Tuesday, May 6, 2025
22.1 C
Jayapura

Presiden Prabowo Akan Renovasi 11.440 Sekolah dengan Anggaran Rp 16,9 T

JAKARTA– Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan memberikan bantuan untuk guru honorer dan guru yang belum menempuh pendidikan D4 atau S1, serta renovasi 11.440 sekolah. Momen itu disampaikan Presiden Prabowo saat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, pada Jumat (2/5).

Pasalnya, pendidikan di tanah air masih menemui banyak problematika, salah satunya ketimpangan hak-hak pendidikan anak bangsa. “DPR mendukung segala upaya Pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan nasional serta kesejahteraan para tenaga pendidik, agar kualitas pendidikan Indonesia semakin baik ke depannya,” kata Cucun kepada wartawan, Minggu (4/5).

Wakil Ketua Umum PKB itu tak memungkiri, masih banyaknya ketimpangan layanan pendidikan yang menjadi hak anak, termasuk dari sisi sarana prasarana dan fasilitas pendidikan di perkotaan yang jauh lebih layak dan memadai ketimbang di daerah.

Baca Juga :  Dalangnya Diduga Kelompok Lekagak Telenggeng

“Ketimpangan ini terjadi bukan hanya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (T3), tapi juga di daerah-daerah yang tidak terlalu jauh dari ibu kota,” ujar Cucun.

Lebih lanjut, Cucun menyinggung masalah kesejahteraan guru serta dosen yang masih minim dan jauh dari rasa keadilan. Bahkan sebagian guru dan dosen honorer masih harus menelan pil pahit terkait ancaman kehilangan status dan dirumahkan akibat penataan tenaga non ASN oleh pemerintah.

“Padahal mereka yang berdiri di garda terdepan pendidikan. Tapi sampai sekarang, masih banyak guru honorer dan non-ASN yang belum memiliki kepastian status, upah yang layak, maupun akses pelatihan dan pengembangan diri,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana melakukan renovasi sekolah sebanyak 11.440 dengan anggaran senilai Rp 16,9 triliun. Bahkan, Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 2 triliun untuk digitalisasi membuat smart classroom atau kelas cerdas di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Baca Juga :  Prabowo Diyakini Masuk dalam Daftar 10 Pemimpin Paling Berpengaruh di Dunia

Program perbaikan sekolah diluncurkan serentak oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5). Prabowo mengaku prihatin selama ini masih banyak sekolah yang rusak di Indonesia. Dia heran selama ini anggaran pendidikan besar namun masih ada sekolah yang rusak.

“Kita lihat tadi kita tahu begitu banyak sekolah rusak, kalau buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toilet hanya satu? Ini saya ingatkan tanggung jawab daerah, mulai bupati, gubernur, wali kota bersama-sama saya tetapkan anggaran besar untuk perbaikan sekolah, tapi tidak cukup, Rp 16 triliun hampir Rp 17 triliun cukup untuk hanya sekitar hampir 11 ribu sekolah,” imbuh Prabowo. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAKARTA– Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan memberikan bantuan untuk guru honorer dan guru yang belum menempuh pendidikan D4 atau S1, serta renovasi 11.440 sekolah. Momen itu disampaikan Presiden Prabowo saat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, pada Jumat (2/5).

Pasalnya, pendidikan di tanah air masih menemui banyak problematika, salah satunya ketimpangan hak-hak pendidikan anak bangsa. “DPR mendukung segala upaya Pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan nasional serta kesejahteraan para tenaga pendidik, agar kualitas pendidikan Indonesia semakin baik ke depannya,” kata Cucun kepada wartawan, Minggu (4/5).

Wakil Ketua Umum PKB itu tak memungkiri, masih banyaknya ketimpangan layanan pendidikan yang menjadi hak anak, termasuk dari sisi sarana prasarana dan fasilitas pendidikan di perkotaan yang jauh lebih layak dan memadai ketimbang di daerah.

Baca Juga :  Tak Hanya Fokus Belajar Akademik, Tapi juga Belajar Etika dan Tanggung jawab

“Ketimpangan ini terjadi bukan hanya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (T3), tapi juga di daerah-daerah yang tidak terlalu jauh dari ibu kota,” ujar Cucun.

Lebih lanjut, Cucun menyinggung masalah kesejahteraan guru serta dosen yang masih minim dan jauh dari rasa keadilan. Bahkan sebagian guru dan dosen honorer masih harus menelan pil pahit terkait ancaman kehilangan status dan dirumahkan akibat penataan tenaga non ASN oleh pemerintah.

“Padahal mereka yang berdiri di garda terdepan pendidikan. Tapi sampai sekarang, masih banyak guru honorer dan non-ASN yang belum memiliki kepastian status, upah yang layak, maupun akses pelatihan dan pengembangan diri,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana melakukan renovasi sekolah sebanyak 11.440 dengan anggaran senilai Rp 16,9 triliun. Bahkan, Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 2 triliun untuk digitalisasi membuat smart classroom atau kelas cerdas di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Baca Juga :  Kunjungi Kediaman Megawati Senin Malam, Golkar: Bawa Energi Positif Buat Bangsa

Program perbaikan sekolah diluncurkan serentak oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5). Prabowo mengaku prihatin selama ini masih banyak sekolah yang rusak di Indonesia. Dia heran selama ini anggaran pendidikan besar namun masih ada sekolah yang rusak.

“Kita lihat tadi kita tahu begitu banyak sekolah rusak, kalau buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toilet hanya satu? Ini saya ingatkan tanggung jawab daerah, mulai bupati, gubernur, wali kota bersama-sama saya tetapkan anggaran besar untuk perbaikan sekolah, tapi tidak cukup, Rp 16 triliun hampir Rp 17 triliun cukup untuk hanya sekitar hampir 11 ribu sekolah,” imbuh Prabowo. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/