Friday, May 10, 2024
25.7 C
Jayapura

Dinkes Pastikan Pelayanan Kesehatan di Amuma Tidak Terganggu

Ia pun mengimbau seluruh elemen masyarakat jika ada pelayanan pelayanan pemerintah di bidang apapun, diminta dukungan dari masyarakat untuk ikut membantu dan mengamankan. Terlebih program pemerintah di bidang kesehatan, karena pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Masyarakat kita membutuhkan layanan kesehatan, saya berharap seluruh elemen masyarakat dapat menerima dengan baik atau dapat saling membantu ketika ada petugas Nakes yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” pintanya.

Terkait dengan penyerangan lima orang Nakes, dr Ronny menyatakan bahwa adanya salah pengertian atau salah paham dari masyarakat setempat akan kehadiran Nakes di daerah tersebut.

“Penduduk di sana (Amuma -red) pikirnya tenaga kesehatan tersebut menyamar jadi Intel. Padahal, memang murni mereka adalah tenaga kesehatan. Para Nakes tersebut sempat dianiaya, hingga akhirnya menunjukan tanda pengenal barulah masyaraat yakin kalau itu memang petugas kesehatan,” terangnya.

Baca Juga :  102 Formasi PPPK Tenaga Kesehatan di Mimika Tidak ada Pelamar

Mengantisipasi hal serupa tidak terulang lagi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan akan berkoirdninasi dengan teman teman di kabupaten untuk mengadvokasi stakeholder terkait. Dalam rangka bagaimana memberikan kenyamanan dan keamanan bagi petugas kesehatan lewat pemerintah daerah, bupati, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Perlunya komunikasi dengan semua pihak sehingga bisa menerima tenaga kesehatan di daerah, dengan demikian petugas kesehatan merasa aman dan nyamana dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya, sekelompok orang melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap sejumlah petugas kesehatan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Sebanyak 5 tenaga kesehatan menjadi korban dalam penyerangan yang dilakukan sekitar 20 orang. Adapun penyerangan bermula ketika para Nakes sedang mengecek fakta terkait bencana kelaparan di daerah tersebut, hingga kemudian diserang. (fia/wen)

Baca Juga :  Pangdam XVII/Cenderawasih: Lima Kabupaten Rawa Gangguan Keamanan

Ia pun mengimbau seluruh elemen masyarakat jika ada pelayanan pelayanan pemerintah di bidang apapun, diminta dukungan dari masyarakat untuk ikut membantu dan mengamankan. Terlebih program pemerintah di bidang kesehatan, karena pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Masyarakat kita membutuhkan layanan kesehatan, saya berharap seluruh elemen masyarakat dapat menerima dengan baik atau dapat saling membantu ketika ada petugas Nakes yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” pintanya.

Terkait dengan penyerangan lima orang Nakes, dr Ronny menyatakan bahwa adanya salah pengertian atau salah paham dari masyarakat setempat akan kehadiran Nakes di daerah tersebut.

“Penduduk di sana (Amuma -red) pikirnya tenaga kesehatan tersebut menyamar jadi Intel. Padahal, memang murni mereka adalah tenaga kesehatan. Para Nakes tersebut sempat dianiaya, hingga akhirnya menunjukan tanda pengenal barulah masyaraat yakin kalau itu memang petugas kesehatan,” terangnya.

Baca Juga :  Pangdam XVII/Cenderawasih: Lima Kabupaten Rawa Gangguan Keamanan

Mengantisipasi hal serupa tidak terulang lagi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan akan berkoirdninasi dengan teman teman di kabupaten untuk mengadvokasi stakeholder terkait. Dalam rangka bagaimana memberikan kenyamanan dan keamanan bagi petugas kesehatan lewat pemerintah daerah, bupati, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Perlunya komunikasi dengan semua pihak sehingga bisa menerima tenaga kesehatan di daerah, dengan demikian petugas kesehatan merasa aman dan nyamana dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya, sekelompok orang melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap sejumlah petugas kesehatan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Sebanyak 5 tenaga kesehatan menjadi korban dalam penyerangan yang dilakukan sekitar 20 orang. Adapun penyerangan bermula ketika para Nakes sedang mengecek fakta terkait bencana kelaparan di daerah tersebut, hingga kemudian diserang. (fia/wen)

Baca Juga :  Pleno Distrik Japsel dan Abe Masih Alot, Pleno Kota Jayapura Molor Lagi?

Berita Terbaru

Artikel Lainnya