Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Pertama di Papua, Enam Gereja Diresmikan Dalam Sehari

GUNTING PITA: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH,MSi menggunting pita peresmian Gereja GIDI Efrata Bilu, Distrik Bewani, Kabupaten Tolikara, Jumat (1/5). (FOTO: Denny/Cepos)

BEWANI-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah membuat gebrakan pertama di Provinsi Papua dengan meresmikan dan menahbiskan enam gedung gereja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dan satu kantor klasis dalam sehari.

Peresmian enam gereja dan satu kantor klasis secara serempak itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-64 Masuknya Injil di Bokondini, Pegunungan Tengah, Jumat (1/5). 

Enam gereja yang diresmikan itu yaitu gereja Antiokia Anduam Distrik Kobakma, Jemaat Antiokia Distrik Kelila, Jemaat Anugerah Pelame, Jemaat Damai Dogobak, Jemaat Damai Taria, Distrik Megambilis dan Gereja GIDI Efrata Bilu, Distrik Bewani, Kabupaten Tolikara.

. Sementara kantor klasis yakni Klasis Kambome dalam Denominasi Gereja Injili Di Indonesia (GIDI)

Bupati Mambaremo Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., yang berkesempatan meresmikan gedung Gereja Efrata Bilu Distrik Bewani yang berada di Kabupaten Tolikara. Peresmian ditandai dengan pembukaan papan selubung, penandatangan prasasti dan penguntingan pita oleh Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP). Usai pengguntingan pita dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Daniel Pagawak.

Bupati Ricky Ham Pagawak mengakui, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah meresmikan dan menahbiskan 14 gereja yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Pontianak Kalimantan Barat bertepatan dengan hari ulang tahun Masuknya Injil di Pegunungan Tengah ke-64 pada 1 Mei 2020. Namun peresmian itu urung dilakukan karena virus Corona.

“Karena Indonesia dan Papua terdampak virus Corona, maka dari 14 gereja, hanya enam gereja dan satu kantor klasis yang diresmikan. Enam Gereja itu berada di wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah dan Tolikara. Saya sendiri bersama Jemaat Efrata Bilu menggelar ibadah syukuran dan pentabisan. Di lima jemaat lainnya juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya, Jumat (1/5) lalu. 

Baca Juga :  Palang Jalan Holtekamp Akhirnya Dibuka

Menurut Bupati RHP, apa yang sudah dibuat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung penuh pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Komitmen pemerintah ini ditunjukkan juga dalam penganggaran di APBD. 

Dia menjelaskan, dalam peresmian gereja ini, pihaknya telah mengikuti anjuran dari pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan jarak maupun pemakaian masker.

“Hari ini dilakukan di kampung, tapi kita melihat jemaat telah memakai masker. Ini menunjukan bahwa mereka juga peduli dalam pencegahan virus Corona,” ucapnya.

Bupati dua periode ini menuturkan, dirinya hadir untuk meresmikan gedung Gereja Efrata. Diakuinya, jemaat ini berada dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Tolikara yang didalamnya ada Wilayah Bogo. 

Namun menurutnya, pekerjaan Tuhan tidak melihat batas suatu wilayah. Karena yang terpenting bagaimana menerjemahkan visi dan misi Gereja GIDI yakni penginjilan belum selesai.  

Untuk itu, Bupati RHP meminta jemaat untuk aktif beribadah. Begitu pun dengan gembala harus melakukan pengembalaan apa adanya dengan tata cara yang sudah ditentukan oleh gereja. 

“Saya juga minta jemaat, untuk tidak menjadikan gereja sebagai tempat berpolitik. Sebab jika itu dilakukan bisa menimbulkan perpecahan. Biarkan gereja berdoa untuk masyarakat dan jemaat. Kiranya pertumbuhan iman terus bertambah dan sesuai harapan gereja, yakni umat GIDI masuk surga,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pegawai Sekretariat DPR Tak Terima Aksi Penutupan Ruangan

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Jemaat Efrata yang sudah berupaya dengan swadaya sendiri membangun gereja yang menghabiskan dana Rp 1 miliar lebih. Kami pemerintah hanya membantu kekurangan dan peresmiannya Rp 200 juta,” sambungnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ricky Ham Pagawak memberikan bantuan masing-masing Rp 100 juta kepada tiga jemaat di Klasis Aiwa dan satu jemaat di Klasis Bogoga.

Gembala Jemaat Efrata, Pdt. Kolas Weya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab pemerintah Mamberamo Tengah yang sudah membantu Rp 200 juta untuk melengkapi beberapa kebutuhan termasuk menyukseskan acara peresmian. Dia mengakui, pembangunan gereja merupakan swadaya sendiri jemaat hingga gereja rampung. ”Apa yang kami buat demi pujian, hormat dan kemuliaan nama Tuhan saja,” ujarnya.

Di tempat terpisah Wakil Bupati Mamberamo Tengah, Yonas Kenelak, S.Sos juga melakukan peresmian  dua gereja dan satu kantor klasis dan satu pastori di Kampung Dogobak, Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah. 

Dalam sambutannya, Wabup Yonas Kenelak menyatakan jika ini merupakan komitmen Pemkab Mamberamo Tengah yang berupaya agar semua rumah Tuhan dibangun  tanpa batas.

“Komitmen kami adalah membangun rumah Tuhan, sehingga seluruh gereja yang belum dibangun akan dibangunditengah masyarakat,”tutupnya. (jo/nat)

GUNTING PITA: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH,MSi menggunting pita peresmian Gereja GIDI Efrata Bilu, Distrik Bewani, Kabupaten Tolikara, Jumat (1/5). (FOTO: Denny/Cepos)

BEWANI-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah membuat gebrakan pertama di Provinsi Papua dengan meresmikan dan menahbiskan enam gedung gereja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dan satu kantor klasis dalam sehari.

Peresmian enam gereja dan satu kantor klasis secara serempak itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-64 Masuknya Injil di Bokondini, Pegunungan Tengah, Jumat (1/5). 

Enam gereja yang diresmikan itu yaitu gereja Antiokia Anduam Distrik Kobakma, Jemaat Antiokia Distrik Kelila, Jemaat Anugerah Pelame, Jemaat Damai Dogobak, Jemaat Damai Taria, Distrik Megambilis dan Gereja GIDI Efrata Bilu, Distrik Bewani, Kabupaten Tolikara.

. Sementara kantor klasis yakni Klasis Kambome dalam Denominasi Gereja Injili Di Indonesia (GIDI)

Bupati Mambaremo Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., yang berkesempatan meresmikan gedung Gereja Efrata Bilu Distrik Bewani yang berada di Kabupaten Tolikara. Peresmian ditandai dengan pembukaan papan selubung, penandatangan prasasti dan penguntingan pita oleh Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP). Usai pengguntingan pita dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Daniel Pagawak.

Bupati Ricky Ham Pagawak mengakui, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah meresmikan dan menahbiskan 14 gereja yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Pontianak Kalimantan Barat bertepatan dengan hari ulang tahun Masuknya Injil di Pegunungan Tengah ke-64 pada 1 Mei 2020. Namun peresmian itu urung dilakukan karena virus Corona.

“Karena Indonesia dan Papua terdampak virus Corona, maka dari 14 gereja, hanya enam gereja dan satu kantor klasis yang diresmikan. Enam Gereja itu berada di wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah dan Tolikara. Saya sendiri bersama Jemaat Efrata Bilu menggelar ibadah syukuran dan pentabisan. Di lima jemaat lainnya juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya, Jumat (1/5) lalu. 

Baca Juga :  Kumpulkan Data, TNI- Polri Terjunkan Tim ke Ilaga

Menurut Bupati RHP, apa yang sudah dibuat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung penuh pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Komitmen pemerintah ini ditunjukkan juga dalam penganggaran di APBD. 

Dia menjelaskan, dalam peresmian gereja ini, pihaknya telah mengikuti anjuran dari pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan jarak maupun pemakaian masker.

“Hari ini dilakukan di kampung, tapi kita melihat jemaat telah memakai masker. Ini menunjukan bahwa mereka juga peduli dalam pencegahan virus Corona,” ucapnya.

Bupati dua periode ini menuturkan, dirinya hadir untuk meresmikan gedung Gereja Efrata. Diakuinya, jemaat ini berada dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Tolikara yang didalamnya ada Wilayah Bogo. 

Namun menurutnya, pekerjaan Tuhan tidak melihat batas suatu wilayah. Karena yang terpenting bagaimana menerjemahkan visi dan misi Gereja GIDI yakni penginjilan belum selesai.  

Untuk itu, Bupati RHP meminta jemaat untuk aktif beribadah. Begitu pun dengan gembala harus melakukan pengembalaan apa adanya dengan tata cara yang sudah ditentukan oleh gereja. 

“Saya juga minta jemaat, untuk tidak menjadikan gereja sebagai tempat berpolitik. Sebab jika itu dilakukan bisa menimbulkan perpecahan. Biarkan gereja berdoa untuk masyarakat dan jemaat. Kiranya pertumbuhan iman terus bertambah dan sesuai harapan gereja, yakni umat GIDI masuk surga,” imbuhnya.

Baca Juga :  MK Tolak Gugatan Batas Maksimal Usia Capres-Cawapres 70 Tahun

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Jemaat Efrata yang sudah berupaya dengan swadaya sendiri membangun gereja yang menghabiskan dana Rp 1 miliar lebih. Kami pemerintah hanya membantu kekurangan dan peresmiannya Rp 200 juta,” sambungnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ricky Ham Pagawak memberikan bantuan masing-masing Rp 100 juta kepada tiga jemaat di Klasis Aiwa dan satu jemaat di Klasis Bogoga.

Gembala Jemaat Efrata, Pdt. Kolas Weya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab pemerintah Mamberamo Tengah yang sudah membantu Rp 200 juta untuk melengkapi beberapa kebutuhan termasuk menyukseskan acara peresmian. Dia mengakui, pembangunan gereja merupakan swadaya sendiri jemaat hingga gereja rampung. ”Apa yang kami buat demi pujian, hormat dan kemuliaan nama Tuhan saja,” ujarnya.

Di tempat terpisah Wakil Bupati Mamberamo Tengah, Yonas Kenelak, S.Sos juga melakukan peresmian  dua gereja dan satu kantor klasis dan satu pastori di Kampung Dogobak, Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah. 

Dalam sambutannya, Wabup Yonas Kenelak menyatakan jika ini merupakan komitmen Pemkab Mamberamo Tengah yang berupaya agar semua rumah Tuhan dibangun  tanpa batas.

“Komitmen kami adalah membangun rumah Tuhan, sehingga seluruh gereja yang belum dibangun akan dibangunditengah masyarakat,”tutupnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya