JAYAPURA-DPRD Kabupaten Yahukimo mulai menggelar sidang pembahasan RAPBD tahun 2022, yang dibuka di salah satu Hotel Suni Abepura, Senin (3/1) kemarin. Pembukaan sidang ini ditandai dengan penyerahan materi sidang oleh Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, SH didampingi Wakil Bupati Esau Miran, SIP kepada Ketua DPRD Yahukimo Yosias Mirin, SH dan dua wakil ketua dewan lainnya.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengawali sambutannya pada pembukaan sidang kemarin menyampaikan selamat Natal kepada seluruh hadirin dan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya mantan Wakil Bupati Yahukimo sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Yahukimo Alm. Yuianus Heluka, SH beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Bupati Didimus mengakui bahwa sidang penetapan APBD tahun 2022 ini mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi tahapan dan penjadwalan penyusunan APBD yang sebelumnya telah disepakati bersama antara pihak eksekutif dan legislatif.
“Berkaitan dengan keterlambatan sidang penetapan APBD 2022, bukan berarti akan menurunkan kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, tetapi akan menjadi catatan tersendiri sebagai upaya penataan fungsi-fungsi pelayanan serta mengevaluasi berbagai program dan kegiatan pemerintah daerah sehingga adanya perbaikan ke arah yang lebih baik di tahun yang akan datang.”tutur Bupati Didimus Yahuli.
Terkait penyelenggaraan pemerintahan serta rencana strategis pemerintah daerah, menurut Bupati, di tahun 2022 perlu menjadi perhatian berkaitan peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Memperhatikan realisasi pembangunan dan perkiraan capaian kinerja pemerintah daerah pada tahun 2021 serta memprediksi tantangan yang akan dihadapi di tahun 2022, maka prioritas kebijakan pembangunan daerah di fokuskan pada peningkatan pelayanan publik yang mendukung kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam suasana damai, aman dan tertib dengan fokus strategi, yakni meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan derajad, akses dan sumber daya kesehatan, meningkatkan mutu, akses dan tata kelola pendidikan.
Selain itu, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dalam memberi pelayanan yang prima; menegakkan supermasi hukum dan ham dan meningkatkan kehidupan berdemokrasi. “Selain kebijakan prioritas di atas. keberhasilan dalam pencapaian prioritas pembangunan secara nasional sangat tergantung dengan sinergitas kebijakan antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,”tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati Didimus Yahuli mengungkapkan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Yahukimo tahun 2022 terdiri atas: Proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp. 1.645.402.945.775, (satu trilyun enam ratus empat puluh lima miliar empat ratus dua juta sembilan ratus empat puluh lema ribu tujuh ratus tuuuh puluh lima rupiah).
Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp 25 Miliar, pendapatan transfer pemerintah pusat Rp 1.601 583 644.804 (Satu trilyun enam ratus satu milyar lima ratus delapan puluh tiga juta enam ratus empat puluh empat ribu delapan patus empat rupiah)
Pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp. 14.374.330.071,-( empat belas milyar tiga ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus tiga puluh ribu sembilan ratus tujuh puluh satu rupiah). Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 4.444.970.000.- (empat miliar empat ratus empat puluh empat juta sembilan ratus tuuuh puluh ribu rupiah
Sementatara untuk proyeksi belanja daerah sebesar Rp 1.644.945.435.012.( satu trilyun enam ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus empat puluh lima juta empat ratus tiga puluh lima ribu dua belas rupiah terdiri dari belanja operasi sebesar Rp. 907.992.137.442. (sembilan ratus tujuh miliar sembilan ratus sembilan puluh dua juta seratus tiga puluh tujuh rebu empat ratus empat puluh dua rupiah, terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 372.862 118 884,- (tiga ratus tujuh puluh dua milyar delapan ratus enam puluh dua juta seratus delapan belas ribu delapan ratus delapan puluh empat rupiah)
Sementara untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp 357.137.626.707. (tiga ratus lima puluh tujuh miliar seratus tiga puluh tujun juta enam ratus dua puluh enam ribu tujuh ratus tujuh), belanja subsidi sebesar Rp 1,5 miliar.
Ketua Ketua DPRD Yahukimo Yosias Mirin SH mengungkapkan bahwa meski pembahasan RAPBD 2022 ini baru dibahas di Januari, namun pihaknya keterlambatan ini tidak membuat Kabupaten Yahukimo mendapat sanksi pemotongan DAU. “Kami berharap tidak dapat sanksi, karena itu setelah kita buka sidang ini dalam waktu dekat akan segera tutup, setelah dibahas. Karena itu kami berharap Tim Anggaran Pemda dan Banggar Dewan untuk membahas mulai hari ini juga,”ungkap Yosias Mirin kepada wartawan usai sidang.
Terkait dengan postur anggaran RAPBD 2022, dewan melihat jangan sampai ada defisit, supaya membantu dalam proses evaluasi, sehingga paling tidak sistem anggarannya harus berimbang. “Karena itu, saya harapkan belanja yang tidak banyak manfaat harus dipangkas atau diganti,”ujarnya.
Disinggung soal besarnya anggaran APBD 2022 ini, menurut Yosias, jumlah anggaran ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, meski pada tahun ini ada penambahan sedikit dari dana Otsus. “Besaran APBD kita tidak jauh beda, naik sedikit tapi tidak signifikan,”ujarnya.
Meski naik sedikit, sebenarnya beban APBD Yahukimo bertambah, seiring dengan penerimaan 421 pegawai negeri sipil yang baru, sementara DAU tidak bertambah. “Nilai APBD kita ini nilainya memang besar, tapi dengan jangkauan pelayanan kampung yang luas ini, APBD kita ini masih sangat rasional,”tandasnya.
Sementara itu, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli saat ditemui wartawan usai pembukaan sidang mengaku bersyukur awal tahun ini bisa buka sidang APBD bersama DPRD. Kehadiran sejumlah anggota DPRD dalam sidang ini ini mewujudkan dukungan yang positif, dimana di awal tahun ini ada semangat untuk membangun Kabupaten Yahukimo lebih baik.
“Saya harap sidang bisa berjalan baik, dan bisa cepat evaluasi, DPA cepat jadi, sehingga paling lambat Maret sudah serahkan DPA, supaya tidak ada waktu tertunda atau terbuang untuk melaksanakan program dan kegiatan,”ungkap Bupati Didimus.
Menurut Bupati, postur APBD Kabupaten Yahukimo ini memang sumbernya dari Otsus, DAK, DAU. Namun karena banyaknya desa/kampung di Yahukimo, maka hampir seperempat dari APBD ini terserap untuk belanja kampung. “Karena Desa besar, maka dana pendampingan juga besar, sekitar 30 % dari DAU, ini memang cukup mengguncang APBD kita,”ujarnya.
“Kami menerima pegawai negeri dalam jumlah banyak, dengan perhitungan tetap di APBD yang ada, tidak diikuti tambahan DAU, sehinga ini menjadi beban. Kita memang harus rapikan lagi, supaya APBD induk ini tidak defisit, tapi surplus, atau paling tidak berimbang,”tuturnya.
Disingung terkait dengan program prioritas di tahun 2022 ini, bupati mengaku pembangunan kampung tetap menjadi prioritas. “Kita akan jadwalkan pembekalan, pembinaan dan pembentukan pokja untuk mengawasi desa,”ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik kampung, Bupati berharap minimal empat desa bisa kumpulkan masing-masing Rp 100 juta untuk membangun jaringan listrik desa, menggerakkan turbin air pembangkit listrik, termasuk penyediaan kebutuhan air minum.
“Tahun berikut bisa kasih masuk internet masuk kampung. Belanja berikut ada program lain lagi, sehingga kampung semakin maju dan kreatif. Tidak boleh aparat desa bawa uang ke Jayapura atau Wamena, harus betul-betul digunakan untuk kampung.”tandasnya.
Soal dana Otsus, diakui naik meski tidak terlalu besar. Sebab, dulunya dana Otsus ini diarahkan lewat program dari provinsi, sekarang langsung ke kabupaten yang atur. Karena itu, dana ini bisa digunakan untuk membangun sekolah unggulan, membayar guru, mantri atau tenaga kesehatan kontrak maupun membangun jaringan internet yang baik.
“Dengan jaringan internet yang baik, kita bisa datangkan professor untuk mengajar. Pola belajar seperti di sekolah Papua Harapan, profesornya dari Amerika bisa mengajar secara online,”tuturnya.
Bupati juga berharap agar dengan Dana Desa ini, 51 distrik yang ada diupayakan ada sekolah unggulan, ada PAUD, TK, SD, SMP dan SMA dalam satu atap. “Harus ada imunisasi dan posyandu. Kalau ini jalan, maka orang Yahukimo ke depan luar biasa.”pungkasnya. (tri)