Wednesday, December 3, 2025
26.9 C
Jayapura

KNPB Minta Masyarakat Merefleksikan Diri

Lanjut kosay menjelaskan jika sebelumnya perayaan hari kemerdekaan Papua Barat, masa harus turun jalan untuk melakukan aksi namun kali ini berbeda. Massa dikumpulkan menjadi satu untuk menyampaikan aspirasinya dalam bentuk puisi, menggambar dan lainnya.

Disini kata ketua KNPB pusat itu, tidak lagi pemimpin yang bicara tetapi semua masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi dan ekspresinya yang dirasakan selama 64 tahun bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dituangkan dalam hasil karya masing-masing.

“Merefleksikan 64 tahun orang Papua berjuang, kita harus merefleksikan dia dalam bentuk kegiatan begini (refleksi). Kegiatan seni lukis, seni tari, puisi. Jadi hari ini tidak lagi pemimpin-pemimpin yang berbicara tetapi rakyat sendiri yang mengekspresikan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan selama 64 tahun bersama Indonesia,” bebernya.

Baca Juga :  Ondoasi Dukung Peningkatan Jalan Jembatan di Entrop

Selain itu, Kosay juga sampaikan bahwa penderita yang dirasakan oleh masyarakat Papua saat ini harus ditanggung jawab oleh Belanda secara moral maupun politik. Sehingga perjuangan masyarakat Papua dapat terselesaikan dengan baik.

“Orang Papua akan terus berjuang selama hak penentuan nasib sendiri diberikan. Kami terus berjuang melawan ketidakadilan di atas tanah ini (Papua),” pungkasnya. (jim/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Lanjut kosay menjelaskan jika sebelumnya perayaan hari kemerdekaan Papua Barat, masa harus turun jalan untuk melakukan aksi namun kali ini berbeda. Massa dikumpulkan menjadi satu untuk menyampaikan aspirasinya dalam bentuk puisi, menggambar dan lainnya.

Disini kata ketua KNPB pusat itu, tidak lagi pemimpin yang bicara tetapi semua masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi dan ekspresinya yang dirasakan selama 64 tahun bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dituangkan dalam hasil karya masing-masing.

“Merefleksikan 64 tahun orang Papua berjuang, kita harus merefleksikan dia dalam bentuk kegiatan begini (refleksi). Kegiatan seni lukis, seni tari, puisi. Jadi hari ini tidak lagi pemimpin-pemimpin yang berbicara tetapi rakyat sendiri yang mengekspresikan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan selama 64 tahun bersama Indonesia,” bebernya.

Baca Juga :  Satu Abad Peradaban Orang Papua Jadi Refleksi Iman

Selain itu, Kosay juga sampaikan bahwa penderita yang dirasakan oleh masyarakat Papua saat ini harus ditanggung jawab oleh Belanda secara moral maupun politik. Sehingga perjuangan masyarakat Papua dapat terselesaikan dengan baik.

“Orang Papua akan terus berjuang selama hak penentuan nasib sendiri diberikan. Kami terus berjuang melawan ketidakadilan di atas tanah ini (Papua),” pungkasnya. (jim/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Bertambahnya Kasus HIV Bukan Kegagalan

Diduga Dibekap Hingga Tewas

Belum ada Penambahan Pemain

Persipura Fix Jadwalkan 4 Laga Ujicoba

Artikel Lainnya