papua, Paulus Waterpauw juga tak lepas dari urusan mengatasi gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Untuk mengatasi itu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, M.Si menunjuk Paulus Waterpauw sebagai Kasatgas Nemangkawi pada tanggal 13 Februari 2021.

Banyak pengungkapan kasus yang berhasil dilakukan, seperti yang diketahui pada akhir tahun 2020. Polda Papua berhasil melakukan pengungkapan kasus penjualan senjata api yang melibatkan oknum anggota Polri, PNS dan swasta serta pengungkapan jaringan penjualan senjata api Indonesia – Philipina di Kabupaten Nabire.

Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus Waterpauw juga banyak melakukan kegiatan bhakti sosial di Jayapura maupun di daerah lainnya yang ada di Provinsi Papua. Dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Papua, berbagai upaya telah dilakukan Polda Papua bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Daerah.

Selain itu, Paulus Waterpauw bekerja sama dengan Spirit of Papua dalam bhakti sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Selamat kepada Komjen Pol Drs. Paulus Waterpauw atas jabatan baru sebagai Kabaintelkam Polri, semoga amanah dan sukses dalam mengemban tugas yang dipercayakan oleh negara. Terima kasih telah memberikan dedikasi dan loyalitas selama menjabat sebagai Kapolda Papua, sehingga tanah Papua tetap aman dan damai. (fia/nat)

Komjen Pol Drs. Paulus Waterpauw ( FOTO: Humas Polda Papua)

Dua Hari di Papua, Kabaintelkam Polri Akan Mengikuti Serangkaian Tradisi Sertijab Kapolda Papua

JAYAPURA-Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Drs. Paulus Waterpauw resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggantikan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/318/II/2021 tertanggal 18 Februari 2021.

Setelah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, M.Si memberi kenaikan pangkat dari Inspektur Jenderal Polisi menjadi Komisaris Jenderal Polisi.

Paulus Waterpauw lahir di Fak-fak, Papua Barat pada 25 Oktober tahun 1963. Usai 10 tahun, Waterpauw pindah ke Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur untuk belajar SD YPK Surabaya Timur tahun 1976, SMP Negeri 6 Surabaya tahun 1980 dan SMA Negeri 5 Surabaya tahun 1983.

Kegemarannya dalam olahraga khususnya di bola volly terus ia tingkatkan. banyak prestasi yang didapatkan di cabang olahraga bola volly. Salah satunya terpilih untuk bermain di Malaysia dalam kejuaraan Asean mewakili Indonesia.

Paulus Waterpauw masuk Akademi kepolisian dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun 1987. Saat itu, Waterpauw ranking 12 dari 217 orang taruna dan lulus dengan pangkat letnan dua polisi.

Penempatan pertamanya di Polda Jawa Timur tepatnya di Polres Surabaya Timur.

Paulus Waterpauw mengakhiri masa lajangnya pada tanggal 29 Desember 1995 dengan meminang putri asal Sumatra Ny. Roma Megawati Pasaribu yang dikaruniai 3 orang anak yaitu Ruth Emmanuella Waterpauw, Denzel Piereto Waterpauw dan Raisa Serafina Waterpauw.

Setelah lulus dari PTIK, Paulus Waterpauw bertugas di ibu kota Jakarta menjadi Paban Muda pada Paban IV/Kam Sintel Polri.

Selama kurun waktu 3 tahun bertugas di Metro Jaya, beberapa jabatan telah diembannya. Seperti Kapolsek Metro Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat. Kemudian Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat dan Wakapolres Tanggerang Polda Metro Jaya.

Selanjutnya Waterpauw mengikuti pendidikan Sespim Polri di Lembang Polri pada tahun 2002.

Setelah lulus Sespim Polri, Paulus Waterpauw kembali ke tanah kelahirannya dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika. Dimana saat itu, Mimika kerap terjadi perang suku. Namun tak lama setelah bertugas di Mimika, konflik dua kelompok warga pun reda.

Baca Juga :  Kantor Dinas Pendidikan Jadi Alternatif

Dua tahun menjabat sebagai Kapolres Mimika, Paulus Waterpauw dpercaya menjabat sebagai Kapolres Jayapura Kota.

Selama kurun waktu 1 tahun menjabat sebagai Kapolres Jayapura Kota, Paulus Waterpauw dipercaya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua karena kepiawaiyannya dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Tahun 2006 merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Dimana Waterpauw yang merupakan putra Papua, dipercayakan menjadi komandan Upacara 17 Agustus di Istana Negara Jakarta.

Setelah itu, tahun 2009 dirinya ditarik ke Mabes Polri menjadi penyidik Utama tingkat II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri selama 1 tahun.

Tahun 2010, Paulus Waterpauw diangkat menjadi Widyaiswara Madya Sespim Polri. Belum lama menjabat, ia langsung dipercaya menjadi Wakapolda Papua mendampingi Irjen Pol Drs. Bekto Suprapto. Selama kurang lebih 3 tahun menjabat sebagai Wakapolda Papua, Paulus Waterpauw dipercayakan menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

Menjabat sebagai Kapolda Papua Barat selama 1 tahun, anak asli suku Kamoro ini mendapat kepercayaan menjabat sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Pol Drs. Yotje Mende.

Menjabat kurang lebih selama kurang lebih 2 tahun, Paulus Waterpauw dipercayakan menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

Jabatan Wakabaintekam diembannya selama kurang lebih dua bulan. Selanjutnya ia kembali dipercayakan memegang tongkat jabatan sebagai Kapolda Sumatra Utara. Setelah menjabat selama 1 tahun 2 bulan sebagai Kapolda Sumatra Utara, Paulus Waterpauw dipercaya menduduki jabatan sebagai Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas RI pada bulan Agustus 2018 dan pada bulan Oktober 2018 menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.

Selama kurang lebih 1 tahun menjabat sebagai analis kebijakan utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri, Paulus Waterpauw kembali dipercayakan menjabat sebaga Kapolda Papua sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST:/2569/IX/2019 tanggal 27 September 2019.

Paulus Waterpauw menjabat Kapolda Papua selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Penunjukan menjadi Kapolda Papua untuk kedua kalinya oleh Kapolri Jendral (Purn) Tito Karnavian kala itu bertepatan dengan maraknya unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah daerah di Papua.

Baca Juga :  Komnas HAM Turunkan Tim ke Mimika

Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus Waterpauw mempunyai strategi di antaranya menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata dan Kelompok Separatis Politik, antisipasi berita hoax dan ujaran kebencian, merubah mindset anggota Polda Papua dan masyarakat, serta kesiapan Pelaksanaan PON ke XX Tahun 2021 di Provinsi Papua.

Dibawah kepemimpinan Paulus Waterpauw, trend gangguan Kamtibmas terkait kejahatan konvensional di wilayah hukum Polda Papua mengalami penurunan diantaranya kasus Curanmor, Curas, Curat, dan pembunuhan.

Kerap berdinas di Papua, Paulus Waterpauw juga tak lepas dari urusan mengatasi gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Untuk mengatasi itu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, M.Si menunjuk Paulus Waterpauw sebagai Kasatgas Nemangkawi pada tanggal 13 Februari 2021.

Banyak pengungkapan kasus yang berhasil dilakukan, seperti yang diketahui pada akhir tahun 2020. Polda Papua berhasil melakukan pengungkapan kasus penjualan senjata api yang melibatkan oknum anggota Polri, PNS dan swasta serta pengungkapan jaringan penjualan senjata api Indonesia – Philipina di Kabupaten Nabire.

Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus Waterpauw juga banyak melakukan kegiatan bhakti sosial di Jayapura maupun di daerah lainnya yang ada di Provinsi Papua. Dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Papua, berbagai upaya telah dilakukan Polda Papua bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Daerah.

Selain itu, Paulus Waterpauw bekerja sama dengan Spirit of Papua dalam bhakti sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Selamat kepada Komjen Pol Drs. Paulus Waterpauw atas jabatan baru sebagai Kabaintelkam Polri, semoga amanah dan sukses dalam mengemban tugas yang dipercayakan oleh negara. Terima kasih telah memberikan dedikasi dan loyalitas selama menjabat sebagai Kapolda Papua, sehingga tanah Papua tetap aman dan damai. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya