Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Awas Kluster PON Papua!

29 Atlet, Ofisial dan Panpel Terpapar Covid-19
JAYAPURA-Sejak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 berlangsung, hingga tanggal 5 Oktober kemarin sudah ditemukan 29 kasus Covid-19 di empat kluster PON XX Papua yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Papua mengakui adanya 29 kasus Covid-19 yang menimpa atlet dan official yang mengikuti perhelatan PON XX Papua di empat kluster.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, SpOG(K) mengatakan, dari 29 atlet, ofisial dan panitia pelaksana (Panpel) yang terpapar Covid-19, satu orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara 28 orang lainnya masih menjalani perawatan dengan kondisi tanpa gejala dan gejala ringan.
“Saat ini para atlet maupun ofisial ini sudah ditangani baik isolasi terpadu maupun di rumah sakit yang sudah disiapkan. Total kasus para atlet, ofisial dan Panpel sebanyak 29 kasus, namun 1 kasus sudah dinyatakan sembuh. Sementara 28 lainnya masih dalam tahap isolasi penyembuhan, dengan gejala yang dialami tanpa gejala dan gejala ringan,” jelas dr. Sumule melalui zoom meeting, Rabu (5/10).
Dikatalan, 29 kasus Covid-19 ini tersebar di empat kluster PON XX Papua. Menurut dr. Sumule, terbanyak di Kabupaten Mimika sebanyak 13 kasus, kemudian Kabupaten Jayapura 7 kasus, Kota Jayapura 6 kasus dan Merauke 3 kasus.
“Penanganan yang sudah dilakukan yaitu isolasi terpusat teristimewa pada kapal-kapal yang sudah disiapkan oleh Satgas dan PB. PON. Untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura di KM. Tidar. Selain itu, penanganan juga dilakukan di rumah sakit mitra yang bekerja sama dengan PB. PON. Dari 28 kasus yang masih dalam penanganan. 1 kasus yang meminta untuk dilakukan Isoman dengan pemantauan ketat oleh tenaga kesehatan,” jelasnya.
Mengenai asal daerah atlet, ofisial dan panpel yang terpapar Covid-19, dr. Sumule menyebutkan bahwa mereka yang terpapar berasal dari kontingen DKI Jakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Diakuinya, khusus untuk para atlet, ofisial maupun panpel yang terpapar Covid-19, semuanya sudah melakukan vaksinasi sebanyak 2 kali. Dengan demikian proses penyembuhannya akan lebih cepat dan gejala yang dialami juga ringan bahkan tanpa gejala.
“Kesiapan Tim Satgas Covid-19 bahwa kami Provinsi Papua memiliki pengalaman dalam menangani Covid-19, mulai dari tahun 2020-2021. Kami juga akan melakukan pemantauan secara ketat, khusus dalam pelaksanaan perlombaan, penonton yang ingin masuk maupun berinteraksi di area venue harus menunjukan sertifikat vaksinasi dan juga hasil tes PCR maupun antigen negatif,” tambahnya.
Langkah lain yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama PON yaitu dengan membatasi jumlah penonton yang masuk ke venue yaitu 25 persen dari kapsitas venue.
Satgas Covid-19 Provinsi Papua menurut dr. Sumule, juga sudah mendapat perintah dari Gubernur Papua untuk terus memantau perkembangan kasus Covid-19 dan upaya penanganan yang harus dilakukan sampai dengan event PON XX berakhir bahkan dilanjutkan dengan Peparnas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, ada 5 atlet yang berasal dari luar Papua terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis di RSUD Yowari, Sentani, Senin (4/10).
“Setelah kita lakukan pemeriksaan, ada 5 atlet yang terkonfirmasi terpapar Covid-19. Mereka ini berasal dari luar Papua,” ungkap Khairul Lie, Selasa (5/10).
Diakuinya, 5 orang atlet yang terkonfirmasi Covid-19 ini tidak menunjukan gejala sedikitpun. Meski begitu sesuai dengan aturan penanganan Covid-19, kelima atlet ini menjalani isolsi di KM Tidar yang telah disiapkan sebagai tempat isolasi terpusat. “Mereka sudah di isolasi secara terpusat di KM Tidar,” jelasnya.
Kelima atlet yang terkonfirmasi Covid-19 menurut Khairul Lie telah selesai menjalani pertandingan. “Mereka dinyatakan positif setelah sudah selesai pertandingan dan mereka siap pulang sebenarnya,” ungkapnya.
Mengenai upaya pencegahan yang dilakukan di Kluster Kabupaten Jayapura, Khairul Lie menyebutkan salah satu cara yang dilakukan yaitu setiap atlet atau masyarakat yang ikut terlibat dalam setiap pertandingan di sejumlah venue harus menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu, dirinya berharap agar seluruh atlet tetap mematuhi aturan protokol kerja di sejumlah venue yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Kami berharap di semua venue itu bisa didisiplinkan penerapan protokol kesehatan sehingga tidak menularkan Covid-19 kepada para tamu atau orang yang datang menyaksikan pertandingan,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari mengonfirmasi sebanyak 6 ofisial dan 3 atlet PON Papua dinyatakan positif Covid-19. Ini diketahui setelah melakukan test PCR sebagai persyaratan kembali ke daerahnya.
“Terus terang ini yang pulang banyak. Karena persyaratan mau pulang itu harus PCR. Selesai itu baru ketahuan positif. Karena selama ini atlet juga menolak, apalagi adanya pernyataan bahwa cabor yang tidak kontak fisik tidak perlu dilakukan swab. Inilah sehingga kita tidak kita lakukan,” ungkap dr. Sri Antari, Selasa (5/10) kemarin.
Namun, ketika hendak bertolak kembali ke daerah asalnya usai melakoni pertandingan pada PON Papua, para atlet dan ofisial ini mendapati hasil positif dari test PCR yang dilakukan.
“Ada 6 ofisial, ditambah dengan 3 atlet. Atlet lain yang negatif itu diperbolehkan pulang. Yang positif itu sedang dirawat di RS Provita,” tambahnya.
Kadinkes Antari mengatakan tak menutup kemungkinan hasil peserta PON Papua ini dinyatakan positif melakukan test PCR lagi usai tiba di daerah asalnya, meskipun hasil PCR dari daerah asal menyatakan negatif.
“Kalau ternyata hasil negatif, namun kemudian tes lagi di Jakarta dan hasilnya positif, itu bisa saja terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Dokter Kontingen DKI Jakarta, Junaidi menyatakan total ada lima atlet DKI Jakarta yang berkompetisi pada PON XX Papua, terpapar Covid-19. “Di Timika ada tiga orang, di Jayapura ada dua,” kata Junaidi yang dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (5/10).
Junaidi mengatakan atlet yang terpapar, terdiri dari cabang olahraga sepatu roda, softball, basket serta judo.
Untuk atlet yang di Jayapura, dikatakan Junaidi, diisolasi di rumah sakit swasta dan atlet yang di Timika menjalani isolasi di RSUD Timika.
“Ada beberapa atlet dari daerah lain yang terpapar juga. Dinas Kesehatan Papua masih bingung dari mana mereka terpaparnya. Mereka juga sudah lama di sini, tidak mungkin dari Jakarta terpaparnya, cuma di sini mereka ke mana. Itu masalahnya,” tutur Junaidi.
Junaidi mengatakan atlet DKI Jakarta yang terpapar memiliki “cycle threshold value” (CT Value) yang rendah, sehingga khawatir terpapar varian baru.
“CT-nya, jadi kita di Papua curiga, termasuk Dinas Kesehatan Papua juga, ada varian baru yang ada di sini karena melihat dari CT yang terendah,” ungkap Junaidi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, Dinas Kesehatan akan melakukan pelacakan (tracing) terhadap kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua yang sudah berada di Jakarta.
Tracing akan dilakukan berkaitan dengan temuan lima atlet DKI Jakarta yang terpapar COVID-19 saat hendak pulang ke Jakarta.
“Kami sedang berkoordinasi dengan KONI DKI. Jadi prinsipnya sama seperti kami menemukan kasus positif, pasti kontak erat (akan) di-tracing, lalu dihubungi dan dipantau,” kata Dwi.
Dwi mengatakan, kemungkinan kontak erat terjadi antara atlet yang terkonfirmasi positif dengan atlet yang sudah pulang ke Jakarta.
Untuk itu, dia meminta agar semua atlet bisa melakukan isolasi mandiri hingga masa inkubasi selesai dalam dua pekan.
“Harus karantina secara mandiri dan pastikan bisa terhubung pada saat dihubungi petugas kesehatan untuk di-tracing. Bisa kooperatif, bisa komunikasi dengan lancar,” ucap dia. (ana/gr/roy/nat)

Baca Juga :  APBN 2023 Dirancang untuk Pemulihan Ekonomi

29 Kasus Covid-19 Atlet dan Official PON XX
Kluster Jumlah Kasus
Kabupaten Mimika 13
Kabupaten Jayapura 7
Kota Jayapura 6
Kabupaten Merauke 3
Total 29

Keterangan:
*1 kasus sudah dinyatakan sembuh
*28 kasus masih dalam tahap penanganan
*Asal daerah atlet dan official yang terpapar Covid-19, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sumber: Satgas Covid-19 Provinsi Papua

29 Atlet, Ofisial dan Panpel Terpapar Covid-19
JAYAPURA-Sejak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 berlangsung, hingga tanggal 5 Oktober kemarin sudah ditemukan 29 kasus Covid-19 di empat kluster PON XX Papua yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Papua mengakui adanya 29 kasus Covid-19 yang menimpa atlet dan official yang mengikuti perhelatan PON XX Papua di empat kluster.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, SpOG(K) mengatakan, dari 29 atlet, ofisial dan panitia pelaksana (Panpel) yang terpapar Covid-19, satu orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara 28 orang lainnya masih menjalani perawatan dengan kondisi tanpa gejala dan gejala ringan.
“Saat ini para atlet maupun ofisial ini sudah ditangani baik isolasi terpadu maupun di rumah sakit yang sudah disiapkan. Total kasus para atlet, ofisial dan Panpel sebanyak 29 kasus, namun 1 kasus sudah dinyatakan sembuh. Sementara 28 lainnya masih dalam tahap isolasi penyembuhan, dengan gejala yang dialami tanpa gejala dan gejala ringan,” jelas dr. Sumule melalui zoom meeting, Rabu (5/10).
Dikatalan, 29 kasus Covid-19 ini tersebar di empat kluster PON XX Papua. Menurut dr. Sumule, terbanyak di Kabupaten Mimika sebanyak 13 kasus, kemudian Kabupaten Jayapura 7 kasus, Kota Jayapura 6 kasus dan Merauke 3 kasus.
“Penanganan yang sudah dilakukan yaitu isolasi terpusat teristimewa pada kapal-kapal yang sudah disiapkan oleh Satgas dan PB. PON. Untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura di KM. Tidar. Selain itu, penanganan juga dilakukan di rumah sakit mitra yang bekerja sama dengan PB. PON. Dari 28 kasus yang masih dalam penanganan. 1 kasus yang meminta untuk dilakukan Isoman dengan pemantauan ketat oleh tenaga kesehatan,” jelasnya.
Mengenai asal daerah atlet, ofisial dan panpel yang terpapar Covid-19, dr. Sumule menyebutkan bahwa mereka yang terpapar berasal dari kontingen DKI Jakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Diakuinya, khusus untuk para atlet, ofisial maupun panpel yang terpapar Covid-19, semuanya sudah melakukan vaksinasi sebanyak 2 kali. Dengan demikian proses penyembuhannya akan lebih cepat dan gejala yang dialami juga ringan bahkan tanpa gejala.
“Kesiapan Tim Satgas Covid-19 bahwa kami Provinsi Papua memiliki pengalaman dalam menangani Covid-19, mulai dari tahun 2020-2021. Kami juga akan melakukan pemantauan secara ketat, khusus dalam pelaksanaan perlombaan, penonton yang ingin masuk maupun berinteraksi di area venue harus menunjukan sertifikat vaksinasi dan juga hasil tes PCR maupun antigen negatif,” tambahnya.
Langkah lain yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama PON yaitu dengan membatasi jumlah penonton yang masuk ke venue yaitu 25 persen dari kapsitas venue.
Satgas Covid-19 Provinsi Papua menurut dr. Sumule, juga sudah mendapat perintah dari Gubernur Papua untuk terus memantau perkembangan kasus Covid-19 dan upaya penanganan yang harus dilakukan sampai dengan event PON XX berakhir bahkan dilanjutkan dengan Peparnas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, ada 5 atlet yang berasal dari luar Papua terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis di RSUD Yowari, Sentani, Senin (4/10).
“Setelah kita lakukan pemeriksaan, ada 5 atlet yang terkonfirmasi terpapar Covid-19. Mereka ini berasal dari luar Papua,” ungkap Khairul Lie, Selasa (5/10).
Diakuinya, 5 orang atlet yang terkonfirmasi Covid-19 ini tidak menunjukan gejala sedikitpun. Meski begitu sesuai dengan aturan penanganan Covid-19, kelima atlet ini menjalani isolsi di KM Tidar yang telah disiapkan sebagai tempat isolasi terpusat. “Mereka sudah di isolasi secara terpusat di KM Tidar,” jelasnya.
Kelima atlet yang terkonfirmasi Covid-19 menurut Khairul Lie telah selesai menjalani pertandingan. “Mereka dinyatakan positif setelah sudah selesai pertandingan dan mereka siap pulang sebenarnya,” ungkapnya.
Mengenai upaya pencegahan yang dilakukan di Kluster Kabupaten Jayapura, Khairul Lie menyebutkan salah satu cara yang dilakukan yaitu setiap atlet atau masyarakat yang ikut terlibat dalam setiap pertandingan di sejumlah venue harus menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu, dirinya berharap agar seluruh atlet tetap mematuhi aturan protokol kerja di sejumlah venue yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Kami berharap di semua venue itu bisa didisiplinkan penerapan protokol kesehatan sehingga tidak menularkan Covid-19 kepada para tamu atau orang yang datang menyaksikan pertandingan,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari mengonfirmasi sebanyak 6 ofisial dan 3 atlet PON Papua dinyatakan positif Covid-19. Ini diketahui setelah melakukan test PCR sebagai persyaratan kembali ke daerahnya.
“Terus terang ini yang pulang banyak. Karena persyaratan mau pulang itu harus PCR. Selesai itu baru ketahuan positif. Karena selama ini atlet juga menolak, apalagi adanya pernyataan bahwa cabor yang tidak kontak fisik tidak perlu dilakukan swab. Inilah sehingga kita tidak kita lakukan,” ungkap dr. Sri Antari, Selasa (5/10) kemarin.
Namun, ketika hendak bertolak kembali ke daerah asalnya usai melakoni pertandingan pada PON Papua, para atlet dan ofisial ini mendapati hasil positif dari test PCR yang dilakukan.
“Ada 6 ofisial, ditambah dengan 3 atlet. Atlet lain yang negatif itu diperbolehkan pulang. Yang positif itu sedang dirawat di RS Provita,” tambahnya.
Kadinkes Antari mengatakan tak menutup kemungkinan hasil peserta PON Papua ini dinyatakan positif melakukan test PCR lagi usai tiba di daerah asalnya, meskipun hasil PCR dari daerah asal menyatakan negatif.
“Kalau ternyata hasil negatif, namun kemudian tes lagi di Jakarta dan hasilnya positif, itu bisa saja terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Dokter Kontingen DKI Jakarta, Junaidi menyatakan total ada lima atlet DKI Jakarta yang berkompetisi pada PON XX Papua, terpapar Covid-19. “Di Timika ada tiga orang, di Jayapura ada dua,” kata Junaidi yang dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (5/10).
Junaidi mengatakan atlet yang terpapar, terdiri dari cabang olahraga sepatu roda, softball, basket serta judo.
Untuk atlet yang di Jayapura, dikatakan Junaidi, diisolasi di rumah sakit swasta dan atlet yang di Timika menjalani isolasi di RSUD Timika.
“Ada beberapa atlet dari daerah lain yang terpapar juga. Dinas Kesehatan Papua masih bingung dari mana mereka terpaparnya. Mereka juga sudah lama di sini, tidak mungkin dari Jakarta terpaparnya, cuma di sini mereka ke mana. Itu masalahnya,” tutur Junaidi.
Junaidi mengatakan atlet DKI Jakarta yang terpapar memiliki “cycle threshold value” (CT Value) yang rendah, sehingga khawatir terpapar varian baru.
“CT-nya, jadi kita di Papua curiga, termasuk Dinas Kesehatan Papua juga, ada varian baru yang ada di sini karena melihat dari CT yang terendah,” ungkap Junaidi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, Dinas Kesehatan akan melakukan pelacakan (tracing) terhadap kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua yang sudah berada di Jakarta.
Tracing akan dilakukan berkaitan dengan temuan lima atlet DKI Jakarta yang terpapar COVID-19 saat hendak pulang ke Jakarta.
“Kami sedang berkoordinasi dengan KONI DKI. Jadi prinsipnya sama seperti kami menemukan kasus positif, pasti kontak erat (akan) di-tracing, lalu dihubungi dan dipantau,” kata Dwi.
Dwi mengatakan, kemungkinan kontak erat terjadi antara atlet yang terkonfirmasi positif dengan atlet yang sudah pulang ke Jakarta.
Untuk itu, dia meminta agar semua atlet bisa melakukan isolasi mandiri hingga masa inkubasi selesai dalam dua pekan.
“Harus karantina secara mandiri dan pastikan bisa terhubung pada saat dihubungi petugas kesehatan untuk di-tracing. Bisa kooperatif, bisa komunikasi dengan lancar,” ucap dia. (ana/gr/roy/nat)

Baca Juga :  Pilot Susi Air Akan Dibebaskan di PNG ?

29 Kasus Covid-19 Atlet dan Official PON XX
Kluster Jumlah Kasus
Kabupaten Mimika 13
Kabupaten Jayapura 7
Kota Jayapura 6
Kabupaten Merauke 3
Total 29

Keterangan:
*1 kasus sudah dinyatakan sembuh
*28 kasus masih dalam tahap penanganan
*Asal daerah atlet dan official yang terpapar Covid-19, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sumber: Satgas Covid-19 Provinsi Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya