Friday, May 9, 2025
23.7 C
Jayapura

RSUD Biak Kini Jadi Pusat Unggulan Neurologi di Papua

Tak hanya itu, RSUD Biak juga memiliki alat Neurorestoration Engineering di poliklinik. Alat ini berfungsi memperbaiki potensi kecacatan pasca perawatan neurologi. Namun, dengan hadirnya Bangsal Neurologi yang baru, pelayanan akan menjadi lebih terintegrasi.

“Dengan adanya Bangsal Neurologi ini, bisa menjadi pusat pelayanan dari awal hingga ke tahap akhir, agar bisa terkomprehensif pasien itu dirawat di ruang Neurologi,” terang Dr. Gerard.

Ruang Neurologi ini juga dilengkapi dengan High Care Unit (HCU) yang krusial untuk pengawasan pasien neurologi yang akan menjalani terapi Ateplase.

“Dimana kasus strok di bawah 4 jam, kita sudah bisa menyuntikkan penghancur sumbatan pembuluh darah, dan pasien bisa langsung sembuh seperti sedia kala. Itulah fungsi dari ruang HCU ini di bangsal Neurologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, program Cold Stroke bisa kita jalankan. Kalau bisa jalan Cold Strokeini, berarti ini yang pertama di Papua,” tegasnya.

Baca Juga :  Warga Harus Mandiri Lakukan Perekaman KTP Elektronik

Dr. Gerard menambahkan bahwa program Cold Stroke memiliki potensi besar dalam menekan angka kecacatan akibat stroke dengan penanganan cepat pada fase awal penyumbatan. Pasien yang datang setelah melewati 24 jam akan ditangani di Laboratorium Kateterisasi (Cat Lab).

Fasilitas neurologi di RSUD Biak ini diharapkan menjadi rujukan utama di Tanah Papua, bahkan telah menerima pasien rujukan dari Jayapura, Manokwari, Sorong, dan daerah lainnya.

RSUD Biak juga menjalin kerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan, yang akan menambah sumber daya ahli neurologi di masa depan. “Dengan perkembangan ini, nanti dari Undip juga akan belajar di sini, sehingga kita ada fase untuk pelayanan dan juga pendidikan,” ujar Dr. Gerard.

Baca Juga :  Awas Kluster PON Papua!

Dalam hal kapasitas pelayanan, RSUD Biak saat ini mampu melayani rata-rata hingga 60 pasien neurologi per hari, dengan potensi maksimal mencapai 80 pasien, termasuk pasien baru dan pasien rujukan. Dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang terus berkembang, RSUD Biak semakin memantapkan diri sebagai pusat rujukan neurologi terdepan di Papua. (Il/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Tak hanya itu, RSUD Biak juga memiliki alat Neurorestoration Engineering di poliklinik. Alat ini berfungsi memperbaiki potensi kecacatan pasca perawatan neurologi. Namun, dengan hadirnya Bangsal Neurologi yang baru, pelayanan akan menjadi lebih terintegrasi.

“Dengan adanya Bangsal Neurologi ini, bisa menjadi pusat pelayanan dari awal hingga ke tahap akhir, agar bisa terkomprehensif pasien itu dirawat di ruang Neurologi,” terang Dr. Gerard.

Ruang Neurologi ini juga dilengkapi dengan High Care Unit (HCU) yang krusial untuk pengawasan pasien neurologi yang akan menjalani terapi Ateplase.

“Dimana kasus strok di bawah 4 jam, kita sudah bisa menyuntikkan penghancur sumbatan pembuluh darah, dan pasien bisa langsung sembuh seperti sedia kala. Itulah fungsi dari ruang HCU ini di bangsal Neurologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, program Cold Stroke bisa kita jalankan. Kalau bisa jalan Cold Strokeini, berarti ini yang pertama di Papua,” tegasnya.

Baca Juga :  Kapolda: Kejar dan Tangkap Penyebar Teror di Borme

Dr. Gerard menambahkan bahwa program Cold Stroke memiliki potensi besar dalam menekan angka kecacatan akibat stroke dengan penanganan cepat pada fase awal penyumbatan. Pasien yang datang setelah melewati 24 jam akan ditangani di Laboratorium Kateterisasi (Cat Lab).

Fasilitas neurologi di RSUD Biak ini diharapkan menjadi rujukan utama di Tanah Papua, bahkan telah menerima pasien rujukan dari Jayapura, Manokwari, Sorong, dan daerah lainnya.

RSUD Biak juga menjalin kerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan, yang akan menambah sumber daya ahli neurologi di masa depan. “Dengan perkembangan ini, nanti dari Undip juga akan belajar di sini, sehingga kita ada fase untuk pelayanan dan juga pendidikan,” ujar Dr. Gerard.

Baca Juga :  Ferry Kombo dan Alexander Gobay Bebas

Dalam hal kapasitas pelayanan, RSUD Biak saat ini mampu melayani rata-rata hingga 60 pasien neurologi per hari, dengan potensi maksimal mencapai 80 pasien, termasuk pasien baru dan pasien rujukan. Dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang terus berkembang, RSUD Biak semakin memantapkan diri sebagai pusat rujukan neurologi terdepan di Papua. (Il/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya