Saturday, October 4, 2025
26 C
Jayapura

Hari Batik, Pemprov Papua Menjaga Warisan Budaya

JAYAPURA – Dalam momentum Hari Batik Nasional 2 Oktober 2025, Pemerintah Provinsi Papua menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan dan mengembangkan Batik Papua serta noken yang merupakan warisan budaya, yang telah diakui dunia melalui pencatatan oleh UNESCO.

Bertepatan dengan Hari Batik juga, beberapa organinsasi perangkat daerah (OPD) di lingkungen Pemerintah Provinsi Papua menggelar apel pagi dengan menggunakan batik. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan bahwa dukungan terhadap batik dan noken tidak hanya sebatas pelestarian budaya, tetapi juga diarahkan untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif daerah.

“Pemprov Papua sangat konsen terhadap pelestarian batik dan noken, karena keduanya merupakan warisan dunia yang patut kita banggakan. Kami ingin budaya ini tetap hidup dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Papua,” ujar Jeri, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (2/10).

Baca Juga :  Pembangunan RS Provinsi di Tiga DOB Tergantung Pj Gubernur dan Kadinkes

Jeri menambahkan, Pemprov Papua telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur Papua Nomor 000.8 6/0054/SET tanggal 15 Januari 2025 tentang Penggunaan Baju Batik Papua dan Tas Noken Papua bagi ASN setiap Kamis dan Jumat. Hal ini sebagai langkah memperkuat identitas budaya lokal dan mendorong kebanggaan terhadap produk daerah.

Bahkan sebagai wujud nyata pemberdayaan perajin batik, Pemprov melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga menyiapkan rumah produksi Batik Papua guna mendukung pengembangan IKM batik, meningkatkan keterampilan perajin, dan memperluas akses pasar.

“Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian budaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Papua, serta memperkuat identitas Papua di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hentikan Konflik Bersenjata antara TNI-Polri dan TPNPB-OPM di Papua

JAYAPURA – Dalam momentum Hari Batik Nasional 2 Oktober 2025, Pemerintah Provinsi Papua menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan dan mengembangkan Batik Papua serta noken yang merupakan warisan budaya, yang telah diakui dunia melalui pencatatan oleh UNESCO.

Bertepatan dengan Hari Batik juga, beberapa organinsasi perangkat daerah (OPD) di lingkungen Pemerintah Provinsi Papua menggelar apel pagi dengan menggunakan batik. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan bahwa dukungan terhadap batik dan noken tidak hanya sebatas pelestarian budaya, tetapi juga diarahkan untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif daerah.

“Pemprov Papua sangat konsen terhadap pelestarian batik dan noken, karena keduanya merupakan warisan dunia yang patut kita banggakan. Kami ingin budaya ini tetap hidup dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Papua,” ujar Jeri, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (2/10).

Baca Juga :  Luncurkan KKPD, Tingkatkan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah

Jeri menambahkan, Pemprov Papua telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur Papua Nomor 000.8 6/0054/SET tanggal 15 Januari 2025 tentang Penggunaan Baju Batik Papua dan Tas Noken Papua bagi ASN setiap Kamis dan Jumat. Hal ini sebagai langkah memperkuat identitas budaya lokal dan mendorong kebanggaan terhadap produk daerah.

Bahkan sebagai wujud nyata pemberdayaan perajin batik, Pemprov melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga menyiapkan rumah produksi Batik Papua guna mendukung pengembangan IKM batik, meningkatkan keterampilan perajin, dan memperluas akses pasar.

“Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian budaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Papua, serta memperkuat identitas Papua di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ada Pelanggaran Pidana Dalam Pleno KPU Kota

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/