Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

AG Belum Diperiksa, Karena Tuduhan Tak Sesuai Fakta

ILUSTRASI

JAYAPURA-Kasus dugaan pemerkosaan yang diduga melibatkan oknum pejabat Pemprov Papua berinisial AG terus bergulir.  Ibu korban telah menunjuk Pieter Ell, SH., MH., sebagai kuasa hukum.

Sementara terlapor AG juga menggunakan empat kuasa hukum yakni Drs. Aloysius Renwarin, SH, MH, Dr. Stefanus Roy Rening, SH.MH, Yustinus Butu, SH,MH, dan Relika Tambunan, SH. Hanya saja info terakhir Rabu (5/2) kemarin ternyata AG belum dilakukan pemeriksaan oleh penyidik. 

 Kuasa hukum AG, Dr. Stefanus Roy Rening, SH., MH menyatakan belum diperiksa karena tuduhan tersebut tak sesuai fakta. Ia menyatakan tak ada perbuatan pemerkosaan, termasuk membius korban. Ia juga meminta publik tidak banyak berspekulasi terkait kasus ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. 

 “Sampai saat ini AG belum dilakukan pemeriksaan, bagaimana mau diperiksa jika tuduhannya semua tak terbukti. Kalau ketemu ia tapi tidak ada seperti yang dituduhkan, itu rekayasa semua,” kata Stefanus kepada Cenderawasih Pos melalui ponselnya, Rabu (5/2) kemarin. 

Baca Juga :  Belum Ada Temuan Kasus Gagal Ginjal di Papua

 Kata Stefanus hubungan AG dan keluarga korban bukan baru melainkan sudah lama. Semua saling kenal karena orang tua korban juga yang menjadi saksi pernikahan AG. Dan pertemuan antara AG dengan korban di salah satu hotel karena AG pernah berjanji akan memberikan korban uang jika ke Jakarta. Selain itu, pertemuan saat itu korban masih menggunakan pakaian sekolah ini, juga tak berlangsung lama.  

 “Sekali lagi, tak ada seperti yang dituduhkan. Saya tidak tahu ada motif untuk menyampaikan ke publik seperti itu. Apakah ada kaitan politik atau seperti apa yang jelas setelah bertemu tidak lama korban pulang pakai ojek dan itu ada fotonya,” bebernya. 

Korban menyampaikan jangan memberikan uang itu kepada sang ibu (lewat transfer) karena bisa jadi uangnya tak sampai kepada dia sehingga uang diberikan secara langsung. “Antara korban dengan AG itu hubungannya baik, AG dipanggil tete oleh dia. Tak ada namanya pemerkosaan apalagi pembiusan. Silakan dicek apakah ada sperma, ada yang sobek atau tanda-tanda kekerasan fisik termasuk apakah korban dibius,” tegasnya. 

Baca Juga :  Kapolda Pastikan Natal di Mimika Berjalan Aman.

 Disini ia juga tak mau terlalu   jauh mengomentari soal pernyataan Veronika Koman yang ikut ambil bagian dalam kasus AG. “Untuk Veronika Koman, saya sendiri tidak tahu dia dimana dan dia tidak ada hubungannya dengan kasus ini sehingga saya malas mengomentari. Yang jelas dia tidak tahu persis kasus ini tapi bicara sehingga buat apa saja komentari,” pungkasnya.  

Informasi terkini posisi AG dua hari terakhir diketahui masih berada di Jakarta namun belum memberikan keterangan  kepada pihak kepolisian. (ade/nat)

ILUSTRASI

JAYAPURA-Kasus dugaan pemerkosaan yang diduga melibatkan oknum pejabat Pemprov Papua berinisial AG terus bergulir.  Ibu korban telah menunjuk Pieter Ell, SH., MH., sebagai kuasa hukum.

Sementara terlapor AG juga menggunakan empat kuasa hukum yakni Drs. Aloysius Renwarin, SH, MH, Dr. Stefanus Roy Rening, SH.MH, Yustinus Butu, SH,MH, dan Relika Tambunan, SH. Hanya saja info terakhir Rabu (5/2) kemarin ternyata AG belum dilakukan pemeriksaan oleh penyidik. 

 Kuasa hukum AG, Dr. Stefanus Roy Rening, SH., MH menyatakan belum diperiksa karena tuduhan tersebut tak sesuai fakta. Ia menyatakan tak ada perbuatan pemerkosaan, termasuk membius korban. Ia juga meminta publik tidak banyak berspekulasi terkait kasus ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. 

 “Sampai saat ini AG belum dilakukan pemeriksaan, bagaimana mau diperiksa jika tuduhannya semua tak terbukti. Kalau ketemu ia tapi tidak ada seperti yang dituduhkan, itu rekayasa semua,” kata Stefanus kepada Cenderawasih Pos melalui ponselnya, Rabu (5/2) kemarin. 

Baca Juga :  Srikandi dari Timur Jadi Kabiro Antara Papua

 Kata Stefanus hubungan AG dan keluarga korban bukan baru melainkan sudah lama. Semua saling kenal karena orang tua korban juga yang menjadi saksi pernikahan AG. Dan pertemuan antara AG dengan korban di salah satu hotel karena AG pernah berjanji akan memberikan korban uang jika ke Jakarta. Selain itu, pertemuan saat itu korban masih menggunakan pakaian sekolah ini, juga tak berlangsung lama.  

 “Sekali lagi, tak ada seperti yang dituduhkan. Saya tidak tahu ada motif untuk menyampaikan ke publik seperti itu. Apakah ada kaitan politik atau seperti apa yang jelas setelah bertemu tidak lama korban pulang pakai ojek dan itu ada fotonya,” bebernya. 

Korban menyampaikan jangan memberikan uang itu kepada sang ibu (lewat transfer) karena bisa jadi uangnya tak sampai kepada dia sehingga uang diberikan secara langsung. “Antara korban dengan AG itu hubungannya baik, AG dipanggil tete oleh dia. Tak ada namanya pemerkosaan apalagi pembiusan. Silakan dicek apakah ada sperma, ada yang sobek atau tanda-tanda kekerasan fisik termasuk apakah korban dibius,” tegasnya. 

Baca Juga :  Belum Ada Temuan Kasus Gagal Ginjal di Papua

 Disini ia juga tak mau terlalu   jauh mengomentari soal pernyataan Veronika Koman yang ikut ambil bagian dalam kasus AG. “Untuk Veronika Koman, saya sendiri tidak tahu dia dimana dan dia tidak ada hubungannya dengan kasus ini sehingga saya malas mengomentari. Yang jelas dia tidak tahu persis kasus ini tapi bicara sehingga buat apa saja komentari,” pungkasnya.  

Informasi terkini posisi AG dua hari terakhir diketahui masih berada di Jakarta namun belum memberikan keterangan  kepada pihak kepolisian. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya