Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Akan Dorong Unmus Buka Fakultas Kedokteran

Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT

MERAUKE– Dengan disahkannya Undang-undang kesehatan, maka peluang untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) di berbagai universitas dimungkinkan. Beberapa perguruan tinggi di pulau jawa ramai-rami membuka FK.

Ya, sebut saja Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), bahkan Institut Pertanian Bogor (IPB) pun bakal membuka jurusan tersebut.

Dari dua perguruan tinggi yang sudah membuka pendaftaran yakni ITS dan UNNES jumlah calon mahasiswa membludak. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan dokter sangat tinggi sementara lembaga pendidikan yang membuka FK sangat dibatasi.

  Nah, untuk tiga DOB, baru Papua Selatan yang “mulai melirik” dan mendorong Universitas Musamus (Unmus) untuk kedepannya dapat membuka Fakultas Kedokteran. Tujuannya sangat jelas untuk mengatasi kekurangan dokter yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun di bumi Animha.

Baca Juga :  Sakit dan Terperosok ke Parit, Seorang Pria Tewas

  Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, mengaku akan berkoordinasi dengan Rektor dan jajaran pimpinan Universitas Negeri Musamus Merauke untukmembicarakan hal-hal apa yang dibutuhkan untuk bisa  mendorong berdirinya fakultas kedokteraan di Unmus Merauke.

‘’Sebagaimana kita ketahui bahwa yang berhak menyelenggarakan pendidikan kedokteran itu hanya universitas. Makanya kita tidak pernah ketemu ada akademi kedokteran, sekolah tinggi kedokteran atau politeknik kedokteran.  Memang tidak bisa. Hanya universitas yang bisa memiliki kedokteran,’’ katanya.

Di Indonesia, lanjut dia, ada sekitar 4.712 perguruan tinggi yang terdiri dari akademi, sekolah tinggi dan universitas. Dan dari universitas negeri yang punya fakultas kedokteran hanya 147 universitas. Sementara di Papua, hanya 2 universitas yang memiliki fakultas kedokteran yakni Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Negeri Papua (Unipa).

‘’Kita harapkan di wilayah Selatan kita juga bisa punya fakultas kedokteran di Universitas Negeri Musamus,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Anak Buah Goliath Tabuni Dibekuk

Disinggung soal jumlah dokter yang ada di Papua Selatan saat ini apakah sudah ideal,  Apolo Safanpo menjelaskan bahwa jumlah penduduk  terus bertambah. Begitu juga sarana prasarana kesehatan terus  berkembang. Dengan begitu, kebutuhan negara kedokteran, tenaga medis juga terus berkembang.

‘’Walaupun saat ini kita sudah memiliki sejumlah dokter umum dan spesialis, tapi tentu kedepan kita akan memerlukan tenaga-tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya,’’ pungkasnya.

  Secara terpisah, Rektor Unmus Merauke Dr. Drs. Beatus Tambaip, MA yang dihubungi media ini terkait dengan rencana Unmus kedepan menghadirkan Fakultas Kedokteran mengaku sedang berada di luar Merauke.

   Sekadar diketahui, dengan disahkannya UU Kesehatan yang baru memungkinkan universitas dapat membuka fakultas kledokteran yang selama ini pendiriannya sangat dibatasi. (ulo/wen)   

Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT

MERAUKE– Dengan disahkannya Undang-undang kesehatan, maka peluang untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) di berbagai universitas dimungkinkan. Beberapa perguruan tinggi di pulau jawa ramai-rami membuka FK.

Ya, sebut saja Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), bahkan Institut Pertanian Bogor (IPB) pun bakal membuka jurusan tersebut.

Dari dua perguruan tinggi yang sudah membuka pendaftaran yakni ITS dan UNNES jumlah calon mahasiswa membludak. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan dokter sangat tinggi sementara lembaga pendidikan yang membuka FK sangat dibatasi.

  Nah, untuk tiga DOB, baru Papua Selatan yang “mulai melirik” dan mendorong Universitas Musamus (Unmus) untuk kedepannya dapat membuka Fakultas Kedokteran. Tujuannya sangat jelas untuk mengatasi kekurangan dokter yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun di bumi Animha.

Baca Juga :  Hanya Ditutup Tiga Hari

  Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, mengaku akan berkoordinasi dengan Rektor dan jajaran pimpinan Universitas Negeri Musamus Merauke untukmembicarakan hal-hal apa yang dibutuhkan untuk bisa  mendorong berdirinya fakultas kedokteraan di Unmus Merauke.

‘’Sebagaimana kita ketahui bahwa yang berhak menyelenggarakan pendidikan kedokteran itu hanya universitas. Makanya kita tidak pernah ketemu ada akademi kedokteran, sekolah tinggi kedokteran atau politeknik kedokteran.  Memang tidak bisa. Hanya universitas yang bisa memiliki kedokteran,’’ katanya.

Di Indonesia, lanjut dia, ada sekitar 4.712 perguruan tinggi yang terdiri dari akademi, sekolah tinggi dan universitas. Dan dari universitas negeri yang punya fakultas kedokteran hanya 147 universitas. Sementara di Papua, hanya 2 universitas yang memiliki fakultas kedokteran yakni Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Negeri Papua (Unipa).

‘’Kita harapkan di wilayah Selatan kita juga bisa punya fakultas kedokteran di Universitas Negeri Musamus,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Edarkan Uang Palsu, Seorang Mahasiswa Diamankan Polisi 

Disinggung soal jumlah dokter yang ada di Papua Selatan saat ini apakah sudah ideal,  Apolo Safanpo menjelaskan bahwa jumlah penduduk  terus bertambah. Begitu juga sarana prasarana kesehatan terus  berkembang. Dengan begitu, kebutuhan negara kedokteran, tenaga medis juga terus berkembang.

‘’Walaupun saat ini kita sudah memiliki sejumlah dokter umum dan spesialis, tapi tentu kedepan kita akan memerlukan tenaga-tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya,’’ pungkasnya.

  Secara terpisah, Rektor Unmus Merauke Dr. Drs. Beatus Tambaip, MA yang dihubungi media ini terkait dengan rencana Unmus kedepan menghadirkan Fakultas Kedokteran mengaku sedang berada di luar Merauke.

   Sekadar diketahui, dengan disahkannya UU Kesehatan yang baru memungkinkan universitas dapat membuka fakultas kledokteran yang selama ini pendiriannya sangat dibatasi. (ulo/wen)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya