Lanjut Agus, yang akan dilakukan kedepan tetap menyerukan perjuangan orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, dari Indonesia.
Pasalnya apa yang diperjuangkan selama ini bukan tentang pembangunan, ekonomi maupun hal lainnya tapi mereka berdiri digarda terdepan untuk membela nilai kemanusiaan orang Papua.
“Kita tidak berbicara soal pembangunan, kita bicara soal nilai manusia, karena hak kita di Papua terus diinjak injak oleh bangsa indonesia,” ujarnya.
Kemudian usai bebas dia akan kembali untuk memimpin organisasi, meski banyak ancaman, namun selama perjuangannya belum usai maka sampai tirik darah penghabisan KNPB akan melangkah. “Sebagai pejuang nasib orang Papua, maka perjuangan terus berjalan, meski tantangan datang bertubi tubi, Kami tidak akan takut dan gentar dengan itu,” tegasnya.
Agus mengaharapkan Presiden Prabowo Subianto, dan Wakil, dapat merubah pola pembangunan di Papua. Tentunya dalam hal ini pihaknya meminta agar tidak lagi membangun Papia dengan cara militeristik.
“Kami berharap dengan terpilihnya Prabowo sebagai Peresiden, maka dia bisa atasi masalah konflik di Papua dengan cara yang humanis,” pintanya.
Ditempat yang sama Viktor Yeimo, mengatakan Agus Koasi korban kriminalisasi intelejen yang dilancarkan Indonesia untuk memecah belah kekuatan rakyat Papua dalam memperjuangkan penentuan nasib sendiri. “Salah satu hal yang Kita ambil dari perjuangan Ketum KNPB ini, dialah pejuang sesungguhnya, meski kenyataannya dia dikriminalisasi, tapi dia melawan itu dengan cara yang bijak,” tuturnya.
Iapun menegaskan meski didekam dalam jeruji besi, namun KNPB tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan nasibnya sendiri. “Sampai titik darah penghabisan Kami tidak pernah menyerah, untuk berjuang nilai kemanusiaan, KNPB akan tetap eksis untuk melawan penjajah diatas tanah ini,” tegasnya.