Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Antisipasi Virus Mpox, Bandara Sentani Pasang Alat Deteksi Suhu

SENTANI -Masuknya virus Monkeypox atau Mpox ke Indonesia langsung disikapi pemerintah dengan menyiapkan upaya antisipasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konformasi Monkeypox (Mpox) terbaru di Indonesia dimana hingga Sabtu (17/8) lalu terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox.

Secara rinci, kasus itu tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.

Sementara di Papua sendiri, Otoritas Bandar Udara (Bandara) Sentani, Kabupaten Jayapura telah memasang alat deteksi suhu tubuh atau thermal scanner guna mencegah virus monkeypox (Mpox). Pemasangan alat deteksi tersebut di pintu kedatangan Bandara Sentani oleh Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Bandara Sentani.

Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka, mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Nomor: HK.02.02/C/2160/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox di Pintu Masuk, pelabuhan dan bandar udara.

“PT Angkasa Pura Bandara Sentani meningkatkan kewaspadaan di tengah peningkatan status penyakit Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),”ungkap Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka, Sabtu (31/8) pekan kemarin.

Dijelaskan, pihaknya telah lakukan koordinasikan dengan stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan di Bandara Sentani terkait pengawasan orang yang keluar masuk maupun alat angkut dari negara atau daerah yang terjangkit MPox.

Baca Juga :  Polemik Direktur RSUD Jayapura Berakhir

“Kami menjalin koordinasi secara intensif dengan BBKK Bandara Sentani dimana ditempatkan thermal scanner untuk mengukur suhu badan pengguna jasa bandara di terminal kedatangan sebagai langkah deteksi dini Mpox,”jelasnya.

Ditambahkan, dengan dipasangnya alat pengukur suhu tubuh Tersebut, diharapkan alat ini dapat maksimal dalam membantu pemerintah mencegah masuknya virus Mpox di  Papua. Dan masyarakat diminta jika kondisi tubuh mengalami panas yang luar biasa diharapkan dengan sadar diri ketika baru tiba di Bandara Sentani mau dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam upaya memitigasi hal yang tidak diinginkan.

Sekedar diketahui, Virus Mpox saat ini dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mpox ditularkan melalui kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi, individu yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi.

Gejala biasanya muncul 5 hingga 21 hari setelah paparan dan meliputi demam, nyeri tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit.

Virus Mpox dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dengan benda, kain, dan permukaan yang belum didisinfeksi setelah digunakan oleh seseorang yang terkena mpox. Ini termasuk barang-barang seperti pakaian, perlengkapan tidur, handuk, perlengkapan fetish, atau mainan seks.

Baca Juga :  TPNPB Ancam Kembali Lakukan Penyanderaan

Sedangkan salah satu cara pencegahan virus Mpox yakni hindari menyentuh orang yang mengalami ruam seperti Mpox, dan hindari kontak kulit ke kulit dan seksual. Hindari berbagi pakaian, sprei, dan bahan lembut dan berpori lainnya yang mungkin bersentuhan dengan luka.

Jika harus berbagi barang, cuci dan desinfeksi barang tersebut setelah digunakan. Sementara di Indonesia menurut ahli masih didominasi Clade 2 (IIb). Penyebaran Clade 2 melalui hubungan seksual sesama jenis dan bergantian pasangan.

Selain Indonesia ada beberapa negara di Asia Tenggara yang terkonfirmasi adanya kasus Mpox Clade 2 di antaranya Malaysia dan Singapura. Sementara Mpox Clade 1 (Ib) dapat menular melalui sentuhan kulit dan hembusan nafas meskipun angka fatalitasnya terhitung rendah. Mpox jenis ini pertama kali ditemukan di Afrika lalu merambah ke beberapa negara seperti Swedia, Thailand dan Filipina. Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) menetapkan kondisi darurat kesehatan.

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus. Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, namun dapat menular ke manusia.

Penularan ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan dari orang terinfeksi. (dil/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI -Masuknya virus Monkeypox atau Mpox ke Indonesia langsung disikapi pemerintah dengan menyiapkan upaya antisipasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konformasi Monkeypox (Mpox) terbaru di Indonesia dimana hingga Sabtu (17/8) lalu terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox.

Secara rinci, kasus itu tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.

Sementara di Papua sendiri, Otoritas Bandar Udara (Bandara) Sentani, Kabupaten Jayapura telah memasang alat deteksi suhu tubuh atau thermal scanner guna mencegah virus monkeypox (Mpox). Pemasangan alat deteksi tersebut di pintu kedatangan Bandara Sentani oleh Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Bandara Sentani.

Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka, mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Nomor: HK.02.02/C/2160/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox di Pintu Masuk, pelabuhan dan bandar udara.

“PT Angkasa Pura Bandara Sentani meningkatkan kewaspadaan di tengah peningkatan status penyakit Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),”ungkap Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka, Sabtu (31/8) pekan kemarin.

Dijelaskan, pihaknya telah lakukan koordinasikan dengan stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan di Bandara Sentani terkait pengawasan orang yang keluar masuk maupun alat angkut dari negara atau daerah yang terjangkit MPox.

Baca Juga :  Pembentukan APIP di Daerah Perlu Sosialisasi Terlebih Dahulu

“Kami menjalin koordinasi secara intensif dengan BBKK Bandara Sentani dimana ditempatkan thermal scanner untuk mengukur suhu badan pengguna jasa bandara di terminal kedatangan sebagai langkah deteksi dini Mpox,”jelasnya.

Ditambahkan, dengan dipasangnya alat pengukur suhu tubuh Tersebut, diharapkan alat ini dapat maksimal dalam membantu pemerintah mencegah masuknya virus Mpox di  Papua. Dan masyarakat diminta jika kondisi tubuh mengalami panas yang luar biasa diharapkan dengan sadar diri ketika baru tiba di Bandara Sentani mau dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam upaya memitigasi hal yang tidak diinginkan.

Sekedar diketahui, Virus Mpox saat ini dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mpox ditularkan melalui kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi, individu yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi.

Gejala biasanya muncul 5 hingga 21 hari setelah paparan dan meliputi demam, nyeri tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit.

Virus Mpox dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dengan benda, kain, dan permukaan yang belum didisinfeksi setelah digunakan oleh seseorang yang terkena mpox. Ini termasuk barang-barang seperti pakaian, perlengkapan tidur, handuk, perlengkapan fetish, atau mainan seks.

Baca Juga :  Narapidana yang Kabur Masih Diburu

Sedangkan salah satu cara pencegahan virus Mpox yakni hindari menyentuh orang yang mengalami ruam seperti Mpox, dan hindari kontak kulit ke kulit dan seksual. Hindari berbagi pakaian, sprei, dan bahan lembut dan berpori lainnya yang mungkin bersentuhan dengan luka.

Jika harus berbagi barang, cuci dan desinfeksi barang tersebut setelah digunakan. Sementara di Indonesia menurut ahli masih didominasi Clade 2 (IIb). Penyebaran Clade 2 melalui hubungan seksual sesama jenis dan bergantian pasangan.

Selain Indonesia ada beberapa negara di Asia Tenggara yang terkonfirmasi adanya kasus Mpox Clade 2 di antaranya Malaysia dan Singapura. Sementara Mpox Clade 1 (Ib) dapat menular melalui sentuhan kulit dan hembusan nafas meskipun angka fatalitasnya terhitung rendah. Mpox jenis ini pertama kali ditemukan di Afrika lalu merambah ke beberapa negara seperti Swedia, Thailand dan Filipina. Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) menetapkan kondisi darurat kesehatan.

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus. Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, namun dapat menular ke manusia.

Penularan ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan dari orang terinfeksi. (dil/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya