Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Jangan Palang Memalang, Buat Kericuhan Ditangkap!

AKBP. Gustav R Urbinas ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas menegaskan, tidak ada lagi palang memalang di jalan raya pasca aksi demo yang berujung anarkis pada Kamis (29/8) lalu. Jika ada, maka pihaknya akan langsung bongkar.

“Sudah tidak ada lagi palang memalang, kalau masih  ada maka polisi dibantu Birmob akan bongkar paksa. Bagi yang melawan akan saya tangkap termasuk yang bawa senjata tajam akan saya tangkap dan proses,” tegas Kapolres Gustav Urbinas saat mengikuti kerja bakti bersama Pemkot Jayapura di Taman Imbi, Distrik Jayapura Utara, Senin Senin (2/9).

Selain itu, tidak boleh lagi ada bentuk perkumpulan yang mengesankan untuk melawan. Sebab itu yang memecah belah warga. Kapolres mengajak anak bangsa yang ada di Papua khususnya di Kota Jayapura untuk menjaga kehidupan di Kota Jayapura  agar kembali membaik dan isu yang tidak jelas jangan dipercaya. “Tidak ada yang ingin menyerang. Kalau masyarakat menerima sms, itu adalah provokator yang membuat orang-orang merasa ketakutan dan resah di Kota ini,”jelasnya.

Baca Juga :  Oscar Oswald O. W Terpilih Sebagai Rektor Uncen, Begini Pesan Ketua Senat.

Ia mengajak semua pihak untuk melawan orang-orang yang kerap menyebarkan isu tidak benar yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Warga menurutnya harus percaya sesama anak bangsa dan tidak saling menyakiti, sehingga kehidupan di tanah Papua khususnya Kota Jayapura berjalan aman dan normal.

Menurutnya, justru rasa ketakutan itu memicu untuk  menjaga diri lalu timbul salah presepsi dan terjadi masalah. Hal ini merupakan evaluasi pihak Kepolisian. sehingga dirinya bersama Wali Kota Jayapura mengimbau agar  isu yang tidak benar, tidak disebarluaskan. 

“Itu sama saja anda menebar keresahan dan ketakutan. Padahal  belum pernah mengklarifikasi kepada pihak kepolisian. Semua pesan singkat yang telah lewat adalah bohong. Sengaja dikirim untuk menciptakan ketakutkan. Tidak ada keinginan dari hati yang paling dalam sebagai anak bangsa untuk saling menyerang,”paparnya.

Baca Juga :  Waspadai Kebangkitan Borneo FC

Kapolres menegaskan, selaku penegak hukum.  Bila ada yang memulai kericuhan pihaknya akan mendindak tegas. Bahkan ditangkap dan bisa jadi ditembak untuk dilumpuhkan. Apabila mengancam jiwa dan nyawa orang lain masyarakat ataupun aparat, maka akan ditembak dengan peluru tajam sesuai dengan prosedur dan SOP yang berlaku. 

“Kalau ada sms yang memprovokasi, silakan datang ke kantor Polisi untuk menanyakan hal itu. Kami siap melayani 24 jam. Persoalannya, masyarakat malas konfirmasi langsung percaya dan langsung  membagikan informasi tersebut kepada keluarganya hingga menciptakan keresahan dan ketidaknyamanan,” pungkasnya. (fia/nat)

AKBP. Gustav R Urbinas ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas menegaskan, tidak ada lagi palang memalang di jalan raya pasca aksi demo yang berujung anarkis pada Kamis (29/8) lalu. Jika ada, maka pihaknya akan langsung bongkar.

“Sudah tidak ada lagi palang memalang, kalau masih  ada maka polisi dibantu Birmob akan bongkar paksa. Bagi yang melawan akan saya tangkap termasuk yang bawa senjata tajam akan saya tangkap dan proses,” tegas Kapolres Gustav Urbinas saat mengikuti kerja bakti bersama Pemkot Jayapura di Taman Imbi, Distrik Jayapura Utara, Senin Senin (2/9).

Selain itu, tidak boleh lagi ada bentuk perkumpulan yang mengesankan untuk melawan. Sebab itu yang memecah belah warga. Kapolres mengajak anak bangsa yang ada di Papua khususnya di Kota Jayapura untuk menjaga kehidupan di Kota Jayapura  agar kembali membaik dan isu yang tidak jelas jangan dipercaya. “Tidak ada yang ingin menyerang. Kalau masyarakat menerima sms, itu adalah provokator yang membuat orang-orang merasa ketakutan dan resah di Kota ini,”jelasnya.

Baca Juga :  Oscar Oswald O. W Terpilih Sebagai Rektor Uncen, Begini Pesan Ketua Senat.

Ia mengajak semua pihak untuk melawan orang-orang yang kerap menyebarkan isu tidak benar yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Warga menurutnya harus percaya sesama anak bangsa dan tidak saling menyakiti, sehingga kehidupan di tanah Papua khususnya Kota Jayapura berjalan aman dan normal.

Menurutnya, justru rasa ketakutan itu memicu untuk  menjaga diri lalu timbul salah presepsi dan terjadi masalah. Hal ini merupakan evaluasi pihak Kepolisian. sehingga dirinya bersama Wali Kota Jayapura mengimbau agar  isu yang tidak benar, tidak disebarluaskan. 

“Itu sama saja anda menebar keresahan dan ketakutan. Padahal  belum pernah mengklarifikasi kepada pihak kepolisian. Semua pesan singkat yang telah lewat adalah bohong. Sengaja dikirim untuk menciptakan ketakutkan. Tidak ada keinginan dari hati yang paling dalam sebagai anak bangsa untuk saling menyerang,”paparnya.

Baca Juga :  Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air Selamat

Kapolres menegaskan, selaku penegak hukum.  Bila ada yang memulai kericuhan pihaknya akan mendindak tegas. Bahkan ditangkap dan bisa jadi ditembak untuk dilumpuhkan. Apabila mengancam jiwa dan nyawa orang lain masyarakat ataupun aparat, maka akan ditembak dengan peluru tajam sesuai dengan prosedur dan SOP yang berlaku. 

“Kalau ada sms yang memprovokasi, silakan datang ke kantor Polisi untuk menanyakan hal itu. Kami siap melayani 24 jam. Persoalannya, masyarakat malas konfirmasi langsung percaya dan langsung  membagikan informasi tersebut kepada keluarganya hingga menciptakan keresahan dan ketidaknyamanan,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya