Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Masih Siaga, Sembilan Orang Jadi Tersangka

Anggota Polri saat melakukan patroli di Kabupaten Asmat pasca kericuhan akibat pelantikan Bupati di daerah tersebut, Kamis (4/3). ( FOTO: Kapolres Asmat for Cepos)

JAYAPURA- Sebanyak 20 personel Brimob asal Merauke tiba di Kabupaten Asmat pasca kericuhan usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asmat yang dilakukan di Gedung Negara, Provinsi Papua, Rabu (3/3).

Dalam kericuhan tersebut terjadi pengerusakan Aula kantor bupati, kediaman bupati serta beberapa rumah warga yang dilakukan oleh sekelompok massa yang berjumlah sekira 200-an orang.

Kapolres Merauke Asmat AKBP. Dhani Gumilar menyebutkan, situasi di wilayah hukumnya sudah aman terkendali. Pihaknya telah melakukan rapat dengan OPD dan pemerintah daerah. “Intinya kami memberikan pengamanan kepada masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengimbau masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Asmat,” ucap Dhani Gumilar saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Baca Juga :  Temui Gubernur, Sekda Flassy Beraktivitas  Setelah Sertijab 

Dikatakan, kendati sudah aman. Polres Asmat tetap siaga satu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai wujud pelayanan terhadap masyarakat anggota di lapangan tetap melakukan patroli seperti biasa.

Terkait dengan 11 orang yang diamankan saat kericuhan, Dhani Gumilar menyebutkan sudah dilakukan pemeriksaan secara marathon. Bahkan penyidik Satuan Reskrim Polres Asmat sudah menetapkan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus pengerusakan kantor bupati dan kediaman bupati Asmat. 

“Kesembilan orang tersangka tersebut saat ini telah ditahan di Rutan Mapolres Asmat dan  tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyekatakan agar warga di beberapa Distrik yang ada di Asmat tidak masuk  ke Agats untuk menimbulkan aksi.

Baca Juga :  40 Ribu Warga Dilaporkan Masih Mengungsi

Secara terpisah Bupati Asmat Elisa Kambu menyayangkan terjadinya aksi tersebut. Seharusnya tidak terjadi aksi pengerusakan yang merugikan masyarakat sendiri. Sebab, Pilkada tahun 2020 di Asmat berjalan sesuai dengan asas demokratis. 

“Kami berharap seluruh masyarakat  bersatu untuk membangun Kabupaten Asmat menjadi lebih baik lagi. Tugas pertama saya dan wakil adalah menyatukan segala elemen masyarakat yang terpecah belah karena perbedaan sikap politik selama Pilkada,” pungkasnya. (fia/nat) 

Anggota Polri saat melakukan patroli di Kabupaten Asmat pasca kericuhan akibat pelantikan Bupati di daerah tersebut, Kamis (4/3). ( FOTO: Kapolres Asmat for Cepos)

JAYAPURA- Sebanyak 20 personel Brimob asal Merauke tiba di Kabupaten Asmat pasca kericuhan usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asmat yang dilakukan di Gedung Negara, Provinsi Papua, Rabu (3/3).

Dalam kericuhan tersebut terjadi pengerusakan Aula kantor bupati, kediaman bupati serta beberapa rumah warga yang dilakukan oleh sekelompok massa yang berjumlah sekira 200-an orang.

Kapolres Merauke Asmat AKBP. Dhani Gumilar menyebutkan, situasi di wilayah hukumnya sudah aman terkendali. Pihaknya telah melakukan rapat dengan OPD dan pemerintah daerah. “Intinya kami memberikan pengamanan kepada masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengimbau masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Asmat,” ucap Dhani Gumilar saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Baca Juga :  Temui Gubernur, Sekda Flassy Beraktivitas  Setelah Sertijab 

Dikatakan, kendati sudah aman. Polres Asmat tetap siaga satu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai wujud pelayanan terhadap masyarakat anggota di lapangan tetap melakukan patroli seperti biasa.

Terkait dengan 11 orang yang diamankan saat kericuhan, Dhani Gumilar menyebutkan sudah dilakukan pemeriksaan secara marathon. Bahkan penyidik Satuan Reskrim Polres Asmat sudah menetapkan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus pengerusakan kantor bupati dan kediaman bupati Asmat. 

“Kesembilan orang tersangka tersebut saat ini telah ditahan di Rutan Mapolres Asmat dan  tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyekatakan agar warga di beberapa Distrik yang ada di Asmat tidak masuk  ke Agats untuk menimbulkan aksi.

Baca Juga :  Tingkatkan SDM, DPPAD Gandeng Pemerintah Cina

Secara terpisah Bupati Asmat Elisa Kambu menyayangkan terjadinya aksi tersebut. Seharusnya tidak terjadi aksi pengerusakan yang merugikan masyarakat sendiri. Sebab, Pilkada tahun 2020 di Asmat berjalan sesuai dengan asas demokratis. 

“Kami berharap seluruh masyarakat  bersatu untuk membangun Kabupaten Asmat menjadi lebih baik lagi. Tugas pertama saya dan wakil adalah menyatukan segala elemen masyarakat yang terpecah belah karena perbedaan sikap politik selama Pilkada,” pungkasnya. (fia/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya