Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Konfrensi Sinode KINGMI Digelar Online di Timika

JAYAPURA-Setelah sempat mengalami penundaan beberapa kali, akhirnya waktu dan lokasi pelaksanaan konfrensi Sinode XI Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua, secara resmi disepakati dipindahkan ke Timika, Kabupaten Mimika, 26-29 Juli 2021.

Awalnya konfrensi ini direncanakan digelar di Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak, hingga akhirnya disepakti dipindahkan ke Timika. 

Hal ini disampaikan Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay didampingi Ketua Panitia Konfrensi Sinode yang juga selaku Bupati Puncak Papua Willem Wandik,SE,M,Si, usai pertemuan antara panitia konfrensi dan pihak Sinode KINGMI di Kantor Sinode KINGMI di Kota Jayapura, Sabtu (3/7).

Pemindahan lokasi konfrensi ini karena kondisi di Kabupaten Puncak akhir-akhir ini yang tidak kondusif. Sehingga alternatifnya Timika menjadi pilihan. Apalagi Timika dan Puncak,masuk dalam satu koordinator Puncak Selatan. 

“Sebenarnya kami mau di Ilaga. Karena Ilaga merupakan salah satu daerah sejarah dalam gereja KINGMI di Tanah Papua. Namun karena kondisi keamanan, ada masalah dan konflik, sehingga panitia pindahkan ke Mimika, salah satu kordinator Puncak Selatan, 26-29 Juli. Kita berharap dukungan doa semua warga jemaat,” ungkap Ketua Sinode KINGMI di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay.

Baca Juga :  Lukas Enembe Siap Diperiksa KPK!

Lanjutnya, dalam konfrensi selama tiga hari tersebut, akan dibahas terkait dengan laporan dari pertanggungjawaban ketua dan pengurus Sinode. Kemudian pembahasan Anggaran Dasar (AD) dan pembahasan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta terakhir adalah pemilihan ketua sinode dan pelantikan.

Di tempat yang sama Ketua Panitia Konfrensi SINODE KINGMI ke-XI yang juga Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si., mengatakan, sebenarnya Kabupaten Puncak sudah sangat siap menjadi tuan rumah konfrensi. Hal ini terbukti dengan pemerintah daerah sudah membangun persiapan fisik lokasi pelaksanaan konfrensi. Namun karena kondisi keamanan serta adanya virus Covid-19, maka panitia mengambil alternatif lokasi konfrensi dipindahkan ke Timika. 

Artinya tuan rumah tetap, namun lokasi saja yang dipindahkan. Karena Timika dan Puncak menurut Willem Wandik juga masuk dalam satu kordinator. 

“Selanjutnya lokasi dan bangunan pelaksanaan konfrensi yang ada di Ilaga, nantinya pemerintah daerah Puncak lengkapi lalu dihibahkan menjadi aset gereja KINGMI,” tandasnya.

“Pada intinya Pemerintah Kabupaten Puncak dan Pemerintah Kabupaten Mimika, kami sangat siap mendukung kegiatan konfrensi. Apalagi akses ke Timika bisa lewat darat, laut dan udara. Sangat strategis dan semua fasilitas sangat lengkap. Namun saya mau sampaikan bahwa konfrensi tetap mengikuti protokol kesehatan dan akan dilaksanakan secara virtual atau online,” sambungnya.

Baca Juga :  Jaga Kepercayaan dan Layani Masyarakat !

Lanjut Willem Wandik, konfrensi dilaksanakan akhir bulan ini. Karena apabila dilakukan setelah bulan Juli, ada beberapa kegiatan besar yang akan dilaksanakan di Timika. Seperti Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) dan PON XX tahun 2021. Ini artinya, pelaksanaan konfrensi ini, bisa menjadi tolok ukur bagi Kabupaten Mimika, sebelum melaksanakan dua event besar di Timika.

“Peserta sendiri sampai saat ini, kita rencanakan 631 orang. Awalnya 1 klasis mengirim  6 orang, namun karena covid, panitia kurangi menjadi 4 orang. Tiga dari pengurus klasis, satu dari kaum professional. Utusan dari 91 klasis se-Tanah Papua, 13 kordinator dan para undangan,” tambahnya.

Gubernur Papua menurut Willem Wandik direncanakan akan mengikuti pembukaan konfrensi ini secara virtual. “Pelaksanaan konfrensi ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Meski banyak undangan, namun  kita tidak duduk kumpul satu tempat. Karena akan ada pembagian tempat dan pelaksaan secara virtual atau online. Semua peserta dan jemaat bisa ikut secara online,” pungkasnya.(Diskonfo Puncak/isak/nat)

JAYAPURA-Setelah sempat mengalami penundaan beberapa kali, akhirnya waktu dan lokasi pelaksanaan konfrensi Sinode XI Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua, secara resmi disepakati dipindahkan ke Timika, Kabupaten Mimika, 26-29 Juli 2021.

Awalnya konfrensi ini direncanakan digelar di Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak, hingga akhirnya disepakti dipindahkan ke Timika. 

Hal ini disampaikan Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay didampingi Ketua Panitia Konfrensi Sinode yang juga selaku Bupati Puncak Papua Willem Wandik,SE,M,Si, usai pertemuan antara panitia konfrensi dan pihak Sinode KINGMI di Kantor Sinode KINGMI di Kota Jayapura, Sabtu (3/7).

Pemindahan lokasi konfrensi ini karena kondisi di Kabupaten Puncak akhir-akhir ini yang tidak kondusif. Sehingga alternatifnya Timika menjadi pilihan. Apalagi Timika dan Puncak,masuk dalam satu koordinator Puncak Selatan. 

“Sebenarnya kami mau di Ilaga. Karena Ilaga merupakan salah satu daerah sejarah dalam gereja KINGMI di Tanah Papua. Namun karena kondisi keamanan, ada masalah dan konflik, sehingga panitia pindahkan ke Mimika, salah satu kordinator Puncak Selatan, 26-29 Juli. Kita berharap dukungan doa semua warga jemaat,” ungkap Ketua Sinode KINGMI di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay.

Baca Juga :  KKB Klaim Tembak 16 Anggota Kopasus di Mugi

Lanjutnya, dalam konfrensi selama tiga hari tersebut, akan dibahas terkait dengan laporan dari pertanggungjawaban ketua dan pengurus Sinode. Kemudian pembahasan Anggaran Dasar (AD) dan pembahasan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta terakhir adalah pemilihan ketua sinode dan pelantikan.

Di tempat yang sama Ketua Panitia Konfrensi SINODE KINGMI ke-XI yang juga Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si., mengatakan, sebenarnya Kabupaten Puncak sudah sangat siap menjadi tuan rumah konfrensi. Hal ini terbukti dengan pemerintah daerah sudah membangun persiapan fisik lokasi pelaksanaan konfrensi. Namun karena kondisi keamanan serta adanya virus Covid-19, maka panitia mengambil alternatif lokasi konfrensi dipindahkan ke Timika. 

Artinya tuan rumah tetap, namun lokasi saja yang dipindahkan. Karena Timika dan Puncak menurut Willem Wandik juga masuk dalam satu kordinator. 

“Selanjutnya lokasi dan bangunan pelaksanaan konfrensi yang ada di Ilaga, nantinya pemerintah daerah Puncak lengkapi lalu dihibahkan menjadi aset gereja KINGMI,” tandasnya.

“Pada intinya Pemerintah Kabupaten Puncak dan Pemerintah Kabupaten Mimika, kami sangat siap mendukung kegiatan konfrensi. Apalagi akses ke Timika bisa lewat darat, laut dan udara. Sangat strategis dan semua fasilitas sangat lengkap. Namun saya mau sampaikan bahwa konfrensi tetap mengikuti protokol kesehatan dan akan dilaksanakan secara virtual atau online,” sambungnya.

Baca Juga :  Lukas Enembe Siap Diperiksa KPK!

Lanjut Willem Wandik, konfrensi dilaksanakan akhir bulan ini. Karena apabila dilakukan setelah bulan Juli, ada beberapa kegiatan besar yang akan dilaksanakan di Timika. Seperti Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) dan PON XX tahun 2021. Ini artinya, pelaksanaan konfrensi ini, bisa menjadi tolok ukur bagi Kabupaten Mimika, sebelum melaksanakan dua event besar di Timika.

“Peserta sendiri sampai saat ini, kita rencanakan 631 orang. Awalnya 1 klasis mengirim  6 orang, namun karena covid, panitia kurangi menjadi 4 orang. Tiga dari pengurus klasis, satu dari kaum professional. Utusan dari 91 klasis se-Tanah Papua, 13 kordinator dan para undangan,” tambahnya.

Gubernur Papua menurut Willem Wandik direncanakan akan mengikuti pembukaan konfrensi ini secara virtual. “Pelaksanaan konfrensi ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Meski banyak undangan, namun  kita tidak duduk kumpul satu tempat. Karena akan ada pembagian tempat dan pelaksaan secara virtual atau online. Semua peserta dan jemaat bisa ikut secara online,” pungkasnya.(Diskonfo Puncak/isak/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya