
Terkait Postingan di Medsos Adanya Anggota Brimob yang Ditembak Mati oleh TPNPB
JAYAPURA-Media sosial dihebohkan dengan adanya postingan dari akun Facebook beberapa orang yang menuliskan Sabtu (4/1) tahun 2020. Pasukan Girili Tentara Pembebasan Nasioanal Papua Barat (TPNPB) di Intan Jaya menembak mati anggota Brimob dan mayatnya belum dievakuasi akhirnya membusuk di hutan. Dimana postingan itu disertai dengan foto.
Tak ingin informasi tersebut semakin beredar luar di kalangan masyarakat, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal membuat keterangan pers dan membantah dengan tegas terkait dengan informasi yang dianggapnya sebagai hoax itu.
Kamal menegaskan pernyataan yang disampaikan Admin TPNPBNews melalui siaran pers yang beredar di media sosial itu tidak benar/hoax. Aparat keamanan TNI-Polri akan terus melakukan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus melakukan kekerasan di Papua khususnya di daerah Pegunungan baik terhadap masyarakat, TNI dan Polri.
“Terkait dengan foto barang-barang berupa identitas serta alat-alat lainnya memang benar merupakan milik anggota. Barang-barang tersebut terjatuh pada saat anggota hendak melewati jurang untuk melakukan pengejaran terhadap KKB di Kabupaten Intan Jaya. Untuk anggota yang barang-barangnya terjatuh tersebut saat ini sedang berdinas di Timika dan kondisinya baik-baik saja,” terang Kamal kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (6/1).
Dirinya meminta masyarakat untuk mencermati foto yang diupload di Medsos. Menurutnya, foto yang terdapat orang yang sedang telungkup (korban) serta dikelililingi oleh KKB, situasi dan tempatnya berbeda dengan foto barang-barang berupa identitas seorang anggota.
Kamal melanjutkan, foto yang terdapat orang yang sedang telungkup (yang disebutkan korban), terlihat di belakangnya nampak di tengah hutan gersang. Sementara pada foto identitas anggota terlihat berada di tempat di padang rumput hijau. Menurutnya, ini bukti bahwa foto tersebut kontraversial dengan pernyataan TPNPB.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. “Cek dahulu sumber informasi/berita apakah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika menyebarkan berita hoax akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang ITE,” pintanya.
“Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Papua dalam keadaan aman dan kondusif, Polda Papua bersama Kodam XVII/Cenderawasih dan pemerintah daerah terus bersinergi menjaga keamanan di tiap-tiap daerah sehingga warga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik dan lancar dan adanya rasa takut,” ungkapnya.
Aparat keamanan TNI dan Polri akan terus hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tugas pokok dalam menjamin keamanan di setiap daerah yang ada di wilayah hukum Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih.
“Mari kita dukung program-program pemerintah dalam membangun Papua ke depan menjadi lebih baik. Saat ini tak ada lagi pasukan di Intan Jaya, hal ini sebagaimana permintaan dari masyarakat setempat. Kami sudah tarik pasukan dari Intan Jaya dan saat ini kondisi Intan Jaya kondusif,” tegas Kamal.
Terkait dengan siapa yang mengedarkan informasi tersebut, Kamal mengatakan pihaknya sedang mendalaminya. Ia juga mengatakan tak ada amunisi ataupun senjata yang dirampas melainkan hanya kartu identitas yang tertinggal saat itu.
Sementara itu, TPNPB-OPM dibawah pimpinan Wakil Panglima Komando Daerah Pertahanan VIII, Sabianus Waker mengklaim telah membunuh satu anggota pasukan keamanan Indonesia. TPNPB-OPM menyebutkan pemerintah Indonesia bersama pasukan keamanannya tidak melakukan evakuasi.
Dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, TPNPB meminta pemerintah Indonesia untuk tidak mengirim pasukan. TPNPB juga menuding TNI-Polri tidak mengakui angotanya yang gugur di hutan.
“Kami TPNPB menilai Indonesia bahkan TNI/Polri tidak mengevakuasi mayat korban yang sedang membusuk dan tidak bertanggung jawab atas tertembak angotanya di Intan Jaya, yang mayatnya sedang membusuk beberapa hari lalu dari tanggal 17 Desember 2019 sempai kini Tanggal 5 Januari 2020,” ungkap Sabianus Waker melalui Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Senin (6/1).
Sabianus Waker mengklaim bertangung jawab atas terbunuhnya aparat keamanan di Intan Jaya. “Kami telah membunuh satu anggota pasukan keamanan Indonesia. Tapi pemerintah bersama pasukan keamanannya tidak melakukan evakuasi. Ini sangat biadab karena mereka tidak bertanggung jawab,” sindir Sabianus Waker.
Dirinya juga mengklaim bahwa bukan hanya satu anggota yang membusuk. Tetapi selama perang yang terjadi antara TNI dan TPNPB di Intan Jaya, Sabianus Waker menyebutkan sekira puluhan nyawa meninggal dan luka-luka. Namun pihak TNI-Polri, tidak mempublikasikan di media dan menutup nutupi semua itu. (fia/oel/nat)