Monday, August 4, 2025
27.8 C
Jayapura

PLTBg dan CBG Pertama di Tanah Papua Diresmikan

Setidaknya ada tiga manfaat langsung yang dapat dirasakan dari pembangunan fasilitas ini yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60.708 ton CO2 per tahun, memproduksi listrik sebesar 2 megawatt (MW) yang cukup untuk menyuplai Kernel Crushing Plant (KCP) berkapasitas 150 ton/hari dan mengurangi penggunaan solar hingga 4 juta liter per tahun.

“Momentum peresmian ini menandai babak baru pemanfaatan energi terbarukan dari limbah kelapa sawit, serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon nasional melalui skema Nationally Determined Contributions (NDC), sesuai perjanjian Paris, guna menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celsius,” ungkapnya.

Kata Robert, TSE Group menargetkan untuk mengembangkan fasilitas serupa di lima unit usaha lainnya, serta memperluas inisiatif hijau lain seperti penggunaan kendaraan listrik, energi surya dan pupuk ramah lingkungan dalam bagian operasional perusahaan.

Baca Juga :  Ada Jaringan Internasional Pemasok Senjata di Papua

“Langkah ini dapat mendorong lebih banyak pelaku industri lain untuk menerapkan prisip keberlanjutan yang terintegrasi, demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Sementara Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mendukung pembangunan pabrik energi terbarukan pertama di tanah Papua Selatan ini. Gubernur menambahkan, pembangunan biogas sudah sesuai dengan rencana pemerintah Indonesia terkait swasembada pangan dan energi.

“Ini adalah langkah awal yang baik, TSE Group telah memulai proyek biogas di Papua. Mudah-mudahan peresmian biogas di Kabupaten Merauke bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain di Papua,” imbuhnya.

Setidaknya ada tiga manfaat langsung yang dapat dirasakan dari pembangunan fasilitas ini yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60.708 ton CO2 per tahun, memproduksi listrik sebesar 2 megawatt (MW) yang cukup untuk menyuplai Kernel Crushing Plant (KCP) berkapasitas 150 ton/hari dan mengurangi penggunaan solar hingga 4 juta liter per tahun.

“Momentum peresmian ini menandai babak baru pemanfaatan energi terbarukan dari limbah kelapa sawit, serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon nasional melalui skema Nationally Determined Contributions (NDC), sesuai perjanjian Paris, guna menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celsius,” ungkapnya.

Kata Robert, TSE Group menargetkan untuk mengembangkan fasilitas serupa di lima unit usaha lainnya, serta memperluas inisiatif hijau lain seperti penggunaan kendaraan listrik, energi surya dan pupuk ramah lingkungan dalam bagian operasional perusahaan.

Baca Juga :  RSUD Merauke Ditunjuk Sebagai RS Rujukan Pemeriksaan Kesehatan Bacakada

“Langkah ini dapat mendorong lebih banyak pelaku industri lain untuk menerapkan prisip keberlanjutan yang terintegrasi, demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Sementara Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mendukung pembangunan pabrik energi terbarukan pertama di tanah Papua Selatan ini. Gubernur menambahkan, pembangunan biogas sudah sesuai dengan rencana pemerintah Indonesia terkait swasembada pangan dan energi.

“Ini adalah langkah awal yang baik, TSE Group telah memulai proyek biogas di Papua. Mudah-mudahan peresmian biogas di Kabupaten Merauke bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain di Papua,” imbuhnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya