Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Panglima TNI:  Kami Tak Mau Dipancing, Tetap Pendekatan Persuasif

JAKARTA-Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa pihaknya menggunakan pendekatan secara persuasif dan tidak melakukan kekerasan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Sebab, kata dia, penggunaan kekerasan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat.

“Kami enggak mau tadi dipancing dengan hal-hal yang sifatnya frontal harus dengan cara-cara kekerasan sehingga yang terdampak, yang rugi pasti akan masyarakat, yang rugi masyarakat. Jadi saya enggak mau, sehingga ya kita tempuh dengan cara-cara yang persuasif,” kata Yudo ditemui usai rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9) kemarin.

Baca Juga :  Tunggu Keputusan Mendikbud, Gubernur dan Wali Kota

Dia menegaskan pula bahwa upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terus dilakukan dengan berkoordinasi bersama sejumlah pihak.

“Progres tetap kami cari, kami tetap mengutamakan tadi dengan persuasif, dengan bupati, PJ Bupati Nduga, juga dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,” kata dia. (fia/antara/wen)

JAKARTA-Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa pihaknya menggunakan pendekatan secara persuasif dan tidak melakukan kekerasan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Sebab, kata dia, penggunaan kekerasan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat.

“Kami enggak mau tadi dipancing dengan hal-hal yang sifatnya frontal harus dengan cara-cara kekerasan sehingga yang terdampak, yang rugi pasti akan masyarakat, yang rugi masyarakat. Jadi saya enggak mau, sehingga ya kita tempuh dengan cara-cara yang persuasif,” kata Yudo ditemui usai rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9) kemarin.

Baca Juga :  Keterlambatan Pembayaran Mulai Berimbas pada Mahasiswa Dalam Negeri

Dia menegaskan pula bahwa upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terus dilakukan dengan berkoordinasi bersama sejumlah pihak.

“Progres tetap kami cari, kami tetap mengutamakan tadi dengan persuasif, dengan bupati, PJ Bupati Nduga, juga dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,” kata dia. (fia/antara/wen)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya