Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Hilang di Kebun, Bercak Darah Ditemukan Menempel di Daun

JAYAPURA- Upaya pencarian terhadap Yermias (23) warga sipil di Nduga terus dilakukan anggota Polres Nduga sejak yang bersangkutan dinyatakan hilang di kebun tepatnya di Kampung Andelekio, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Senin (29/3) lalu.

Sebanyak tiga orang saksi telah dimintai keterangan terkait hilangnya Yermias tersebut, mereka di antaranya adalah isteri korban Dapiana Dipak (19), Kepala Distrik Kenyam dan saudara dari pihak korban.

Kapolres Nduga, Kompol I Komang Budhiarta menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan upaya pencarian terhadap Yermias. Sebagaimana TKP hilangnya korban nerjarak 3 Km dari pinggiran Kenyam.

“Isteri korban menyampaikan, saat dirinya berada di kebun, ada orang yang datang ke kebun dan membawa suaminya pergi,” ungkap Kapolres Budhiarta saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (4/4).

Baca Juga :  Sempat Balas Tembakan, Lima KKB Terkapar di Kali

Usai suaminya dibawa orang tak dikenal, Dapiana berlari ke salah satu kebun keluarganya untuk melaporkan peristiwa tersebut. Selanjutnya mereka kembali ke TKP untuk bersama-sama mengecek korban.

“Tidak hanya menemui saudaranya, Dapiana juga memberitahukan kejadian itu kepada warga lainnya yang ada di sekitar kebun. Hingga akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke Polres Nduga dan Koramil,” ucapnya.

Lanjutnya, upaya pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga saat ini. Hanya saja terkendala cuaca sehingga ruang gerak anggota di lapangan sedikit terkendala.  

“Kita meminta keluarga untuk kooperatif dalam memberikan keterangan. Karena salah satu hambatan kami yakni keluarga tidak terbuka dalam memberikan keterangan,” ujarnya.

Dalam keterangannya, saksi menurut  Budhiarta tidak menyebut bahwa korban memiliki masalah dengan orang lain. Bahkan di TKP ditemukan bercak darah yang menempel di daun di sekitaran TKP.

Baca Juga :  Dua Oknum TNI Dugaan Pelaku Pemerkosaan Ditahan di Pomdam

“Kita akan tes DNA untuk memastikan darah tersebut darah korban atau bukan. Untuk itu kita sudah minta bantuan inafis dan penyidik dari Polda Papua untuk memastikan darah tersebut,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas, pihaknya akan berkoordinasi dengan anggota TNI yang ada di Nduga, para tokoh serta masyarakat setempat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas.

“Kami sudah komunikasikan hal ini dengan Bupati, bahkan bupati sendiri sudah bertatap muka dengan warga di bundaran kenyam untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya. (fia/nat)

JAYAPURA- Upaya pencarian terhadap Yermias (23) warga sipil di Nduga terus dilakukan anggota Polres Nduga sejak yang bersangkutan dinyatakan hilang di kebun tepatnya di Kampung Andelekio, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Senin (29/3) lalu.

Sebanyak tiga orang saksi telah dimintai keterangan terkait hilangnya Yermias tersebut, mereka di antaranya adalah isteri korban Dapiana Dipak (19), Kepala Distrik Kenyam dan saudara dari pihak korban.

Kapolres Nduga, Kompol I Komang Budhiarta menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan upaya pencarian terhadap Yermias. Sebagaimana TKP hilangnya korban nerjarak 3 Km dari pinggiran Kenyam.

“Isteri korban menyampaikan, saat dirinya berada di kebun, ada orang yang datang ke kebun dan membawa suaminya pergi,” ungkap Kapolres Budhiarta saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (4/4).

Baca Juga :  Kekerasan Tak Bisa Dibiarkan Berkepanjangan

Usai suaminya dibawa orang tak dikenal, Dapiana berlari ke salah satu kebun keluarganya untuk melaporkan peristiwa tersebut. Selanjutnya mereka kembali ke TKP untuk bersama-sama mengecek korban.

“Tidak hanya menemui saudaranya, Dapiana juga memberitahukan kejadian itu kepada warga lainnya yang ada di sekitar kebun. Hingga akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke Polres Nduga dan Koramil,” ucapnya.

Lanjutnya, upaya pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga saat ini. Hanya saja terkendala cuaca sehingga ruang gerak anggota di lapangan sedikit terkendala.  

“Kita meminta keluarga untuk kooperatif dalam memberikan keterangan. Karena salah satu hambatan kami yakni keluarga tidak terbuka dalam memberikan keterangan,” ujarnya.

Dalam keterangannya, saksi menurut  Budhiarta tidak menyebut bahwa korban memiliki masalah dengan orang lain. Bahkan di TKP ditemukan bercak darah yang menempel di daun di sekitaran TKP.

Baca Juga :  Kelelahan, Ketua KPPS Kampung Makmur Meninggal

“Kita akan tes DNA untuk memastikan darah tersebut darah korban atau bukan. Untuk itu kita sudah minta bantuan inafis dan penyidik dari Polda Papua untuk memastikan darah tersebut,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas, pihaknya akan berkoordinasi dengan anggota TNI yang ada di Nduga, para tokoh serta masyarakat setempat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas.

“Kami sudah komunikasikan hal ini dengan Bupati, bahkan bupati sendiri sudah bertatap muka dengan warga di bundaran kenyam untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya