Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Ekspose Kinerja Pemrov, Singgung Juga Mutilasi Empat Warga di Mimika

Miras, Narkoba Jenis Sabu dan Ganja Merupakan Penyakit Masyarakat

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua melakukan kegiatan ekspose kinerja Bidang Sosial, Politik dan Pemberdayaan Masyarakat di Kantor Kominfo, Selasa (6/9). Kegiatan tersebut dihadiri beberapa kepala dinas terkait.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua, Musa Isir menyampaikan, Minuman Keras (Miras), narkoba jenis sabu dan ganja merupakan penyakit masyarakat hingga kini.

“Hal hal yang menganggu kondisi stabilitas di daerah kita lakukan kerjasama dengan instansi terkait,” kata Kesbangpol Musa Isir dalam paparannya saat ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua.

Musa Isir menyebut situasi Kamtibmas Papua terkini tahun 2022 diawali dengan bencana alam embun beku dan hujan es di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang menyebabkan masyarakat kekurangan bahan makanan. Namun, Pemrov telah mengatasi hal itu.

Baca Juga :  Jangan Bingungkan Masyarakat Soal Ibu Kota dan Pemekaran Papua Tengah

Selain itu, aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa kabupaten yang melakukan beberapa kejahatan.

“Walaupun ada riak riak kecil yang terjadi di Papua, tapi berdasarkan kenyataan kondisi yang kita lihat selama ini teratasi. Seperti kejadian di Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Puncak, Nduga, Yahukimo, Pania dan penembakan nelayan Merauke oleh Tentara PNG,” terangnya.

“Yang lagi ramai saat ini kasus mutilasi terhadap empat warga sipil di Kabupaten Timika yang diduga dilakukan oleh anggota TNI, kasus ini telah mendapat sorotan dan atensi dari panglima TNI dan Komnas HAM untuk segera dilakukan proses hukum yang adil dan transparan,” sambungnya.

Terhadap situasi seperti ini, Musa Isir meminta wartawan bisa menampilkan informasi yang bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Sehingga aktivitas tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu.

Baca Juga :  Pemprov Harus Berperang Aktif Memenuhi Hak-hak Perempuan Papua

Terkait dengan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan anggota TNI terhadap empat warga sipil di Mimika, Komnas HAM Papua meminta pihak Kepolisian melakukan upaya secara maksimal dalam upaya pencarian dan pengejaran salah satu terduga pelaku yang masih bersatus DPO.

Selain itu Komnas HAM juga meminta agar proses identifikasi jasad korban diumumkan segera sehingga bisa dimakamkan pihak keluarga.

Sebelumnya, pada 22 Agustus 2022 sekira pukul 21.50 WIT di SP 1 Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika telah terjadi pembunuhan terhadap empat orang masyarakat Nduga yang dilakukan delapan anggota TNI.

Setelah melakukan pembunuhan, semua korban dipotong kepalanya dan kedua kakinya dan dimasukan ke dalam karung. Selanjutnya dibuang di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. (fia/wen)

Miras, Narkoba Jenis Sabu dan Ganja Merupakan Penyakit Masyarakat

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua melakukan kegiatan ekspose kinerja Bidang Sosial, Politik dan Pemberdayaan Masyarakat di Kantor Kominfo, Selasa (6/9). Kegiatan tersebut dihadiri beberapa kepala dinas terkait.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua, Musa Isir menyampaikan, Minuman Keras (Miras), narkoba jenis sabu dan ganja merupakan penyakit masyarakat hingga kini.

“Hal hal yang menganggu kondisi stabilitas di daerah kita lakukan kerjasama dengan instansi terkait,” kata Kesbangpol Musa Isir dalam paparannya saat ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua.

Musa Isir menyebut situasi Kamtibmas Papua terkini tahun 2022 diawali dengan bencana alam embun beku dan hujan es di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang menyebabkan masyarakat kekurangan bahan makanan. Namun, Pemrov telah mengatasi hal itu.

Baca Juga :  Waspada Gelombang Tinggi dan Permukaan Air Laut

Selain itu, aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa kabupaten yang melakukan beberapa kejahatan.

“Walaupun ada riak riak kecil yang terjadi di Papua, tapi berdasarkan kenyataan kondisi yang kita lihat selama ini teratasi. Seperti kejadian di Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Puncak, Nduga, Yahukimo, Pania dan penembakan nelayan Merauke oleh Tentara PNG,” terangnya.

“Yang lagi ramai saat ini kasus mutilasi terhadap empat warga sipil di Kabupaten Timika yang diduga dilakukan oleh anggota TNI, kasus ini telah mendapat sorotan dan atensi dari panglima TNI dan Komnas HAM untuk segera dilakukan proses hukum yang adil dan transparan,” sambungnya.

Terhadap situasi seperti ini, Musa Isir meminta wartawan bisa menampilkan informasi yang bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Sehingga aktivitas tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu.

Baca Juga :  Injil Itu Membawa Kedamaian, Pemimpin Masa Depan Harus Takut akan Tuhan

Terkait dengan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan anggota TNI terhadap empat warga sipil di Mimika, Komnas HAM Papua meminta pihak Kepolisian melakukan upaya secara maksimal dalam upaya pencarian dan pengejaran salah satu terduga pelaku yang masih bersatus DPO.

Selain itu Komnas HAM juga meminta agar proses identifikasi jasad korban diumumkan segera sehingga bisa dimakamkan pihak keluarga.

Sebelumnya, pada 22 Agustus 2022 sekira pukul 21.50 WIT di SP 1 Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika telah terjadi pembunuhan terhadap empat orang masyarakat Nduga yang dilakukan delapan anggota TNI.

Setelah melakukan pembunuhan, semua korban dipotong kepalanya dan kedua kakinya dan dimasukan ke dalam karung. Selanjutnya dibuang di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya