WAMENA – Badan Pekerja GKI Baliem Yalimo mengaku kecewa dan ikut berduka atas aksi penembakan dua tukang mereka di Kampung Air Garam Distrik Asotipo. Keduanya adalah Saepudin dan Rahmat Hidayat yang merupakan pekerja di gedung Gereja Imanuel Air Garam tersebut.
Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo Pdt Edwar Su mengaku dikagetkan dengan peristiwa penembakan tersebut karena selama ini kejadian seperti itu belum pernah terjadi di lingkungan gereja dan jemaat GKI Air Garam. Ini yang pertama dan membuat badan pekerja klasis ikut berduka sekaligus kecewa.
“Harusnya lokasi gereja yang sebenarnya harus menjadi tempat yang aman untuk umat, apalagi ini dalam pergumulan untuk pembangunan gereja baru namun peristiwa ini bisa terjadi kepada pekerja melakukan pembangunan gedung gereja tersebut,” ungkapnya saat di temui di Polres Jayawijaya.
Edward juga mengimbau kepada seluruh umat GKI untuk terus berdoa agar Tuhan bekerja, kuatkan keluarga dan untuk pelaku biarkan Tuhan yang berproses untuk kejadian hari ini. Dikatakan hari ini semua menginginkan keamanan bahkan Klasis GKI Baliem Yalimo juga sudah mengibau kepada warga jemaat agar dengan kondisi hari ini mungkin aktifitas di luar rumah bisa dikurangi.
“Peristiwa ini diluar dugaan, oleh karena itu untuk pelayanan keluar dari gereja juga harus di batasi karena situasi dan kondisi hari ini kita tidak tahu status daerah ini seperti apa dan kapan ini berakhir,” kata Ketua Klasis Kepala Kampung Air Garam yang juga ketua panitia pembangunan Gereja GKI Imanuel Air Garam Yustinus Kuantapo.