Brosur dan pengumuman terkait orang hilang juga disebar bahkan ada penumpang kapal yang ikut membantu mencari di atas kapal guna mengantisipasi aksi penculikan anak.
Namun hasil pencarian selama tiga hari tetap nihil. Lalu dihari ketiga warga sempat heboh karena ada yang melapor jika sandal korban ditemukan disekitar pepohonan kelapa. Kemudian dilaporkan jika korban terlihat berada di atas pohon kelapa sehingga malam itu dilakukan pencarian secara massal. Kejadian ini lantas dikaitkan dengan mahluk halus yang dianggap suka dengan anak-anak kecil.
Namun setelah diperiksa berkali kali ternyata tetap tidak ditemukan. Barulah jasad Nur akhirnya ditemukan dihari keempat di dalam kolam di belakang rumahnya. Kolam ini berisi banyak teratai sehingga saat dicari tidak terlalu nampak. Tubuh korban tertutup dengan rerimbunan daun teratai.
Sebelumnya, korban Nur Alisa Aulia dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Minggu (30/3). Menurut keterangan ayah korban, Sudirman, anaknya terakhir terlihat bermain di depan Kios Alisah, yang terletak di Jalan Protokol Koya Barat, Distrik Muara Tami. Namun, saat Sudirman keluar untuk mengecek keberadaan anaknya, Nur Alisa sudah tidak ada.
Keluarga pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Muara Tami pada Rabu (2/4) sekitar pukul 00.00 WIT. Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Opsnal Polsek Muara Tami bersama masyarakat setempat langsung melakukan pencarian.
Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil pada Rabu malam, saat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di di dalam kolam di belakang rumahnya. Mendengar kabar tersebut sontak warga sekitar langsung ke rumah korban dengan nangis histeris. Hal itu terlihat dalam video yang beredar di media sosial saat korban dibopong ke dalam rumah.