Saturday, June 7, 2025
25.7 C
Jayapura

Lima Jari Petugas Lapas Nyaris Putus

NABIRE – Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra mengungkap kronologi kaburnya 19 warga binaan Lapas Nabire pada Senin, 2 Juni 2025. Edi Saputra menjelaskan kejadian terjadi pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 10.30 WIT. Pelarian 19 warga binaan berlangsung saat jam kunjungan keluarga, dan berlangsung sangat cepat akibat serangan mendadak dari dua napi.

Menurut Kalapas, pelarian bermula dari dua warga binaan yang berpura-pura meminta izin ke bagian registrasi. Begitu pintu dibuka, mereka menyerang petugas jaga dengan senjata tajam yang diduga parang.

“Saat pintu registrasi dibuka, petugas langsung diserang. Total ada 19 warga binaan yang memanfaatkan momen itu untuk kabur,” ujar Kalapas Edi Saputra di halaman RSUD Nabire, Senin, (2/6/2025). Ia menyebut Akibat serangan tersebut, tiga petugas mengalami luka-luka diantaranya luka berat dan luka ringan.

Baca Juga :  111 Warga Binaan Lapas Abepura Dapat Remisi Idul Fitri

“Dua orang petugas lapas luka berat dengan kondisi jari hampir putus. Satu petugas lainnya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang. Dua korban luka berat kini menjalani observasi intensif dan direncanakan menjalani operasi,” tuturnya.

Lanjut dia, alat yang digunakan diduga parang disembunyikan di balik pakaian napi.

“Kami masih menyelidiki asal-usul alat tajam tersebut,” ujarnya.

Edi Saputra juga mengakui keterbatasan jumlah petugas menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh para napi. “Petugas kami sangat terbatas. Kami akan tingkatkan sistem pengamanan dan koordinasi dengan Polda serta Kodim,” tegasnya.

Pihak Lapas juga mengungkap bahwa lima personel tambahan dari Kementerian Hukum dan HAM direncanakan tiba tahun ini untuk memperkuat pengamanan Lapas Nabire. Sementara Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu mengaku melakukan beberapa upaya penyekatan pasca kaburnya 19 warga binaan Lapas Nabire.

Baca Juga :  DI Nabire Seorang Security Tewas Mengenaskan

“Aparat telah melakukan penyekatan di sejumlah titik seperti Topo, Kapitiga Laut, dan bandara,” ujar Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu kepada media di RSUD Nabire, Senin, (2/6).

Samuel mengimbau warga Nabire agar segera melapor jika melihat para napi yang kabur. “Kami mohon masyarakat jangan takut. Bila melihat mereka, segera berikan informasi. Kami pastikan pelapor dilindungi,” katanya.

Pihaknya juga memastikan pihak kepolisian dan TNI telah mengerahkan operasi gabungan untuk melakukan pengejaran. (txt/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

NABIRE – Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra mengungkap kronologi kaburnya 19 warga binaan Lapas Nabire pada Senin, 2 Juni 2025. Edi Saputra menjelaskan kejadian terjadi pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 10.30 WIT. Pelarian 19 warga binaan berlangsung saat jam kunjungan keluarga, dan berlangsung sangat cepat akibat serangan mendadak dari dua napi.

Menurut Kalapas, pelarian bermula dari dua warga binaan yang berpura-pura meminta izin ke bagian registrasi. Begitu pintu dibuka, mereka menyerang petugas jaga dengan senjata tajam yang diduga parang.

“Saat pintu registrasi dibuka, petugas langsung diserang. Total ada 19 warga binaan yang memanfaatkan momen itu untuk kabur,” ujar Kalapas Edi Saputra di halaman RSUD Nabire, Senin, (2/6/2025). Ia menyebut Akibat serangan tersebut, tiga petugas mengalami luka-luka diantaranya luka berat dan luka ringan.

Baca Juga :  Bisa Dimulai di Sekolah,  Butuh Singkong, Talas, dan Jagung agar Tak Rentan

“Dua orang petugas lapas luka berat dengan kondisi jari hampir putus. Satu petugas lainnya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang. Dua korban luka berat kini menjalani observasi intensif dan direncanakan menjalani operasi,” tuturnya.

Lanjut dia, alat yang digunakan diduga parang disembunyikan di balik pakaian napi.

“Kami masih menyelidiki asal-usul alat tajam tersebut,” ujarnya.

Edi Saputra juga mengakui keterbatasan jumlah petugas menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh para napi. “Petugas kami sangat terbatas. Kami akan tingkatkan sistem pengamanan dan koordinasi dengan Polda serta Kodim,” tegasnya.

Pihak Lapas juga mengungkap bahwa lima personel tambahan dari Kementerian Hukum dan HAM direncanakan tiba tahun ini untuk memperkuat pengamanan Lapas Nabire. Sementara Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu mengaku melakukan beberapa upaya penyekatan pasca kaburnya 19 warga binaan Lapas Nabire.

Baca Juga :  Angka Kesembuhan Capai 50 Persen, Salut Buat Petugas Kesehatan

“Aparat telah melakukan penyekatan di sejumlah titik seperti Topo, Kapitiga Laut, dan bandara,” ujar Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu kepada media di RSUD Nabire, Senin, (2/6).

Samuel mengimbau warga Nabire agar segera melapor jika melihat para napi yang kabur. “Kami mohon masyarakat jangan takut. Bila melihat mereka, segera berikan informasi. Kami pastikan pelapor dilindungi,” katanya.

Pihaknya juga memastikan pihak kepolisian dan TNI telah mengerahkan operasi gabungan untuk melakukan pengejaran. (txt/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya