“Kita tidak tahu keberadaan kapal itu dimana sekarang. Kami juga tentunya tidak memiliki kapal patroli untuk bisa mencari keberadaan kapal itu,’’ terangnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa sesuai dengan pengakuan WNA asal Italia tersebut kepada Polsek Naukenjerai Polres Merauke, bahwa mereka terdampar di Pantai Onggaya tersebut setelah kapal mereka dirampok di sekitar Perairan PNG serta kehabisan BBM.
Dalam perampokan itu, Gianluca Massimo mengaku kehilangan sejumlah barang diantaranya satu mesin tempel jenis Smallboat dari perahu layar mereka, 2 unit Handpone, dan sejumlah bahan makanan dan dokumen pribadi dan dokumen kapal.
Kemudian Gianluca Massimo pamit yang dikawal seorang warga Kampung Onggaya menuju Kota Merauke dengan alasan membeli bahan makanan. Namun yang bersangkutan bukan membeli Bama, tapi kabur dari Merauke ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.
Pihak Kantor Imigrasi Merauke yang mengetahui pelarian dari Gianluca Massimo tersebut kemudian menghubungi pihak Imigrasi Jakarta, sehingga saat turun di Bandara Internasional Soekarno Hatta, yang bersangkutan langsung diamankan.
Sementara kapal yang digunakan Gianluca Massimo dan dilaporkan terdampar itu menghilang dari Pantai Onggaya. Padahal di atas kapal itu dilaporkan masih ada 2 teman dari Gianluca Massimo. (ulo/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos