
Warga Tak Mendengar Adanya Bunyi Tembakan Saat Kejadian
JAYAPURA- Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi (PWY) Kolonel Inf Binsar P. Sianipar memastikan bahwa helikopter MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di Pegunungan Bintang sejak 28 Juni tahun 2019 silam, jatuh akibat cuaca.
Pernyataan Korem ini menyusul adanya pengakuan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang mengklaim bahwa merekalah yang melakukan penembakan terhadap helikopter tersebut.
āSaya pribadi menyatakan bahwa pesawat itu jatuh akibat cuaca. Setahu saya di daerah Pegunungan Bintang itu tidak ada mereka yang bersenjata,ā tegas Binsar Sianipar saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (7/2).
Sebagaimana ia melihat dari kondisi medan yang ada di Pegunungan Bintang bahwa helikopter tersebut jatuh karena cuaca. Sebab saat kejadian itu di Pegunungan Bintang cuaca sedang berkabut dan helikopter berada di ketinggian.
āTidak ada sangkut pautnya helikopter jatuh akibat ditembaki, karena masyarakat juga tidak mendengar suara tembakan saat kejadian tanggal 28 Juni lalu itu,ā terangnya.
Sebelumnya, pasca helikopter dinyatakan hilang kontak pada 28 Juni tahun 2019, Danrem Binsar Sianipar langsung terbang ke Pegunungan Bintang untuk melakukan upaya pencarian, dimana dari informasi masyarakat setempat mendengar arah helikopter ke arah gunung yang saat itu cuaca berubah dan berkabut.
āMungkin di arah ketinggian itulah mereka terperangkap hingga mengakibatkan Heli jatuh, apalagi saat ini adalah musim penghujan,ā bebernya.
Sampai saat ini lanjut Binsar, helikopter yang mengangkut sebanyak 12 orang yang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel masih dalam proses pencarian.
āDoakan saja semoga bisa ditemukan dalam waktu dekat ini, keluarga korban hingga saat ini masih menanyakan keberadaan ayah, suami dan anak mereka. Pencarian akan terus kami lakukan karena bagaimanapun ini persoalan kemanusiaan,ā tuturnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat jika melihat atau mendapatkan informasi adanya Heli MI-17 yang jatuh bisa memberikan informasi kepada koramil setempat.
Saat disinggung soal adanya temuan senjata, Danrem Binsar Panjaitan belum bisa memastikan hal itu. (fia/nat)