Monday, April 7, 2025
26.7 C
Jayapura

PSU Bukan Penyebab Utama Kelesuan Ekonomi di Papua

JAYAPURA – Sebagian pedagang di pasar dan ritel modern di Jayapura belakangan mengeluhkan sepinya pembeli. Pertumbuhan ekonomi yang kebanyakan dari sektor jasa ini khusus di Jayapura atau Papua ikut berimbas. Lesu. Para pengusaha ini mengaku hal ini disebabkan adanya efisiensi anggaran, diperparah lagi dengan adanya pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua yang menyerap uang ratusan miliar.

Skeptisnya, jika tak ada PSU paling tidak uang tersebut masih bisa digunakan untuk perputaran uang di Papua. Terkait ini pemerintah Provinsi Papua, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua, Jeri Agus Yudianto menyebut PSU Pilgub Papua bukan penyebab utama dari kelesuan ekonomi.

“Kalau mempengaruhi ruang fiskal Pemprov pastinya iya, namun putusan Mahkamah Konstitusim (MK) tersebut adalah, amanat Undang-undang yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari demokrasi,” kata Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (4/4).

Baca Juga :  Partai Final Penuh Emosi

Kata Jeri, diberbagai kesempatan Pj. Gubernur Papua mengingatkan kepada penyelenggara PSU dan badan adhoc lainnya agar mengedepankan prinsip-prinsip efiseinsi dan profesionalitas pada penyelenggaraan PSU Pilgub Papua. Selain itu  kelesuan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat dan  gejolak ekonomi regional atau global.

“Efisensi fiskal pemerintah juga ada relevansinya, tidak hanya di Papua. Melainkan secara  merata di semua daerah, namun masyarakat dan pelaku usaha diharapkan tetap tenang dan tetap bekerja seperti biasanya,” ujarnya.

Kata Jeri, perlunya meningkatkan pola konsumsi pangan atau produk UMKM  lokal untuk meningkat perekonomian daerah. Juga memanfaatkan pekerangan untuk tanaman atau ternak  produktif guna menjaga ketahanan pangan. Lebih dari itu sambung Jeri, menjaga konduktifitas. Sehingga pemerintah, Pemda dan semua stakeholder bisa bersama bergandengan tangan mengurai masalah ini dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Papua.

Baca Juga :  Kamtibmas di Boven Digoel Berangsur Aman

Adapun upaya yang dilakukan untuk mendorong geliat ekonomi tetap jalan adalah meningkatkan pola konsumsi pangan/produk UMKM lokal untuk meningkat perekonomian daerah, dan juga memanfaatkan pekerangan untuk tanaman dan ternak  produktif guna menjaga ketahanan pangan.

“Lebih dari itu, mengajak semua komponen masyarakat menjaga konduktifitas. Mari bergandengan tangan mengurai masalah ini dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Sebagian pedagang di pasar dan ritel modern di Jayapura belakangan mengeluhkan sepinya pembeli. Pertumbuhan ekonomi yang kebanyakan dari sektor jasa ini khusus di Jayapura atau Papua ikut berimbas. Lesu. Para pengusaha ini mengaku hal ini disebabkan adanya efisiensi anggaran, diperparah lagi dengan adanya pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua yang menyerap uang ratusan miliar.

Skeptisnya, jika tak ada PSU paling tidak uang tersebut masih bisa digunakan untuk perputaran uang di Papua. Terkait ini pemerintah Provinsi Papua, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua, Jeri Agus Yudianto menyebut PSU Pilgub Papua bukan penyebab utama dari kelesuan ekonomi.

“Kalau mempengaruhi ruang fiskal Pemprov pastinya iya, namun putusan Mahkamah Konstitusim (MK) tersebut adalah, amanat Undang-undang yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari demokrasi,” kata Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (4/4).

Baca Juga :  14 Pemda Termasuk Pemprov Papua Belum Ajukan Pencairan Otsus Tahap II

Kata Jeri, diberbagai kesempatan Pj. Gubernur Papua mengingatkan kepada penyelenggara PSU dan badan adhoc lainnya agar mengedepankan prinsip-prinsip efiseinsi dan profesionalitas pada penyelenggaraan PSU Pilgub Papua. Selain itu  kelesuan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat dan  gejolak ekonomi regional atau global.

“Efisensi fiskal pemerintah juga ada relevansinya, tidak hanya di Papua. Melainkan secara  merata di semua daerah, namun masyarakat dan pelaku usaha diharapkan tetap tenang dan tetap bekerja seperti biasanya,” ujarnya.

Kata Jeri, perlunya meningkatkan pola konsumsi pangan atau produk UMKM  lokal untuk meningkat perekonomian daerah. Juga memanfaatkan pekerangan untuk tanaman atau ternak  produktif guna menjaga ketahanan pangan. Lebih dari itu sambung Jeri, menjaga konduktifitas. Sehingga pemerintah, Pemda dan semua stakeholder bisa bersama bergandengan tangan mengurai masalah ini dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Papua.

Baca Juga :  Disetubuhi Lima Kali, Anak Dibawah Umur Dilarikan ke RS

Adapun upaya yang dilakukan untuk mendorong geliat ekonomi tetap jalan adalah meningkatkan pola konsumsi pangan/produk UMKM lokal untuk meningkat perekonomian daerah, dan juga memanfaatkan pekerangan untuk tanaman dan ternak  produktif guna menjaga ketahanan pangan.

“Lebih dari itu, mengajak semua komponen masyarakat menjaga konduktifitas. Mari bergandengan tangan mengurai masalah ini dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya