Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Pasien Meningkat, Dirawat Hingga Teras RS Abepura

JAYAPURA –  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura mencatat, sejak tanggal 31 Desember hingga 1 Januari pasien di RSUD Abepura meningkat sekitar 50 persen.

Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas mengatakan, peningkatan terjadi di pasien kecelakaan akibat Minuman Keras (Miras) dan penyakit ringan lainnya yang menjadikan jumlah pasien tidak seperti hari biasa.

“Sejak tanggal 31 Desember 2021 pasien banyak mengalami peningkatan, hingga IGD full dan menyebabkan pasien kami rawat di area selasar IGD,” terang dr Dessy kepada Cenderawasih Pos, Senin (3/1).

Dikatakan, petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bekerja sangat ekstra sejak tanggal 31 Desember hingga saat ini. Dengan pasien yang ditangani kecelakaan akibat Miras, hypertensi dan pasien rawat jalan.

Baca Juga :  Naik Turun Pasien Covid yang Dirawat di RSUD Jayapura

“Kasus ringanpun ikut meningkat di RSUD Abepura, akibatnya dia menganggu teman teman punya kinerja di IGD. Yang seharusnya menangani kasus- kasus gawat tapi ternyata kasus yang non gawat meningkat, mungkin karena dipengaruhi layanan fasilitas kesehatan tingkat  pertama tidak buka 24 jam,” terangnya.

Terkait dengan pelayanan di RSUD Abepura, dr. Dessy Urbinas mengimbau masyarakat ketika berobat baik emergency maupun ke rawat jalan, untuk jangan lupa pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau kartu BPJS memperhatikan kartu mereka.

“KIS atau BPJS sangat membantu pasien dalam proses pembiayaan dan penanganan ketika berada di rumah sakit, harus diingat juga nomor kartunya agar ke rumah sakit tidak susah,” jelasnya.

Baca Juga :  Tonotwiyat Not For Sale

Sementara itu, untuk tahun 2022 penganggaran buat kartu papua sehat atau Otsus untuk rumah sakit Provinsi khususnya RSUD Abepura penganggarannya menurun drastis. Ia berharap masyarakat memperhatikan memanfaatkan KIS atau kartu BPJSnya jika ke fasilitas layanan ksehatan rumah sakit.

“Pemegang atau pemilik KIS atau BPJS tertib memanfaatkan kartu tersebut, mengingat tahun 2022 rumah sakit penganggaran untuk Kartu Papua Sehat menurun. Sehingga kemungkinan besar tidak akan bisa terlayani maksimal dengan kartu papua  sehat,” terangnya.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, pasien RSUD Abepura saat mendapatkan perawatan  di area selasar IGD, Senin (3/1). (fia)

JAYAPURA –  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura mencatat, sejak tanggal 31 Desember hingga 1 Januari pasien di RSUD Abepura meningkat sekitar 50 persen.

Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas mengatakan, peningkatan terjadi di pasien kecelakaan akibat Minuman Keras (Miras) dan penyakit ringan lainnya yang menjadikan jumlah pasien tidak seperti hari biasa.

“Sejak tanggal 31 Desember 2021 pasien banyak mengalami peningkatan, hingga IGD full dan menyebabkan pasien kami rawat di area selasar IGD,” terang dr Dessy kepada Cenderawasih Pos, Senin (3/1).

Dikatakan, petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bekerja sangat ekstra sejak tanggal 31 Desember hingga saat ini. Dengan pasien yang ditangani kecelakaan akibat Miras, hypertensi dan pasien rawat jalan.

Baca Juga :  Diduga Dicekoki Miras, Putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Tewas 

“Kasus ringanpun ikut meningkat di RSUD Abepura, akibatnya dia menganggu teman teman punya kinerja di IGD. Yang seharusnya menangani kasus- kasus gawat tapi ternyata kasus yang non gawat meningkat, mungkin karena dipengaruhi layanan fasilitas kesehatan tingkat  pertama tidak buka 24 jam,” terangnya.

Terkait dengan pelayanan di RSUD Abepura, dr. Dessy Urbinas mengimbau masyarakat ketika berobat baik emergency maupun ke rawat jalan, untuk jangan lupa pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau kartu BPJS memperhatikan kartu mereka.

“KIS atau BPJS sangat membantu pasien dalam proses pembiayaan dan penanganan ketika berada di rumah sakit, harus diingat juga nomor kartunya agar ke rumah sakit tidak susah,” jelasnya.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Pelanggaran HAM di Nduga Diserahkan ke MRP

Sementara itu, untuk tahun 2022 penganggaran buat kartu papua sehat atau Otsus untuk rumah sakit Provinsi khususnya RSUD Abepura penganggarannya menurun drastis. Ia berharap masyarakat memperhatikan memanfaatkan KIS atau kartu BPJSnya jika ke fasilitas layanan ksehatan rumah sakit.

“Pemegang atau pemilik KIS atau BPJS tertib memanfaatkan kartu tersebut, mengingat tahun 2022 rumah sakit penganggaran untuk Kartu Papua Sehat menurun. Sehingga kemungkinan besar tidak akan bisa terlayani maksimal dengan kartu papua  sehat,” terangnya.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, pasien RSUD Abepura saat mendapatkan perawatan  di area selasar IGD, Senin (3/1). (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya